Surat Terbuka Elon Musk dan Ratusan Pakar Serukan Hambat Deepfake

Kamis, 22 Februari 2024 19:32 WIB

Amerika Serikat mulai mengembangkan cara-cara untuk mendeteksi ketika sebuah video adalah deepfake. Kredit: CNN.

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi artificial intelligence atau AI memiliki efek samping memicu produksi konten deepfake semakin mudah dan banyak dijumpai. Para ilmuwan dan pakar teknologi sangat mewanti-wanti permasalahan ini dengan menerbitkan surat terbuka.

Surat berjudul 'Mengganggu Rantai Pasokan Deepfake' ditandatangani oleh 400 lebih pakar yang terdiri dari akademisi, politikus, dan pelaku industri teknologi. Di dalamnya termasuk pemilik X yang juga petinggi di SpaceX dan Tesla, Elon Musk, serta dua peneliti di Google.

Diketahui, deepfake adalah teknologi manipulasi gambar, video dan audio yang menggunakan kecerdasan buatan untuk menciptakan konten dengan objek yang tidak asli atau penipuan. Misalnya, memanipulasi wajah dan suara seseorang menjadi konten tanpa izin dan merugikan.

Pembuatan surat terbuka dipelopori oleh pakar AI dan ilmuwan komputer, Yoshua Bengio. Ia menyerukan kepada para pakar dan pengamat teknologi untuk mengawasi peraturan seputar pembuatan deepfake, terutama risikonya terhadap keamanan masyarakat.

Deepfake yang kini berkembang di media sosial dan internet, kata Yoshua, melibatkan gambar hingga video dengan muatan seksual, penipuan, dan disinformasi politik. "Kemajuan pesat AI membuat deepfake lebih mudah untuk diproduksi, kondisi ini perlu dibatasi," kata Yoshua, dikutip dari REUTERS, Kamis, 22 Januari 2024.

Advertising
Advertising

Senada dengan Yoshua, Peneliti di UC Berkeley, Andrew Critch juga menyebut perlu perlindungan terhadap perkembangan deepfake yang dinilainya menakutkan pada masa kini. Ia bersama kelompoknya telah membuat surat untuk mewanti-wanti perkembangan deepfake supaya segera dibuat regulasi penggunaannya.

Tuntut Hukuman Pidana untuk Pelaku dan Penyebar Deepfake

Surat yang ditandatangani lebih dari 400 orang ini juga memberikan rekomendasi tentang cara mengatur deepfake, termasuk pemanfaatannya yang merugikan pengguna internet. Peneliti dan ilmuwan teknologi juga mengharapkan pelaku pembuatan dan penyebaran deepfake dihukum pidana.

Laporan REUTERS mencatat bahwa deepfake berkembang pesat sejak beberapa waktu belakang yang dimulai dengan munculnya AI. Selain itu, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang ini juga turut memfasilitasi dengan hadirnya ChatGPT dari OpenAI, akhirnya deepfake semakin mudah untuk diproduksi.

Di sisi lain, ilmuwan teknologi meminta pengawasan yang signifikan kepada raksasa teknologi AI. Mereka diharap bisa mengatur dan membatasi penggunaan AI yang berpotensi melanggar seperti deepfake ini.

Pilihan Editor: Di Balik Foto Paus Francis Kenakan Puffer Jacket yang Viral di Medsos

Berita terkait

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

4 jam lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

22 jam lalu

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

Viggle AI adalah aplikasi edit video animasi berbasis AI yang sedang ramai diperbincangkan. Berikut cara menggunakan Viggle AI melalui Discord.

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

1 hari lalu

Kerja Sama Apple dan OpenAI, ChatGPT Dikabarkan Bakal Tersemat di iOS 18

Disebut-sebut, Apple kerja sama dengan OpenAI dan Google dipicu upayanya untuk ekspansi ke ranah teknologi AI.

Baca Selengkapnya

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

1 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

1 hari lalu

OpenAI Meluncurkan GPT4o, Mengenal Model AI Baru Ini

OpenAI mengumumkan peluncuran model kecerdasan buatan generatif baru bernama GPT-4o

Baca Selengkapnya

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

1 hari lalu

Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan

Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

2 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

2 hari lalu

OpenAI Luncurkan GPT-4o, Model AI yang Lebih Pintar Merespons Perintah Suara

Model ChatGPT terbaru, GPT-4o lebih handarl merespons perintah dari pengguna., terutama yang berupa input suara.

Baca Selengkapnya

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

2 hari lalu

Bersaing Membuat Film Pendek dengan AI, Mengenal Cinema Synthetica

Kompetisi Cinema Synthetica menantang para sineas muda untuk membuat film pendek menggunakan kecerdasan buatan atau AI

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

2 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya