Dosen Rekayasa Nanoteknologi Unair Sebut Limbah Plastik Efektif Jadi Campuran Aspal

Rabu, 20 Maret 2024 15:58 WIB

Tahta Amrillah, dosen Rekayasa Nanoteknologi Unair. Dok. Humas Unair

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah plastik merupakan salah satu isu lingkungan terbesar di dunia. Menurut data Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), limbah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton setiap tahunnya. Mirisnya, sekitar 3,2 juta ton limbah tersebut dibuang ke laut.

Saat ini telah mulai banyak program memanfaatkan limbah plastik sebagai campuran pembuatan aspal. Menanggapi hal itu, Tahta Amrillah, dosen rekayasa nanoteknologi Unair, mengatakan bahwa penggunaan limbah plastik dalam campuran aspal tergolong efektif. Limbah plastik dengan kuantitas yang sangat banyak akan lebih bermanfaat daripada hanya terbuang sia-sia.

“Dalam nanoteknologi, kini beberapa plastik telah mengalami modifikasi dengan menggunakan bahan yang mudah terdegradasi seperti selulosa. Prinsip rekayasa material memungkinkan ekstraksi selulosa ini dari berbagai sumber alami, seperti singkong, bahkan limbah bonggol jagung,” kata Tahta melalui keterangan tertulis, Rabu, 20 Maret 2024.

Rekayasa untuk Optimalisasi

Aspal dengan campuran limbah plastik memiliki karakteristik dan ketahanan yang berbeda dengan aspal konvensional. Meskipun kandungan aspal dan plastik hampir serupa, lebih dari 80 persen karbon, namun perbedaan dalam ikatan kimia keduanya menyebabkan perbedaan dalam sifatnya.

Advertising
Advertising

“Perlu adanya rekayasa material yang cukup baik sehingga plastik dapat berguna dalam pembuatan aspal. Bahkan, plastik dapat memiliki sifat yang lebih baik, seperti tahan panas dengan titik leleh tinggi, dapat menyerap air, dan sifat daktilitas yang tinggi,” kata Tahta.

Penggunaan limbah plastik dalam pembuatan aspal menawarkan potensi pengurangan biaya bahan dasar yang signifikan. Namun, proses fabrikasi limbah plastik dapat menimbulkan biaya tambahan yang tidak kecil, sehingga perlu adanya pendekatan fabrikasi yang sederhana dan ekonomis.

Aspal yang menggunakan limbah plastik memiliki keunggulan dalam meningkatkan elastisitas dan daktilitas. Hal tersebut disebabkan oleh polimer karbon dalam limbah plastik yang memiliki ikatan polimer yang lebih panjang daripada aspal biasa.

Perlakuan Khusus Plastik

Tahta menyoroti risiko yang mungkin timbul dalam proses fabrikasi yang kompleks. Untuk mengatasi hal tersebut, butuh perlakuan ekstra untuk memastikan bahwa plastik menjadi kompatibel sebagai campuran aspal.

“Jika campuran aspal tidak tepat, misalkan komposisi yang salah atau fabrikasi yang salah, maka kualitas aspalnya juga akan jelek. Implikasinya, memang butuh perlakuan khusus. Pada akhirnya akan meningkatkan biaya fabrikasi,” tuturnya.

Menurut Tahta, dari segi infrastruktur dan teknologi, Indonesia telah siap memanfaatkan limbah plastik dalam pembuatan aspal karena teknologi yang dibutuhkan tidak terlalu canggih. Ia berharap, penggunaan limbah plastik sebagai campuran aspal dapat mengurangi limbah plastik yang telah berubah menjadi mikroplastik yang mengancam ekosistem perairan, seperti laut.

Pilihan Editor: Data Potensi Bencana Tersebab Penggundulan Hutan IKN

Berita terkait

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

2 hari lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

2 hari lalu

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

Viral flexing mahasiswa penerima fasilitas bantuan keuangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) belum berarti menunjukkan bantuan yang salah sasaran

Baca Selengkapnya

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

3 hari lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

3 hari lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

3 hari lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

4 hari lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

4 hari lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

4 hari lalu

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru 2024 jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

4 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

4 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya