56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Rabu, 3 April 2024 18:19 WIB

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA

TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 56 siswa sekaligus santri dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islamic Development Network (IDN) Boarding School di Bogor menjadi backpacker saat berkeliling ke 20 negara. Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, mereka juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi di beberapa kota di Arab Saudi seperti di Riyadh dan Jeddah.

Siswa santri itu disebutkan melek teknologi dan menekuni pemrograman dan kemampuan robotik hingga mengantongi sertifikat standar internasional. Sedangkan IDN Backpacker menjadi program unggul dari sekolah IDN Boarding School yang berpusat di Jonggol, Kabupaten Bogor, itu. Menurut Kepala Sekolah IDN Boarding School Backpacker, Supriadi, tujuan program itu adalah melatih mental dan kemandirian siswa.

"Kalau sebelumnya, ketika di sekolah, semuanya serba jadi, ketika backpacker semuanya menjadi serba mandiri, mulai dari belanja ke pasar, masak makanan, mancuci pakaian, membersihkan rumah, dan lain-lain," kata dia sambil menambahkan, "Tentu menjadi pengalaman berharga dalam melatih mental dan kemandirian di usia mereka."

Dikutip dari keterangan yang dibagikan Selasa, 2 April 2024, Supriadi mengatakan kalau destinasi di setiap negara yang dikunjungi adalah Kedutaan Besar RI dan kampus bergengsi, juga masjid serta tempat-tempat bersejarah. "Seperti saat napak tilas penaklukkan Konstantinopel di Hagia Sophia, Turki," kata Supriadi.

Program Backpacker, kata dia, sudah berjalan dua kali. Sesi pertama pada tahun lalu ke Turki dan Arab Saudi. Sesi kedua pada tahun ini dengan tujuan 10 negara yaitu ke India, Pakistan, Arab Saudi, Yordania, Turki, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Malaysia dengan estimasi waktu sekitar 6 bulan.

Advertising
Advertising

Menurutnya, ada 64 orang yang ikut program tahun ini terdiri dari 56 siswa dan 8 guru pendamping. "Untuk program ini, kami berkoordinasi langsung ke KBRI dan rekan mahasiswa yang ada di negara maisng-masing untuk memudahkan program," kata Supriadi.

Ditambahkannya, Program IDN Backpacker juga diisi dengan Kegiatan Belajar Mengajar sebanyak empat mata pelajaran: Informasi dan Teknologi (IT), Diniyyah, Bahasa Inggris, dan Tahfidz menghapal Alquran. Kegiatan KBM disebutkannya berjalan seperti di Indonesia mulai dari jam 08.00 pagi sampai dengan 15.00 Sore. Seluruh santri mengikuti secara offline bersama 8 guru yang diberangkatkan secara langsung untuk mendampingi saat perjalanan di luar negeri.

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA

"Untuk Sabtu dan Ahad kami fokus kunjungan ke embassy, ke kampus-kampus, dan tempat wisata bersejarah," katanya sambil menambahkan perjalanan yang dilakukan sejak 16 Januari lalu telah memasuki negara ketiga, Arab Saudi. "Alhamdulillah di India kami sudah visit ke Taj Mahal, Jama Masjid India, Lodhi Garden, Wagah Border. Untuk di Pakistan kami sudah visit ke Badshahi Masjid Lahore, Monumen Pakistan, Khampur Dam, dan Masjid Faishal Islamabad."

Setiap siswa santri, selama mengikuti Program IDN Backpacker, diwajibkan untuk membuat minimal satu buku dan vlog yang wajib diunggah di akun media sosial. "Saat ini semua siswa sedang fokus ibadah umrah dan i'tikaf di area Masjidil Haram," katanya sambil menambahkan, "Setelah dari Saudi ini kami akan melanjutkan perjalan pindah negara ke Yordania melalui jalur darat."

IDN Boarding School mengusung jargon 'Jago IT, Pintar Ngaji'. Selain menjadi santri penghapal Alquran, siswa SMP dan SMK dituntut terampil mengoperasikan perangkat dan sistem jaringan komputer serta internet of things (IoT). Kemampuan dibuktikan dengan mengajar kepada guru-guru dari sekolah lain yang datang ke sekolah ini.

Para siswanya juga diklaim setara sarjana IT karena sertifikasi, antara lain, Cisco Certified Network Associate (CCNA) dan MTCINE (MikroTIk Certified Internetworking Engineer).

Pilihan Editor: Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

Berita terkait

Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

1 hari lalu

Aturan PPDB, Sekolah Wajib Menerima 20 Persen Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

Terdapat 4 jalur sistem PPDB, salah satunya adalah penerimaan siswa dari keluarga tidak mampu yang diatur dalam regulasi. Pelanggar ada sanksinya.

Baca Selengkapnya

11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan

4 hari lalu

11 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus Pariwisata Terguling di Subang, Kemenhub: Bus Tidak Punya Izin Angkutan

Kemenhub angkat bicara soal kecelakaan bus pariwisata di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

7 hari lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

8 hari lalu

Bahaya Tawon Vespa yang Telah Melukai 6 Santri di Tasikmalaya, Hewan Apa Itu?

Tawon vespa atau Vespa affinis, jenis serangga berbahaya yang bisa menyerang manusia dan hewan. Seberapa berbahaya sengatannya?

Baca Selengkapnya

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

19 hari lalu

Liburan Murah ala Backpacker ke Dubai, Bisa?

Dubai berinvestasi menyediakan fasilitas hotel bintang dua dan bintang tiga di berbagai lokasi di seluruh kota, juga tempat-tempat wisata terjangkau.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

20 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

21 hari lalu

Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

Setiap periode penerimaan peserta didik baru, usia masuk sekolah anak selalu jadi perbincangan. Berikut Permendikbud Nomor 1/2021 mengaturnya.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

27 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

27 hari lalu

Kiai Abal-Abal Pemerkosa Santri di Semarang Divonis 15 Tahun Bui, Mantan Jamaah Harap Laporan Penggelapan Uang Segera Diusut

Muh Anwar, kiai abal-abal Yayasan Islam Nuril Anwar serta Pesantren Hidayatul Hikmah Almurtadho divonis penjara 15 tahun kasus pemerkosaan santri.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

47 hari lalu

Terpopuler: Manajemen Garuda Indonesia Buka Suara soal Merger dengan InJourney, Perbandingan Hitungan Lama dan Baru Pajak THR 2024

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade Susardi, mengatakan rencana merger antara Garuda Indonesia dan InJourney bisa tahun ini asal....

Baca Selengkapnya