Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Selasa, 9 April 2024 09:04 WIB

Ilustrasi domba, bulu domba. Times India

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Genetika Ekologi IPB University, Ronny Rachman Noor, mengatakan sebagian dari kita mungkin hanya mengetahui sepintas manfaat domba, misalnya untuk diambil dagingnya dan bulunya. Namun di luar itu semua domba merupakan ternak yang sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus merupakan salah satu hewan ternak yang unik.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat ratusan ras domba di dunia yang memiliki berbagai keunikan dari penampilannya. Meskipun semua ras domba ini masih termasuk dalam satu spesies yaitu Ovis aries.

“Sejarah evolusi domba dimulai sekitar 10-20 juta tahun lalu dan titik domestikasi diperkirakan dimulai di daerah pegunungan wilayah Mesopotamia, Asia Tengah, 11-9 ribu Sebelum Masehi, ” ujar Ronny dikutip dari siaran pers, Selasa, 9 April 2024.

Ia melanjutkan, dari titik awal inilah domba mulai menyebar ke seluruh dunia termasuk ke wilayah ekstrem untuk tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan berbagai ras domba yang unik. Itu karena ketika domba tumbuh dan berkembang di satu wilayah ada campur tangan manusia untuk membiakkannya.

Bentukan domba hasil domestikasi yang sangat unik misalnya domba yang tanduknya memutar di wilayah Hungaria yang dinamakan domba Racka. Atau, domba putih dengan telinga berdiri tegak yang dinamakan domba Leicester di wilayah Skotlandia. "Indonesia juga memiliki jenis domba yang unik yang dikenal dengan domba Garut,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Ronny, di habitatnya, domba merupakan mamalia yang hidup berkelompok agar dapat mempertahankan diri dari predator. Kehidupan sosial domba yang berkelompok ini memudahkan untuk menemukan makanan dan saling melindungi agar dapat tumbuh dan berkembang biak. Dari berbagai hasil penelitian pula diketahui ternyata domba dapat mengenali wajah domba lainnya termasuk manusia.

Ia menambahkan, dari sisi perkembangan ilmu pengetahuan domba juga tercatat sebagai mamalia yang berjasa. “Dari catatan dan temuan sejarah, ternyata pada abad ke-17 usus domba setelah diolah dengan cara tertentu ternyata pernah digunakan sebagai kondom sebelum ada bahan lateks,” kata Guru Besar IPB University ini mengungkapkan.

Domba juga disebutnya mengilhami pengembangan teknologi inseminasi buatan yang berkembang dengan pesat saat ini termasuk pada manusia. “Dengan mempelajari embriologi domba, para pakar reproduksi manusia akhirnya dapat meningkatkan produksi sel telur pada manusia yang mendasari keberhasilan bayi tabung pada manusia,” ujar Ronny.

Menurut Ronny, tonggak sejarah kloning dengan menggunakan sel somatik juga dimulai menggunakan domba. Sel somatik ini berkembang menjadi embrio dan menghasilkan domba Dolly yang dianggap sebagai penemuan spektakuler dalam dunia ilmu pengetahuan yang mengubah arah perkembangan teknologi kloning.

Pilihan Editor: Kualitas Udara Jakarta dan Sekitarnya Membaik, Gara-gara Mudik Lebaran?

Berita terkait

Seleksi Kelas Internasional IPB Diikuti 30 Pelajar Asing, Mayoritas dari Negeri Jiran

22 jam lalu

Seleksi Kelas Internasional IPB Diikuti 30 Pelajar Asing, Mayoritas dari Negeri Jiran

IPB Universitymenyelenggarakan ujian online sebagai salah satu rangkaian Seleksi Masuk IPB (SM-IPB) untuk kelas internasional pada 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

2 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

4 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

4 hari lalu

Regal Springs Indonesia Bersama FAO dan IPB University Menggagas Transformasi Blue Food, Ini Penjelasannya

Transformasi Blue Food digagas Regal Springs Indonesia bersama FAO dan IPB Universityang menggagasnya. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

6 hari lalu

UIN Jakarta Jadi Kampus Islam Negeri dengan Guru Besar Terbanyak, Berapa Jumlahnya?

UIN Jakarta jadi PTKIN dengan guru besar terbanyak.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

7 hari lalu

Guru Besar Hukum UI: Presiden Indonesia Paling Besar Kekuasaannya di Bidang Legislatif

Presiden Indonesia ikut dalam semua aktivitas legislasi mulai dari perencanaan, pengusulan, pembahasan, persetujuan hingga pengundangan.

Baca Selengkapnya

Kukuhkan 7 Profesor Bidang Ilmu-Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

7 hari lalu

Kukuhkan 7 Profesor Bidang Ilmu-Ilmu Syariah, UIN Jakarta Jadi PTKIN dengan Guru Besar Terbanyak

Guru besar yang baru dikukuhkan di UIN Jakarta diharapkan turut menjadi bagian penting pengembangan akademik kampus.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

8 hari lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

8 hari lalu

Ambisi Akreditasi Unggul, IPB Terima Kunjungan Tim Penilai Lamemda dan Lamsama

Para asesor lembaga akreditasi mandiri mengunjungi IPB. Mengecek mutu dua program studi doktor.

Baca Selengkapnya