Dekan Unas Dituduh Catut Nama Dosen UMT di Jurnal, Pahami Perbedaan Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus

Selasa, 16 April 2024 09:27 WIB

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kumba Digdowiseiso, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional atau Dekan Unas belum lama ini dituduh menggunakan nama sejumlah dosen dari Universiti Malaysia Terengganu atau UMT untuk menerbitkan ulang penelitian dalam jurnal predator. Meskipun Kumba pernah mengunjungi universitas tersebut, para dosennya mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui tentang penelitian atau publikasi yang dilakukan Kumba.

Dalam dunia riset, jurnal adalah alat penting untuk menyebarkan dan memvalidasi penemuan-penemuan ilmiah. Dua platform utama untuk menerbitkan jurnal adalah SINTA (Science and Technology Index) dan Scopus. Meski keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni meningkatkan visibilitas dan kualitas riset, namun terdapat perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya.

Bagi kalangan akademisi, Jurnal SINTA dan Jurnal Scopus tentu bukanlah hal yang asing. Namun, apakah Anda sudah memahami perbedaan di antara keduanya? Secara dasar, keduanya adalah basis data untuk jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan. Jika Anda masih bingung atau merasa sulit membedakan antara keduanya, berikut penjelasannya.

Perbedaan utama antara SINTA dan Scopus dapat dilihat dari sifat dan fungsinya. SINTA adalah sebuah basis data yang mencakup jurnal-jurnal nasional yang telah diakreditasi oleh ARJUNA. Ini berarti SINTA dapat digunakan untuk mengetahui apakah seorang dosen atau peneliti telah menerbitkan jurnal nasional yang terakreditasi. Jika ingin mencari jurnal berkualitas dari dalam negeri, SINTA adalah tempat yang tepat untuk menemukannya.

Di sisi lain, Scopus adalah sebuah basis data untuk jurnal internasional yang memiliki reputasi. Reputasi jurnal ini dinilai berdasarkan kinerja jurnal dan beberapa aspek yang terkait dengannya, seperti penulis dan karya yang dipublikasikan. Scopus digunakan untuk membuktikan apakah seorang dosen atau peneliti telah menerbitkan jurnal internasional yang berkualitas. Untuk menemukan jurnal-jurnal internasional yang terpercaya, Scopus menjadi referensi yang tepat.

Advertising
Advertising

Cakupan Scopus

Seperti mengutip dari buku berjudul “Membangun Budaya Menulis Bagi Dosen Muda” , perbedaan lain antara jurnal SINTA dan Scopus dapat dilihat dari cakupannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, SINTA menampilkan jurnal-jurnal berkualitas dari tingkat nasional. Hal ini berarti bahwa hanya jurnal-jurnal nasional yang telah diakreditasi oleh ARJUNA yang bisa dimasukkan ke dalam basis data ini. Oleh karena itu, para peneliti harus berusaha keras agar jurnal yang mereka terbitkan dapat diakreditasi oleh ARJUNA dan diindeks dalam basis data SINTA.

Sementara itu, Scopus mencakup jurnal-jurnal berkualitas dari skala internasional. Ini berarti bahwa hanya jurnal-jurnal internasional yang telah memiliki reputasi yang tinggi dan memenuhi standar kualitas yang dapat masuk ke dalam basis data Scopus. Oleh karena itu, Scopus menjadi tempat yang sangat dihargai oleh kalangan akademisi di seluruh dunia untuk mencari referensi jurnal internasional yang berkualitas.

Standardisasi Scopus

Dilansir dari laman Lp2m.uma.ac.id, perbedaan antara jurnal SINTA dan jurnal Scopus selanjutnya terletak pada standar yang mereka terapkan. Kedua platform ini merupakan tempat untuk mengumpulkan jurnal-jurnal berkualitas tinggi, jadi pastinya standarnya pun tak main-main. Meski begitu, masih banyak jurnal yang belum masuk ke dalam kedua platform tersebut karena belum memenuhi standar yang ditetapkan.

Di SINTA, standar yang digunakan adalah hasil akreditasi dari ARJUNA serta jumlah sitasi yang diterima oleh jurnal tersebut. Jadi, jurnal nasional yang sudah mendapat akreditasi dari ARJUNA dan banyak dijadikan rujukan akan memiliki peluang masuk ke SINTA. Standar untuk Scopus pun berbeda, yaitu jurnal internasional yang telah memiliki reputasi tinggi dan banyak dikutip. Jurnal-jurnal tersebut akan memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam database SCOPUS dan menjadi referensi utama bagi kalangan akademik di seluruh dunia.

Dampak dan pengaruh

Publikasi dalam jurnal SINTA berpotensi memberikan pengaruh yang besar dalam lingkup akademik di Indonesia dan mungkin menjadi sumber utama referensi dalam penelitian lokal.

Sedangkan, jurnal Scopus memiliki dampak yang lebih luas dan dapat diakses oleh peneliti dari berbagai belahan dunia. Melalui publikasi di jurnal Scopus, peneliti dapat mencapai audiens global dan meningkatkan visibilitas serta pengaruh dari hasil penelitian mereka.

Pilihan Editor: Dekan Unas Dituding Catut Nama Dosen UMT di Publikasi Jurnal Scopus, Kenali Jurnal Terindeks Scopus

Berita terkait

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

1 hari lalu

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

Kemendikbudristek saat ini membentuk Tim Integritas Akademik untuk mengusut dugaan kasus pelanggaran akademik Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

1 hari lalu

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

Kemendikbudristek menyebut Kumba Digdowiseiso masih berstatus sebagai dosen di Unas. Dia masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Periksa Dugaan Pelanggaran Akademik Dosen Unas Kumba Digdowiseiso

2 hari lalu

Kemendikbudristek Periksa Dugaan Pelanggaran Akademik Dosen Unas Kumba Digdowiseiso

Kemendikbudristek membentuk tim integritas akademik untuk mengusut dugaan pelanggaran akademik yang dilakukan Dosen Unas Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

23 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

24 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

25 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

25 hari lalu

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

26 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

26 hari lalu

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.

Baca Selengkapnya

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

27 hari lalu

Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya