BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia dan Selat Sunda
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Selasa, 16 Juli 2024 16:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 16 - 17 Juli 2024.
Prakirawan BMKG Benedictus Kushardian mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara - barat dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - selatan dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan selatan Banten - Jawa Tengah, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Sangihe - Talaud, Laut Banda, perairan Sorong, Laut Seram, dan Laut Arafuru," kata Benedictus melalui keterangan tertulis, Selasa, 16 Juli 2024.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa - Pulau Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas - Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat - Pulau Sumba, Laut Jawa, Laut Natuna Utara, dan Laut Natuna.
Gelombang serupa juga berpotensi terjadi di perairan Manui - Kendari, perairan selatan Banggai - Kepulauan Sula, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, Laut Seram, Samudra Pasifik Utara Halmahera - Papua Barat, perairan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
"Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Barat Bengkulu - Selat Sunda, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat," ucap Benedictus.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, kata Benedictus, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan pada kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Peringatan juga diberikan pada kapal tongkang pada kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, kapal ferry untuk kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter, dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Pilihan Editor: UI Terima 1.930 Mahasiswa Baru dari Jalur PPKB dan Jalur Prestasi