Mengenal 5 Ragam Rumput Laut di Perairan Indonesia: Jenis, Kegunaan, dan Manfaatnya

Senin, 30 September 2024 07:00 WIB

Petani rumput laut, Mastur menyulam rumput laut yang dibudidayakan di zona perairan tepi Pantai Legon Cikmas, Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Minggu, 30 Juni 2024. Sejumlah petani rumput laut setempat mengaku dalam dua minggu terakhir mulai berani membudidayakan kembali rumput laut setelah empat tersangka pemilik tambak udang ilegal disidangkan di PN Jepara serta penutupan 33 titik tambak udang ilegal yang sebelumnya diduga mencemari dan merusak budidaya rumput laut di wilayah itu. ANTARA FOTO/Aji Styawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki perairan yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai jenis rumput laut yang sangat bermanfaat bagi berbagai sektor industri. Pemerintah menyatakan, Indonesia punya potensi besar untuk mengelola rumput laut menjadi berbagai porduk lebih bernilai, seperti produk farmasi, kecantikan, bahkan bahan bakar nabati.

Lantas apa saja rumput laut yang banyak ditemui di Indonesia? Dilansir dari berbagai sumber, ini beberapa di antaranya:

1. Gracilaria

Gracilaria adalah jenis rumput laut merah yang sering digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan agar-agar. Dilansir dari pertanian.go.id, rumput laut ini banyak dibudidayakan di wilayah pesisir Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara. Teksturnya yang lembut dan kemampuannya untuk menghasilkan gel yang stabil menjadikan Gracilaria pilihan utama dalam industri makanan, khususnya untuk produk jeli dan agar-agar.

Selain di industri pangan, Gracilaria juga digunakan dalam sektor kosmetik dan farmasi karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Di bidang ekologi, Gracilaria berperan penting sebagai biofilter untuk menyerap nutrien berlebih di perairan, sehingga membantu menjaga kualitas lingkungan laut.

Advertising
Advertising

2. Eucheuma cottonii

Jenis Eucheuma cottonii merupakan salah satu rumput laut yang paling terkenal di Indonesia, khususnya sebagai bahan baku pembuatan karaginan, zat pengental alami yang sering digunakan dalam industri makanan dan minuman. Dilansir dari fpk.unair.ac.id, eucheuma cottonii banyak ditemukan di perairan Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi, Maluku, dan Bali.

Karaginan dari Eucheuma cottonii sangat bermanfaat sebagai pengental, pembentuk gel, dan penstabil pada produk-produk seperti es krim, susu, hingga produk daging olahan. Selain itu, karaginan juga digunakan dalam industri farmasi sebagai bahan tambahan dalam obat-obatan.

3. Sargassum

Sargassum adalah rumput laut cokelat yang kaya akan kandungan alginat, fukoidan, dan polifenol, menjadikannya sangat bernilai dalam industri bioteknologi dan kesehatan. Dilansir dari fpk.unair.ac.id, sargassum banyak tumbuh di daerah pesisir yang berbatu seperti di Jawa, Sumatra, dan Kepulauan Riau.

Rumput laut ini sering digunakan sebagai bahan baku pupuk dan pakan ternak, karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Dalam industri farmasi, Sargassum dimanfaatkan untuk membuat suplemen kesehatan dan bahan antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif. Di bidang ekologi, Sargassum berperan penting dalam mengurangi dampak abrasi pantai karena kemampuannya untuk menstabilkan substrat dasar laut.

4. Caulerpa

Caulerpa, atau yang dikenal sebagai anggur laut, adalah jenis rumput laut hijau yang populer dikonsumsi sebagai salad di beberapa negara Asia, termasuk Jepang dan Filipina. Dilansir dari fpk.unair.ac.id, caulerpa banyak ditemukan di wilayah pesisir Indonesia seperti Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.

Caulerpa memiliki kandungan mineral dan serat yang tinggi, sehingga sangat baik dikonsumsi sebagai sumber gizi. Selain diolah menjadi makanan, Caulerpa juga sering digunakan dalam industri kosmetik karena kemampuannya untuk menjaga kelembaban kulit dan memberikan efek anti-penuaan.

5. Gelidium

Gelidium adalah jenis rumput laut merah yang banyak ditemukan di wilayah pesisir yang berkarang, seperti di Sulawesi dan Bali. Dilansir dari ntm.gov.tw, gelidium digunakan sebagai bahan baku utama untuk memproduksi agar-agar kualitas tinggi. Agar-agar yang dihasilkan dari Gelidium memiliki kekuatan gel yang lebih baik dibandingkan Gracilaria, sehingga sering digunakan dalam pembuatan dessert dan produk jelly yang memerlukan tekstur padat.

Dalam sektor non-pangan, gelidium dimanfaatkan dalam pembuatan media kultur mikrobiologi, serta sebagai bahan dasar untuk beberapa produk farmasi yang memerlukan bahan dasar alami.

Daerah Persebaran dan Pemanfaatan

Berbagai jenis rumput laut di Indonesia umumnya ditemukan di perairan dangkal yang bersih dengan substrat pasir atau karang. Daerah penghasil rumput laut utama di Indonesia mencakup:

Sulawesi Selatan: Pusat budidaya Eucheuma cottonii dan Gracilaria.

Nusa Tenggara Timur dan Bali: Produksi utama Eucheuma cottonii dan Caulerpa.

Jawa Timur: Gracilaria dan Sargassum.

Kepulauan Riau: Budidaya Sargassum.

Rumput laut dari wilayah ini sebagian besar diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang, China, dan Korea, untuk memenuhi kebutuhan industri makanan, kosmetik, dan farmasi global. Di dalam negeri, rumput laut juga mulai populer digunakan dalam produk makanan sehat, kosmetik organik, dan suplemen alami.

Pilihan Editor: Jokowi Ingin Hilirisasi Rumput Laut, Produk Turunannya Bisa Jadi Bahan Bakar Pesawat

Berita terkait

7 Manfaat Rumput Laut yang Melimpah di Indonesia

21 jam lalu

7 Manfaat Rumput Laut yang Melimpah di Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara produsen rumput laut terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya

USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

2 hari lalu

USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Industri Halal Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia

2 hari lalu

Menperin Agus Gumiwang: Industri Halal Mesin Pertumbuhan Ekonomi Baru Indonesia

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah melalui industri halal harus mendominasi ekonomi nasional

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Serukan Ada Tindakan Konkret untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

3 hari lalu

Retno Marsudi Serukan Ada Tindakan Konkret untuk Penghapusan Total Senjata Nuklir

Indonesia berkomitmen kuat dalam mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

4 hari lalu

Indonesia Pertanyakan Peran Dewan Keamanan PBB dalam Perdamaian Palestina

Indonesia mempertanyakan bagaimana kepemimpinan Dewan Keamanan PBB dalam menciptakan perdamaian ketika kondisi di Palestina terus memburuk

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

4 hari lalu

Bahlil Sebut Pemerintah Dorong Pengurangan Emisi Industri Lewat Pemanfaatan EBT untuk Smelter

Bahlil mengaku sudah berdiskusi dengan pemilik smelter Weda Bay mulai 2025 pengolahan nikel disana akan menggunakan PLTS di lahan bekas tambang

Baca Selengkapnya

Indonesia Resmi Serahkan Instrumen Ratifikasi Traktat Larangan Senjata Nuklir

5 hari lalu

Indonesia Resmi Serahkan Instrumen Ratifikasi Traktat Larangan Senjata Nuklir

Penyerahan Instrumen Ratifikasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir ini menegaskan peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia

Baca Selengkapnya

Dubes: Rusia Apresiasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang Bebas Aktif

5 hari lalu

Dubes: Rusia Apresiasi Kebijakan Luar Negeri Indonesia yang Bebas Aktif

Moskow mengapresiasi kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif, dan siap bekerja sama dengan Pemerintahan RI yang baru.

Baca Selengkapnya

Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Menlu RI Retno Marsudi: Jangan Jadi 'New Normal'

5 hari lalu

Kutuk Serangan Israel ke Lebanon, Menlu RI Retno Marsudi: Jangan Jadi 'New Normal'

Menlu Retno Marsudi mengutuk keras serangan udara Israel ke Lebanon yang menewaskan 558 orang, 50 diantaranya adalah anak-anak

Baca Selengkapnya

Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

6 hari lalu

Pembentukan Satgas Impor Ilegal, Menteri Zulhas: Untuk Shock Therapy

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan terpaksa membentuk Satgas Impor Ilegal, untuk shock therapy.

Baca Selengkapnya