Spesimen Kuno Ini Diduga Merupakan Bunga Asterid Pertama

Reporter

Selasa, 16 Februari 2016 23:02 WIB

Gambar evolusi manusia, perubahan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern di Museum Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, 27 Desember 2014. Museum yang diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO ini memamerkan diorama manusia purbakala dan fosil yang ditemukan di Jawa. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Para peneliti menemukan spesimen fosil pertama dari "asterid", satu keluarga tumbuhan berbunga yang bisa memberi kita segalanya mulai dari kentang sampai tomat, tembakau, petunia dan secangkir kopi pada pagi hari.

Menurut hasil penelitian di jurnal Nature Plants, fosil bunga-bunga berusia 20 sampai 30 juta tahun yang ditemukan terlindung sempurna dalam sebongkah batu ambar itu berasal dari keluarga asterid, bagian dari genus Strychnos, yang memunculkan racun-racun paling terkenal seperti strychnine dan curare.

"Spesimen-spesimen cantik, fosil bunga-bunga yang terjaga sempurna, yang pada satu titik dilahirkan oleh tumbuh-tumbuhan yang hidup di hutan tropis lembab dengan pepohonan besar dan kecil, tumbuhan rambat, palem, rerumputan dan vegetasi lain," kata George Poinar, Jr., ahli tumbuhan dan binatang yang terlindung dalam ambar dari College of Science di Oregon State University.

"Spesimen seperti ini yang memberi kita wawasan mengenai ekologi ekosistem di masa lalu," katanya seperti dilansir laman resmi Oregon State University.

Ia mengatakan spesimen-spesimen itu menunjukkan bahwa asterid sudah berevolusi berjuta-juta tahun lalu.

Asterid, menurut para peneliti yang terlibat dalam studi itu, termasuk tumbuhan paling beragam dan penting di Bumi dengan 10 ordo, 98 keluarga dan sekitar 80.000 spesies.

Mereka mewakili sekitar sepertiga dari keragaman angiospermae atau tumbuhan berbunga.

Dan satu genus kuno Strychnos, yang sekarang terbukti tak terpisahkan dengan racun, sudah ada jutaan tahun sebelum manusia muncul di planet ini.

"Spesies dari genus Strychnos hampir semuanya beracun," kata Poinar.

"Setiap tumbuhan punya alkaloid sendiri dengan beragam efek. Beberapa lebih beracun dari yang lain, dan mungkin mereka berhasil karena racun mereka menjadi pertahanan melawan herbivora," katanya.

"Sekarang beberapa dari racun ini terbukti membawa manfaat dan bahkan punya sifat obat."

Ekstrak dari dua tumbuhan genus Strychnos yang menjadi terkenal yakni strychnine dan curare.

Strychnine sudah puluhan tahun digunakan sebagai pestisida, dan sering digunakan sebagai komponen mematikan dalam racun tikus.

Dalam dosis kecil, racun yang menginspirasi Norman Bates untuk membunuh ibunya serta teman lelakinya dalam film "Psycho" itu bisa meningkatkan aktivitas mental dan otot.

Sementara Curare ditampilkan sebagai senjata pembunuh dalam satu novel Sherlock Holmes dan dalam dosis rendah bisa digunakan sebagai pengendur otot dalam pembedahan.

Sekarang ada sekitar 200 spesies tumbuhan Strychnos di seluruh dunia, dalam bentuk beragam mulai dari belukar sampai pohon dan tumbuhan rambat, kebanyakan di daerah tropis.

Tumbuh-tumbuhan itu masih dipelajari sifat obatnya, antara lain untuk penanganan infeksi cacing parasit dan pengobatan malaria.

ANTARA

Berita terkait

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

27 hari lalu

Profil Tesla yang Batal Investasi di Indonesia karena Gunakan Tenaga Listrik Berbasis Fosil

Alasan produsen kendaraan listrik Tesla batal berinvestasi di Indonesia dibongkar Menteri Investasi Rosan Roeslani

Baca Selengkapnya

Rosan Roeslani: Listrik Berbasis Fosil Jadi Alasan Tesla Urung Investasi di RI

28 hari lalu

Rosan Roeslani: Listrik Berbasis Fosil Jadi Alasan Tesla Urung Investasi di RI

Menteri Investasi Rosan Roeslani mengungkapkan tenaga listrik berbasis energi fosil menjadi salah satu alasan Tesla mengurungkan niatnya investasi.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

23 April 2024

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.

Baca Selengkapnya

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.

Baca Selengkapnya

Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

8 Agustus 2023

Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

Artefak tulang dan fosil yang ditemukan merupakan hasil dari kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi dengan membuka 1 Trench dan 1 kotak ekskavasi.

Baca Selengkapnya

BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

3 Agustus 2023

BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

BPSMP menduga usia fosil tersebut sekitar 800 tahun berdasarkan kedalaman lapisan tanah.

Baca Selengkapnya

Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

1 Agustus 2023

Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menanggapi kabar batalnya Tesla--perusahaan milik Elon Musk berinvestasi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

28 Juli 2023

Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis target 50 ribu unit sepeda motor konversi terealisasi hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya