Menteri Nasir Ingatkan Pentingnya Bahaya Teror dan Nuklir

Reporter

Kamis, 12 Mei 2016 20:43 WIB

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohammad Nasir. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, mengingatkan pentingnya koordinasi terarah untuk melawan ancaman radioaktif dan nuklir.

"Ancaman terorisme, kriminalitas yang melibatkan material zat radioaktif atau bahan nuklir, harus menjadi perhatian bersama," kata Nasir di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 12 Mei 2016.

Menteri Nasir mengatakan itu dalam acara yang digelar Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dengan tema, "Membangun Sinergi Sistem Keamanan Nuklir Nasional untuk Menghadapi Aksi Kriminal dan Terorisme yang Melibatkan Zat Radioaktif dan Bahan Nuklir".

Kejadian bom Sarinah beberapa waktu lalu, yang menggunakan serangan senjata dan bom konvensional menjadi salah satu pemacu pentingnya perhatian pemerintah pada ancaman terorisme. "Bayangkan, jika mereka menggunakan material zat radioaktif atau bahan nuklir," kata dia.

Material yang mengandung radioaktif dan bahan nuklir berpotensi besar memasuki wilayah Indonesia melalui pelabuhan. Bapeten, bekerja sama dengan Bea Cukai dan Dinas Perhubungan, telah melakukan tindakan preventif dengan memasang teknologi Radiation Portal Monitor (RPM) di beberapa pelabuhan utama Indonesia sejak 2005 lalu.

RPM dapat mendeteksi zat radioaktif dan nuklir dalam kendaraan, kontainer, maupun individu yang melintasinya. Pemasangan teknologi ini dilakukan mengingat Indonesia dapat menjadi negara sasaran dan sebagai negara transit terorisme. "Sama seperti perdagangan narkoba, mereka masuk Indonesia dulu baru ke Australia," kata Sekretaris Utama Bapeten, Hendriyanto Hadi Tjahyono.

Saat ini pelabuhan yang terpasang RPM adalah Pelabuhan Batu Ampar Batam, Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Belawan Sumatera Utara, Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara, dan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

Komitmen untuk meningkatkan keamanan terhadap bahaya radioaktif dan nuklir ini juga sesuai dengan kesepakatan pertemuan Nuclear Security Summit (NSS) di Washington DC, Amerika Serikat, 31 Maret-1 April 2016.

Salah satu delegasi Indonesia adalah Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. Tercatat 52 negara, termasuk Indonesia, menyetujui perjanjian NSS 2016 yang berkomitmen untuk menguatkan keamanan nuklir yang efektif untuk tingkat nasional, regional, dan global.

TANE HADIYANTONO (MAGANG)

Berita terkait

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

26 Oktober 2022

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

4 Juli 2022

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.

Baca Selengkapnya

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

16 Mei 2022

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

16 Februari 2022

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.

Baca Selengkapnya

3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

5 November 2021

3 Hasil Manis dari Uji Kandidat Vaksin Covid-19 Gunakan Antibodi Ayam

Akumulasi antibodi IgY yang digunakan dalam vaksin Covid-19 itu tertinggi di organ trakea. "Saya senang karena di situ masuknya virus."

Baca Selengkapnya

Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

4 November 2021

Antibodi Ayam Semakin Dekat Jadi Vaksin Covid-19, Ini Hasil Uji Praklinisnya

BRIN rampungkan uji praklinis terhadap antibodi dari kuning telur ayam, IgY, sebagai vaksin pasif Covid-19. Libatkan teknologi nuklir.

Baca Selengkapnya

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

22 Oktober 2021

Beberapa Menteri Ini Ternyata Pernah Jadi Santri

Santri sukses menunjukkan perannya dalam berbagai bidang salah satunya di lingkup pemerintahan. Mulai menjadi menteri hingga presiden

Baca Selengkapnya

Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

11 Oktober 2021

Insinyur Angkatan Laut AS Didakwa Jual Informasi Rahasia Kapal Selam Nuklir

Seorang insinyur nuklir Angkatan Laut AS dan istrinya telah didakwa menjual informasi rahasia tentang kapal selam nuklir kepada agen FBI yang menyamar

Baca Selengkapnya

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

15 Juli 2020

Bio Farma: Perlu Rp 103 Miliar untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Honesti telah berkomunikasi dengan tim Kementerian Riset dan Teknologi terkait keperluan pembiayaan pengembangan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

27 November 2019

CPNS 2019, Peminat Kementerian Riset dan Teknologi Paling Sedikit

Persaingan dalam seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2019 semakin ketat, namun di sisi lain ada pula formasi yang sepi peminat.

Baca Selengkapnya