Roket Tanpa Awak Bawa Kapal Kargo ke Stasiun Luar Angkasa

Reporter

Rabu, 19 Oktober 2016 05:00 WIB

Roket dan kapsul 'New Shepard' meluncur ke angkasa saat uji coba ketiga di situs peluncuran di West Texas, AS, 2 April 2016. Roket produksi Blue Origin ini akan mengangkut turis berjalan-jalan ke luar angkasa pada 2018 mendatang. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Roket tanpa awak Antares milik Orbital ATK Inc meluncur dari Virginia dengan membawa kapal kargo ke Stasiun Antariksa Internasional, Senin (17/10), menandai peluncuran kembali roket itu dua tahun setelah meledak saat peluncuran.

Roket setinggi 14 lantai yang ditenagai sepasang mesin buatan Rusia itu lepas landas dari Pulau Wallops, Virginia, pukul 19.45 menurut siaran TV NASA.

Peluncuran itu ditunda lima menit untuk memberikan waktu tambahan kepada awak guna meninjau kembali daftar mereka, kata Presiden Orbital Frank Culbertson kepada wartawan.

"Sungguh menggembirakan melihat kendaraan itu meluncur. ...Saya sangat senang melihat Antares kembali," kata Amanda Davis, direktur program rekayasa Orbital, sebagaimana dilansir kantor berita Reuters.

Roket itu membawa kapsul Cygnus bermuatan 5.290 pound (2.400 kilogram) makanan, perbekalan, peralatan dan sarana penelitian ilmiah untuk stasiun antariksa, laboratorium senilai 100 miliar dolar AS di orbit 400 kilometer di atas permukaan Bumi.


Baca: Kasus Suap DPRD Kebumen, KPK Cekal Dirut PT OSMA

Kapsul itu diperkirakan mencapai stasiun luar angkasa pada Minggu setelah melayang beberapa hari di orbit untuk memberikan waktu bagi kapsul Soyuz dari Rusia membawa tiga awak baru mencapai stasiun pada Jumat. Soyuz dijadwalkan meluncur Rabu dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

Peluncuran terakhir Antares pada 28 Oktober 2014 berakhir menjadi bencana beberapa detik setelah lepas landas karena masalah dengan perbaruan penggerak yang merupakan mesin era-Soviet. Setelah kecelakaan itu, Orbital segera merencanakan penggantian motornya.

Selama perbaikan, Orbital menumpangkan dua kapal kargo Cygnus ke roket Atlas, yang dibangun dan diluncurkan oleh United Launch Alliance, kemitraan antara Lockheed Martin dan Boeing.

Orbital melakukan uji penyalaan mesin Antares selama 30 detik di landasan luncur Virginia pada 31 Mei, namun belum pernah berhasil menerbangkan roket yang sudah diperbarui itu sebelum Senin.

Misi itu menjadi lebih penting bagi Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) setelah kecelakaan 1 September menghancurkan roket Falcon 9 yang dioperasikan oleh SpaceX milik Elon Musk dan sebuah satelit komunikasi Israel senilai 200 juta dolar AS.

Kecelakaan itu, yang terjadi saat roket tersebut sedang diisi bahan bakar sebelum duji coba pra-peluncuran rutin memberikan pukulan bagi SpaceX, satu-satunya perusahaan selain Orbital yang dikontrak NASA untuk menerbangkan kargo ke stasiun luar angkasa.

Kontraktor-kontraktor swasta untuk pengiriman kargo itu menjadi penting menyusul pemensiunan pesawat-pesawat pengangkut pada 2011.

Dengan SpaceX sedang tidak aktif, NASA mengatakan menambahkan lebih banyak makanan, pakaian, laptop dan bagian baju luar angkasa ke daftar muatan Cygnus.

ANTARA

Berita terkait

Dibayangi Kerugian Starliner, Kepala Antariksa dan Pertahanan Boeing Mundur

8 hari lalu

Dibayangi Kerugian Starliner, Kepala Antariksa dan Pertahanan Boeing Mundur

Bisnis antariksa Boeing telah mengalami kemunduran yang signifikan.

Baca Selengkapnya

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

16 hari lalu

Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.

Baca Selengkapnya

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

18 hari lalu

Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

18 hari lalu

Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.

Baca Selengkapnya

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

21 hari lalu

NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

32 hari lalu

Kebakaran Hutan Ekstrem di Kanada 2023 Rilis 647 Megaton Karbon ke Atmosfer

Kuantifikasi emisi karbon dari kebakaran hutan ekstrem di Kanada pada tahun lalu tersebut dilakukan lewat kajian tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA

Baca Selengkapnya

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

33 hari lalu

2 Astronout Terdampar di ISS Selama 80 Hari, NASA: Tetap Lanjutkan Kerjasama dengan Boeing

Kedua astronout tersebut awalnya dijadwalkan untuk menghabiskan delapan hari di ISS setelah peluncuran Starliner milik Boeing yang sukses pada 5 Juni.

Baca Selengkapnya

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

34 hari lalu

Faktor Cuaca, SpaceX Batal Luncurkan Misi Bersejarah Polaris Dawn Hari Ini

Peluncuran misi bersejarah astronot Polaris Dawn ke luar angkasa ditunda untuk yang ketiga kalinya.

Baca Selengkapnya

NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

34 hari lalu

NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.

Baca Selengkapnya

Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

36 hari lalu

Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Dua astronot NASA terjebak di luar angkasa. Misi semula hanya 8 hari berubah menjadi 8 bulan karena pesawat pengangkut rusak.

Baca Selengkapnya