TEMPO.CO, Wellington - Balon seukuran satu stadion sepak bola yang diluncurkan Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Selandia Baru mulai mengumpulkan data di dekat antariksa pada Rabu, mengawali perjalanan yang direncanakan 100 hari setelah beberapa upaya peluncuran gagal akibat topan dan badai.
Balon yang dirancang NASA untuk mendeteksi partikel energi kosmik sangat tinggi dari luar galaksi saat mereka menembus energi Bumi itu ditargetkan bisa mengelilingi planet dua atau tiga kali.
"Asal partikel-partikel ini adalah misteri besar yang ingin kami pecahkan. Apakah mereka datang dari lubang hitam besar di pusat galaksi-galaksi? Bintang-bintang sangat kecil yang berputar cepat? Atau tempat lainnya?" kata Angela Olinto, profesor dari University of Chicago dan ketua peneliti dalam proyek itu, dalam satu pernyataan.
Pemantauan balon itu hanya awal dari penyelidikan panjang yang selanjutnya akan melibatkan misi antariksa yang sedang dirancang NASA, kata dia.
Balon 532.000 meter kubik yang diluncurkan Selasa di Wanaka, tempat permai di pulau selatan Selandia Baru, akan mengumpulkan data dari 34 kilometer di atas Bumi.
Selandia Baru merupakan pangkalan program balon ilmiah NASA tahun 2015 dan 2016, demikian menurut warta kantor berita Reuters.
ANTARA
Berita terkait
Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka
2 hari lalu
Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga bisa menyaksikan aurora australis merah.
Baca SelengkapnyaAustralia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB
4 hari lalu
Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB
Baca SelengkapnyaJika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru
8 hari lalu
Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaLuhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya
9 hari lalu
Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?
Baca SelengkapnyaMenlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"
12 hari lalu
Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".
Baca Selengkapnya5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
16 hari lalu
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah
Baca SelengkapnyaCara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan
21 hari lalu
NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.
Baca SelengkapnyaPasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba
26 hari lalu
Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.
Baca SelengkapnyaKepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?
35 hari lalu
Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaJutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara
36 hari lalu
Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.
Baca Selengkapnya