TEMPO.CO, Jakarta - Wallacea Week 2017 menjadi salah satu cara menghabiskan akhir pekan dengan lebih bermanfaat. Acara yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerja sama dengan British Council, Perpustakaan Nasional RI, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permusiuman serta Kementerian Pariwisata tersebut tidak hanya mengadakan acara eksibisi, tetapi juga memberikan bermacam–macam hiburan.
Salah satunya adalah acara dongeng fabel yang dipersembahkan oleh Lusiana Ramli. Dongeng fabel ini menjadi sebuah sarana menanamkan kepedulian lingkungan terhadap anak–anak yang hadir dalam acara tersebut. Dalam kesempatan ini Kak Lusi, panggilan akrab Lusiana, mengajak anak–anak untuk bersama–sama merawat dan menjaga lingkungan sekitar.
Baca: Menggali Inspirasi di Wallacea Week 2017
Kehadiran dua badut dalam acara tersebut juga memberikan keceriaan bagi anak–anak. Meski tidak sedikit yang merasa takut saat melihatnya, semua tidak akan menolak saat badut–badut itu memberikan balon dengan berbagai bentuk. Di salah satu area, panitia juga menyediakan tempat khusus bagi anak–anak yang ingin menggambar.
Tidak hanya hiburan bagi anak–anak, Wallacea Week 2017 juga memutar sebuah film dokumenter karya Bill Bailey berjudul Bill Bailey’s Jungle Hero: Wallace in the Spice Island. Film dokumenter ini menceritakan perjalanan Bill Bailey menyusuri jejak Alfred Russel Wallace. Dalam perjalanan tersebut ia juga menceritakan bagaimana kehidupan Wallace di Indonesia dan bagaimana dia menggagas Teori Evolusi yang saat ini lebih lekat dengan sosok Darwin.
Sebuah pertunjukan musik etnis juga ikut meramaikan acara di Perpustakaan Nasional tersebut. Kelompok musik dari Sanggar Rumah Kahanan featuring Aji didapuk sebagai pengisi acara pertunjukkan musik tersebbut.
Wallacea Week 2017 hari Sabtu, 21 Oktober 2017, ditutup dengan acara diskusi bersama Tim Ekspedisi Taman Nasional Aketajawe-Lolobata. Hasil ekspedisi yang dilakukan selama 15 hari dari tanggal 9-23 September 2017, mereka berhasil mengumpulkan banyak spesimen, di antaranya 67 spesimen kupu-kupu, 22 jenis capung, dan empat jenis reptil. Selain itu mereka berhasil memetakkan bentang alam berupa lima air terjun.
Wallace Week 2017 merupakan rangkaian menunju perayaan 150 tahun buku The Malay Archipelago karya Wallace. Acara yang akan dilakukan tahun 2019 mendatang tersebut menyelenggarakan beberapa acara inti, salah satunya adalah konferensi internasional tentang peninggalan Wallace.
KISTIN SEPTIYANI