Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikan Mohawk Langka Ditemukan Berjalan di Dasar Laut

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Red Handfish (Thymichthys Politus). Kredit: Reef Life Survey
Red Handfish (Thymichthys Politus). Kredit: Reef Life Survey
Iklan

TEMPO.CO, Tasmania - Penemuan sekelompok ikan aneh  yang memiliki kulit berwarna cerah, sirip seperti Mohawk di kepala mereka dan sirip seperti jari yang membantu mereka berjalan di dasar laut, telah membuat gembira para penyelam yang menemukannya.

Baca: Dunia Satwa: Ini 3 Jenis Ikan Hiu yang Sangat Mematikan

Sampai saat ini, para ilmuwan hanya mengenal satu populasi kelompok ikan merah (Thymichthys politus, walaupun sebelumnya dikenal sebagai Brachionichthys politus). Kelompok itu terdiri dari 20 sampai 40 ikan individu yang tinggal di Frederick Henry Bay, di lepas pantai tenggara pulau Tasmania, Australia.

Dua pekan lalu, penyelam dari Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS) dan proyek sains warga Reef Life Survey (RLS) menemukan sebuah populasi baru, yang juga memiliki antara 20 dan 40 ikan berpenampilan aneh ini.

Populasi yang baru ditemukan ini tinggal beberapa mil jauhnya dari yang lain, namun untuk melindungi ikan tersebut, para periset tidak mengungkapkan lokasinya yang sebenarnya, menurut sebuah pernyataan dari University of Tasmania.

Setiap populasi tinggal di daerah sekitar seukuran dua lapangan tenis - rentang yang relatif kecil, karena ikan ini tidak berenang. Sebaliknya, mereka berjalan di dasar laut dengan sirip dada seperti tangan mereka, kata para penyelam.

"Populasi kedua itu sangat melegakan," ujar Rick Stuart-Smith, ilmuwan IMAS dan pendiri RLS, dalam sebuah video sebagaimana dilaporkan Live Science pekan lalu. "Ini secara efektif melipatgandakan berapa banyak yang tersisa di planet ini, tapi juga memberi kita harapan bahwa mungkin ada populasi lain di luar sana."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada sekitar 10 spesies handfish yang diketahui, namun sedikit yang diketahui tentang biologi dan perilaku mereka, menurut Departemen Lingkungan dan Peninggalan Pemerintah Australia.

Ikan ini hidup di habitat yang beragam, mulai dari muara dangkal sampai perairan yang lebih dalam. Namun peneliti mengetahui fakta dasar tentang T. politus. Ikan berukuran kira-kira 5 inci (13,6 sentimeter) ini ditutupi dengan kutil kecil yang dekat dan rata, dan sebagian besar sisik dan duri tertanam sepenuhnya di kulitnya, menurut sebuah laporan pemerintah Australia.

Baca: Koyo Sebabkan Ikan Mabuk di Danau Ranu Kaki Gunung Lemongan

Selain itu, walaupun T. politus pertama kali dikumpulkan pada tahun 1800an, dan kemudian ditemukan lagi pada tahun 1950 dan 1980an dan 1990an, "Tampaknya ikan handfish merah telah mengalami penurunan yang ditandai baik dalam distribusi dan jumlahnya, dengan beberapa survei di bawah air tidak menemukan handfish merah sama sekali,” kata laporan tersebut.

LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

17 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

19 jam lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.


Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

13 hari lalu

Ikan sarden. Pixabay.com/Dana Tentis
Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

40 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

47 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
4 Ikan Beracun yang Berbahaya jika Dikonsumsi

Tak semua ikan bisa dimakan lantaran ada berbagai ikan yang mengandung racun dan mengakibatkan fatal bagi siapa pun yang mengonsumsinya.


Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

49 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Inilah 4 Ikan Paling Beracun di Dunia

Ikan stonefish, lionfish, pufferfish (buntal), dan surgeonfish dikenal karena racunnya mematikan.


Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

50 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil

KKP mengklaim harga ikan terkendali meski permintaannya meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.


6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

56 hari lalu

Pengunjung menyentuhkan tangannya ke bintang laut (Asteroidea) di Jakarta Aquarium dan Safari, Jakarta, Selasa 3 Mei 2022. Warga Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan libur lebaran untuk berekreasi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
6 Kegiatan Seru di Jakarta Aquarium untuk Liburan Akhir Pekan

Salah satu kegiatan seru di akhir pekan yang bisa Anda coba adalah dengan mengunjungi Jakarta Aquarium. Berikut harga tiket, lokasi, dan jam bukanya.


Tidak Hanya Ikan, Menteri KKP Sebut Rumput Laut Hingga Lobster Juga Investasi Menggiurkan

5 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
Tidak Hanya Ikan, Menteri KKP Sebut Rumput Laut Hingga Lobster Juga Investasi Menggiurkan

Tidak hanya ikan, Menteri KKP menyebut rumput, tilapia, kepiting hinggal lobster merupakan Komoditas yang menggiurkan untuk dikembangkan pasarnya.