TEMPO.CO, Jakarta - Cina mengungkap bahwa kapal induk samudera kedua miliknya telah dikirim untuk pengujian. Laman Express, 23 April 2018, melaporkan bahwa dengan kapal tersebut, Cina dapat menempatkan senjata beratnya di lokasi yang jauh.
Baca: Cina Mulai Uji Coba Kapal Induk Buatan Domestik, seperti Apa?
“Ini uji coba laut pertama dari kapal induk kedua Cina. Kapal ini dibangun di kota pelabuhan besar Dalian. Kapal akan diuji kekuatannya di Laut Bohai dan Laut Kuning," ujar seorang ahli militer Song Zhongping kepada Global Times.
Kapal yang dijuluki tipe 001A (CV 17) itu, kata Zhongping, sedang dalam perjalanan menuju ke zona pengujian di laut Bohai yang merupakan zona terlarang hingga 28 April 2018. Menurut dia, 001A merupakan versi modifikasi kapal induk yang dibeli dari Ukraina pada 1998.
Keberadaan dua kapal induk itu telah membuat waspada negara-negara seperti Amerika, Korea Selatan dan Jepang. Cina saat ini telah memiliki dua kapal induk, sebelumnya kapal induk bernama Liaoning meluncur tahun 2012.
Ahli angkatan laut Li Jie menjelaskan bahwa kepentingan nasional Cina akan terus berkembang. "Tanpa armada kapal bertenaga nuklir besar, angkatan laut Cina tidak dapat berlayar untuk waktu yang lama ke perairan yang jauh," kata dia.
China Shipbuilding Industry Corporation (CSIC) awal tahun ini mengungkap rencana untuk terus mempercepat terobosan teknologi kapal induk bertenaga nuklir, kapal selam nuklir tipe baru, sistem konfrontasi cerdas nirawak dan sistem elektronik yang lengkap tentang peperangan laut.
EXPRESS.CO.UK | GLOBAL TIMES | CHINA SHIPBUILDING INDUSTRY CORPORATION