TEMPO.CO, Jakarta - Laboratorium Jet Propulsion Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengunggah video animasi tentang asteroid di kanal YouTube. Tayangan animasi yang berdurasi tidak lebih dari satu menit itu menunjukkan semua asteroid yang telah ditemukan dari 1 Januari 1999 sampai 31 Januari 2018.
Baca juga: Mayoritas Warga Rusia Tak Percaya NASA Mendarat di Bulan
NASA mengatakan bahwa setidaknya ada lebih dari 18 ribu objek di dekat bumi. Objek tersebut meliputi asteroid dan komet yang telah memasuki tata surya dalam jarak 121 juta mil (sekitar 194 juta kilometer) dari matahari dan sekitar 30 juta mil (48 juta kilometer) dari orbit bumi di sekitar Matahari.
Selain itu, NASA juga menjelaskan adanya rata-rata 40 penemuan baru setiap minggunya. Tim peneliti memburu dan melacak obyek-obyek tersebut untuk mencari dampak apa pun terhadap Bumi dan planet lain.
Baca juga: Iker Casillas Tak Percaya NASA Pernah ke Bulan, Ini Alasannya
Video animasi tersebut menggambarkan pemetaan posisi obyek dekat Bumi (NEOs – Near-Earth Objects) yang diketahui dalam waktu selama 20 tahun terakhir. Tim pencari Asteroid yang didukung oleh Program Observasi NEO NASA telah menemukan lebih dari 95 persen asteroid dekat bumi yang diketahui hingga saat ini.
Dalam videonya, titik-titik berwarna biru merepresentasikan asteroid dekat bumi, sedangkan yang berwarna oranye mewakilkan asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter.
Simak video lengkapnya:
"Selama sekitar 20 tahun, CNEOS (Pusat Studi Objek Dekat Bumi) telah menjadi pusat kegiatan NASA untuk secara akurat memetakan orbit semua NEO yang diketahui, memprediksi pendekatan obyek yang akan datang, menilai kemungkinan dampaknya secara andal terhadap planet kita, dan memberikan informasi itu kepada astronom di seluruh dunia dan masyarakat umum,” lapor NASA dalam sebuah rilis yang dilansir dari MLive.
Baca juga: Rahasia Asal Mula Asteroid dan Meteorit Terungkap
Simak kabar terbaru dari NASA dan artikel menarik lainnya tentang asteroid hanya di kanal Tekno Tempo.co.
MLIVE | KRISTV | FARAH DIBAJ | AMB