TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-51, Indosat Ooredoo menggandeng Ericcson menunjukkan kesiapan 5G dengan menampilkan teknologi 3D Augmented Reality (AR) di Indonesia.
Baca: 3 Teknologi Ericsson untuk Pengembangan 5G di Indonesia
Baca: OPPO R15 Lolos Uji Coba Jaringan 5G di Cina
Baca: 4 Perusahaan Ini Pamerkan Teknologi 5G di MWC Amerika 2018
"Kami dengan bangga mempertunjukkan demonstrasi contoh kasus penggunaan 5G, terutama pengalaman 3D AR pertama di Indonesia yang akan memungkinkan inovasi dalam berbagai industri seperti pendidikan dan perawatan kesehatan," ujar Director and Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo Arief Musta'in, 23 November 2018.
Kecepatan 5G test bed mencapai 10 gigbita per second (Gbps) per UE (User Equipment) dari total 20 Gbps, yang berarti jauh lebih cepat daripada LTE. 5G test bed juga memiliki beam tracking sebagai salah satu kemampuan unggulan 5G yang memungkinkan kapasitas serta kinerja yang lebih tinggi.
Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan streaming video 4K ke UE melalui radio 5G. Sementara itu, 3D AR menghadirkan pengalaman dan interaktivitas mendalam dengan objek virtual. Demo 3D AR akan membawa peserta melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup, seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet Bumi.
"5G memiliki potensi untuk mempercepat transformasi digital di berbagai industri di Indonesia, serta memberdayakan konsumen dengan pengaplikasian yang inovatif. Kesiapan 5G tertanam dalam visi kami dalam upaya membangun jaringan berkualitas video yang kompetitif," kata Arief.
Pengalaman yang mendalam ini dilakukan secara real-time kepada audiens yang lebih luas melalui 5G. AR memiliki potensi yang sesuai untuk kasus penggunaan pada perusahaan serta pengaplikasiannya pada konsumen. Contoh industri jasa yang menyediakan bantuan jarak jauh, yaitu perawatan kesehatan, pendidikan dan ritel.
Selain menampilkan 5G test bed dan 3D AR, baik Indosat Ooredoo maupun Ericsson juga menghadirkan demo lain, seperti 5G deployment considerations dan connected drones yang dapat diuji coba dari jarak lebih jauh, atau dengan jalur penerbangan yang telah ditentukan sebelumnya.
"5G mewakili evolusi teknologi seluler utama yang dapat membuka kemungkinan dan aplikasi baru. Kami percaya bahwa 5G akan memainkan peran utama dalam transformasi digital di Indonesia. Ericsson bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk meningkatkan jaringan dan teknologi untuk para pelanggan," kata Presiden Direktur Ericsson Indonesia Jerry Soper.
Untuk melakukan itu, diperlukan konektivitas 5G nirkabel berlatensi rendah yang andal. Pada demo tersebut drone nano terbang di atas model 3D kota. Ada juga LAA, solusi untuk hotspot berkapasitas tinggi, misalnya di bandara, stadion, pusat perbelanjaan.
Dengan spektrum unlicense untuk meningkatkan kecepatan atau kapasitas tambahan untuk LTE dan kemungkinan koeksistensi dengan WiFi. Yang terakhir di demo adalah NB-IoT yang akan dipakai untuk berbagai kasus penggunaan oleh Indosat Ooredoo.
"Kami berharap bahwa demonstrasi ini akan memberikan gambaran jelas tentang manfaat 5G untuk kehidupan kita. Serta bagaimana Ericsson dan Indosat Ooredoo akan terus bekerja sama untuk membawa kemampuan terbaik kita untuk meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia," lanjut Soper.