TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar satu tahun setelah co-founder WhatsApp, Brian Acton, keluar dari Facebook, eksekutif lain dan karyawan awal dari platform pesan itu melakukan hal yang sama.
Baca: Pembaruan WhatsApp iOS Hadirkan Fitur Notifikasi Pesan Video
Neeraj Arora, chief business officer WhatsApp, Selasa, 27 November 2018, mengumumkan bahwa dia akan "meluangkan waktu untuk mengisi ulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga", sebagaimana dikutip Techcrunch, Selasa.
Facebook mengakuisisi WhatsApp sebesar US$ 19 miliar pada tahun 2014 dan berjanji untuk mengizinkan raksasa pesan itu untuk terus beroperasi secara independen di bawah Acton dan co-founder Jan Koum, yang menjabat sebagai chief executive officer sampai Koum tiba-tiba berhenti atas kekhawatiran privasi dan data pada bulan April.
Arora, yang bergabung dengan WhatsApp pada tahun 2011 dari Google, dikabarkan akan menggantikan Koum sebagai CEO. Dengan dia keluar, tidak jelas siapa yang akan ditunjuk untuk memimpin WhatsApp.
Dalam pengumuman Selasa, Arora mengatakan dia "sangat berhutang budi" kepada Acton dan Koum, "yang mempercayakan saya untuk menjadi rekan bisnis mereka selama bertahun-tahun".
Anak perusahaan Facebook, WhatsApp dan Instagram, keduanya dalam periode perubahan menyusul keluarnya pendiri awal mereka, yang diyakini disebabkan oleh pertengkaran dengan CEO raksasa media sosial itu, Mark Zuckerberg.
Dalam salah satu kisah teknologi terbesar tahun 2018, pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger mengumumkan bahwa mereka meninggalkan Facebook bertahun-tahun setelah perusahaan mengakuisisi aplikasi berbagi foto mereka seharga $ 1 miliar. Mereka berbagi berita pada bulan September, hanya beberapa bulan setelah Koum mengundurkan diri dari WhatsApp.
Menurut The New York Times, Zuckerberg, selama tahun lalu, mulai menegaskan kontrol yang lebih banyak terhadap Instagram, membuat marah para pemimpinnya.
Koum, dilaporkan menulis di pos blog WhatsApp yang telah dihapus bahwa Zuckerberg dan Facebook tidak lagi menghormati privasi: "Perusahaan-perusahaan ini tahu secara harfiah segala sesuatu tentang Anda, teman-teman Anda, minat Anda, dan mereka menggunakannya untuk menjual iklan.”
TECHCRUNCH | NEW YORK TIMES