Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingkatan Start-Up: Ada Kecoak, Unicorn sampai Hectocorn

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com
Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaStart-up atau perusahaan rintisan selalu menarik untuk diulas. Kehadiran berbagai jenis start-up di tengah masyarakat ini bukan hanya untuk bisnis saja, namun juga menjadi sebuah alternatif untuk memudahkan urusan penggunanya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Indonesia Digital Creative Industry Society, jumlah start-up yang berkembang di Indonesia hingga akhir tahun 2018 mencapai 992 buah, yang menjangkau berbagai macam sektor.

Halodoc Dapat Suntikan Dana Rp 919 Miliar

Mulai dari sektor transportasi, pendidikan, teknologi, hingga travelling. Banyaknya demand atau permintaan konsumen terhadap jasa dari start-up membuat perusahaan-perusahaan ini mendapatkan atensi dari pemodal atau investor agar dapat terus berkembang dan berinovasi.

Karena pertumbuhan dari start-up sangat erat kaitannya dengan pendanaan, maka tidak mengherankan jika start-up selalu identik dengan nilai atau valuasi. Beberapa istilah dari tingkatan valuasi start-up seperti  unicorn  dan  decacorn juga mulai familiar saat ini.

Namun, sebenarnya apakah itu valuasi perusahaan rintisan? "Valuasi merupakan nilai dari suatu perusahaan rintisan.

"Start-up saat ini masih tergolong semi-enterprise, sehingga nilai valuasinya ditentukan berdasarkan persetujuan antara founder dengan investor yang kemudian membuat perhitungan nilai valuasi start-up menjadi beragam, tergantung dari persetujuan tersebut," kata Social Media Specialist Dailysocial.id, Prilita Kamalia, kepada Antara, beberapa waktu lalu.

Nilai atau valuasi dari sebuah perusahaan dapat dihitung melalui beberapa cara, dan cara yang paling mudah adalah dengan menunjukkan profit bisnisnya.

Misalnya sudah berapa banyak fitur yang telah dibuat dan dikembangkan, bagaimana respons masyarakat sebagai pengguna, seperti apa pertumbuhan user-nya.

Dengan pertumbuhan yang signifikan, perusahaan tersebut akan terus mendapatkan dukungan dari investor dan secara langsung juga menambah nilai perusahaannya.

“Karena itu, startup yang muncul saat ini sangat gencar untuk mempromosikan produknya kepada publik. Interaksi dengan pengguna menambah kredibilitas perusahaan dan tentu dapat meyakinkan investor untuk mendukungnya,” tambahnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tingkatan valuasi startup Tingkatan nilai atau valuasi dalam dunia startup bukan hanya “unicorn” dan “decacorn”.

Saat ini terdapat enam sebutan dalam tingkatan valuasi perusahaan rintisan; yaitu cockroach, pony, centaurs, unicorn, decacorn, dan hectocorn.

Tiga tingkatan awal dari perusahaan rintisan merupakan langkah pertama dari pertumbuhan suatu start-up. Dalam level  cockroach  atau kecoak, perusahaan rintisan memulai usahanya dan giat untuk melakukan promosi kepada publik.

Prilita menambahkan, pertumbuhan nilai dari perusahaan biasanya mulai terlihat ketika perusahaan tersebut berada di level pony dengan valuasi sebesar 10 juta dolar atau sekitar Rp141 miliar.

“Ketika sebuah perusahaan start-up berada di level ini, perusahaan tersebut memiliki tantangan untuk mempertahankan atau malah mampu mengembangkan nilainya ke tingkatan selanjutnya, seperti centaur (binatang setengah manusia setengah kuda) atau bahkan unicorn,” terangnya.

Startup disebut centeur ketika ia memiliki valuasi 100 juta dolar, unicorn 1 miliar dolar, decacorn 10 miliar dolar, dan hectocorn memiliki valuasi lebih dari 100 miliar dolar.

Tiga level teratas dari valuasi startup adalah unicorn, decacorn dan  hectocorn. Memerlukan waktu yang tidak sebentar bagi perusahaan-perusahaan rintisan untuk mendapatkan gelar ini.

Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan BukaLapak merupakan empat perusahaan rintisan Indonesia yang telah menyabet gelar unicorn.

Sedangkan Grab, start-up asal Singapura telah menjadi pemilik predikat decacorn pertama di Asia Tenggara. Untuk hectocorn dengan valuasi mencapai USD100 miliar masih dipegang oleh Apple, Google, dan Microsoft.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ponsel iPhone Alami Boot Loop saat Perbarui iOS, Begini Cara Perbaikinya

1 jam lalu

Apple meluncurkan sistem operasi terbarunya, iOS 15 untuk perangkat iPhone, Selasa 21 September 2021. (apple.com)
Ponsel iPhone Alami Boot Loop saat Perbarui iOS, Begini Cara Perbaikinya

Sebagian pengguna iPhone pasti pernah mengalami kendala boot loop atau gangguan layar yang hanya menampilkan logo Apple dan tidak bisa digunakan.


Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

1 hari lalu

Chip M1 Pro dan M1 Max bikinan Apple. The Verge
Dipamerkan Lewat iPad Pro Terbaru, Apa Saja Kehebatan Chip M4 Buatan Apple?

Apple memamerkan kekuatan chip M4 melalui iPad Pro teranyar. Diklaim paling efisien dibanding semua gawai berfitur AI yang pernah ada.


Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

2 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.


Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

2 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Bocoran Terbaru Ungkap Apple Kembangkan Macbook dan iPhone Lipat

Bocoran terbaru mengungkap bahwa Apple sedang bersiap memproduksi perangkat Macbook dan iPhone yang bisa dilipat.


Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

2 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.


Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 hari lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.


Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

3 hari lalu

Vira Widiyasari, Country Manager Visa Indonesia. Istimewa
Vira Widiyasari Menjabat Sebagai Country Manager Visa Indonesia

Vira akan memimpin inisiatif strategis dan bisnis Visa di Indonesia, termasuk mendorong strategi perluasan pasar Visa.


Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

3 hari lalu

iOS 18 (Phone Arena)
Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.


Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

6 hari lalu

Ilustrasi Tampilan Browser Safari dari Apple (Apple.com)
Safari Apple Siap Naik Level, Bakal Punya Peramban AI dan Penyaring Konten

Apple menyiapkan sejumlah fitur berbasis AI untuk browser Safari. Salah satu yang menonjol adalah perangkum teks otomatis.


Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

7 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.