Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fosil Homo Luzonensis Sepupu Manusia Ditemukan di Filipina

image-gnews
Fosil manusia purba modern (Homo sapiens) tertua berumur 300 ribu tahun. sciencealert.com
Fosil manusia purba modern (Homo sapiens) tertua berumur 300 ribu tahun. sciencealert.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arkeolog menemukan fosil manusia purba, yang oleh para ahli disebut sebagai sepupu manusia moderen. Para ahli menyebut manusia purba itu sebagai Homo luzonensis, yang  fosil tulang dan giginya ditemukan di Filipina.

Fosil itu mengungkapkan sepupu lama manusia modern yang telah lama hilang, seperti dilansir laman nbcnews, Rabu, 10 April 2019.

Penemuan ini merupakan pengingat lain bahwa,  Homo sapiens, yang sekarang adalah satu-satunya anggota yang bertahan dari cabang pohon evolusi, bukan satu-satunya manusia yang ada di Asia pada masa itu.

"Dan itu membuat pemahaman tentang evolusi manusia di Asia cukup berantakan, rumit dan jauh lebih menarik," ujar seorang pakar, Matthew Tocheri dari Lakehead University di Thunder Bay, Ontario, seperti dikutip laman thewallofjourney.

Dalam sebuah penelitian yang dirilis, Rabu, 10 April 2019 oleh jurnal Nature, para ilmuwan menggambarkan temuan berupa tujuh gigi dan enam tulang  kaki, tangan, dan paha setidaknya berasal dari tiga individu. Mereka ditemukan di  Gua Callao di Pulau Luzon di Filipina utara pada 2007, 2011 dan 2015. Tes pada dua sampel menunjukkan mereka berasal dari 50.000 tahun dan 67.000 tahun lalu.

Analisis terhadap tulang-tulang dari Luzon membuat para penulis penelitian menyimpulkan bahwa mereka berasal dari anggota yang sebelumnya tidak diketahui dari cabang pohon keluarga Homo manusia sekarang.

Salah satu tulang jari kaki dan pola keseluruhan bentuk dan ukuran gigi berbeda dari apa yang pernah dilihat sebelumnya dalam keluarga Homo. Dari temuan alat dan ukuran gigi, disimpulkan tubuh manusia ini bertubuh lebih kecil dari rata-rata Homo sapiens, kata salah seorang anggota tim, Florent Detroit dari National Museum of Natural History in Paris.

Homo luzonensis hidup di Asia timur pada waktu yang hampir bersamaan dengan tidak hanya spesies manusia. Namun, anggota-anggota lain dari cabang Homo, termasuk Neanderthal, Denisovans yang dikenal sebagai salah satu sepupu dari Siberia, dan hobbit kecil dari Flores.

Tidak ada tanda bahwa Homo luzonensis bertemu dengan anggota lain dari kelompok Homo. "Belum diketahui apakah makhluk ini berada di Filipina hingga ribuan tahun setelah usia tulang, yang ditemukan," tutur Detroit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, beberapa kerabat manusia berada di Luzon lebih dari 700.000 tahun yang lalu, seperti yang ditunjukkan oleh adanya alat-alat batu dan badak yang mati saat itu. Mungkin spesies yang baru ditemukan itu nenek moyang itu

Detroit melanjutkan tidak jelas bagaimana Homo luzonensis terkait dengan spesies Homo lainnya. Dia berspekulasi bahwa itu mungkin turun dari kerabat manusia sebelumnya, Homo erectus, yang entah bagaimana menyeberangi lautan ke Luzon.

Homo erectus umumnya dianggap sebagai spesies Homo pertama yang berkembang di luar Afrika, dan memainkan peran penting dalam kebijaksanaan konvensional tentang evolusi di luar benua itu. Beberapa ilmuwan telah menyarankan bahwa hobbit di  Indonesia adalah keturunan dari Homo erectus.

Tocheri, yang tidak berpartisipasi dalam penelitian itu, setuju bahwa Homo luzonensis dan para hobbit mungkin turunan dari Homo erectus. "Penemuan Filipina memberi kepercayaan baru pada pandangan alternatif. Mungkin beberapa makhluk tak dikenal selain Homo erectus juga menyelinap keluar dari Afrika dan masuk ke Eropa dan Asia, kemudian memunculkan kedua spesies pulau itu," kata Tocheri.

Lagipula, Tocher berujar, sisa-sisa hobbit dan Homo luzonensis menunjukkan perpaduan antara sifat primitif dan lebih modern yang berbeda dari apa yang dilihat dalam Homo erectus. Mereka lebih mirip apa yang mungkin ditemukan di Afrika 1,5 hingga 2,5 juta tahun lalu. "Penemuan kerabat manusia baru di Luzon mungkin asap dari api yang jauh lebih besar," kata dia.

Michael Petraglia dari Max Planck Institute for the Science of Human History in Jena, Jerman mengatakan temuan Luzon menunjukkan bahwa para peneliti masih tahu sedikit tentang evolusi manusia, terutama di Asia. "Lebih banyak penemuan seperti itu mungkin akan muncul dengan pekerjaan lebih lanjut di wilayah tersebut," ujar Petraglia.

Simak kabar terbaru tentang penemuan fosil Homo luzonensis di Filipina hanya di kanal Tekno Tempo.co

NBCNEWS | THEWALLOFJOURNEY | NATURE JOURNAL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

2 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

1 Februari 2024

Kolase foto dua jenis fosil Gastropoda atau siput (kiri) dan Pelecypoda atau kerang (kanan) yang ditemukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) di pelataran rumah warga di Pangandaran. (Dok. Unpad)
Cari Durian Jatuh, Mahasiswa KKN Unpad Temukan Fosil Gastropoda dan Pelecypoda

Penemuan fosil tersebut menjadi bekal untuk akademisi dalam melakukan penelitian lanjutan terkait keberadaan fosil satwa purba di Pangandaran.


6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

10 November 2023

American Museum of Natural History, di New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Aditya Vyas
6 Pengalaman Menarik di American Museum of Natural History

American Museum of Natural History merupakan museum sejarah alam terbaik di dunia.


Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Jejak kaki manusia purba di Taman Nasional White Sands di New Mexico, AS, terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 5 Oktober 2023. Layanan Taman Nasional AS/Handout via REUTERS
Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.


Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

4 September 2023

Nenek moyang kera dan manusia yang baru diidentifikasi, Anadoluvius turkae. (Kredit gambar: Sevim-Erol, A., Begun, D.R., Szer, .S. dkk., Universitas Toronto, EurekAlert)
Studi Baru Klaim Nenek Moyang Manusia dan Kera Muncul di Eropa, Bukan di Afrika

Dalam studi baru tersebut, para peneliti menganalisis fosil kera yang baru diidentifikasi dari situs orakyerler berusia 8,7 juta tahun di Anatolia.


Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

8 Agustus 2023

Sejumlah artefak ditemukan di lokasi ekskavasi dalam kegiatan PATI V yang dilaksanakan di kawasan Situs Manyarejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 1-8 Agustus 2023. Foto diambil Selasa, 8 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ekskavasi PATI V di Situs Manyarejo Sragen Temukan Artefak dan Fosil Fauna Berusia 800 Ribu Tahun

Artefak tulang dan fosil yang ditemukan merupakan hasil dari kegiatan ekskavasi di lokasi Edukasi dengan membuka 1 Trench dan 1 kotak ekskavasi.


BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

3 Agustus 2023

Sejumlah petugas dari BPSMP Sangiran saat melakukan menggalian penyelamatan penemuan fosil di Dukuh Ngebung, RT 4 RW 2, Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
BPSMP Sangiran Identifikasi Temuan Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 2 Meter

BPSMP menduga usia fosil tersebut sekitar 800 tahun berdasarkan kedalaman lapisan tanah.


Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

1 Agustus 2023

Sebelumnya, Elon Musk kerap dinobatkan sebagau orang terkaya di dunia. Kini pada 2023, ia kembali dinobatkan sebagai orang terkaya oleh Media Economic Times, tetapi dengan kekayaan yang menurun dari tahun sebelumnya sebesar 15,7 miliar USD. Elon Musk merupakan pemilik perusahaan agensi luar angkasa, SpaceX yang didirikan pada 2002 dengan nilai perusahaan sebesar 127 miliar USD. Selain mendirikan SpaceX, Elon Musk juga memiliki beberapa perusahaan lainnya seperti Tesla dan Boring Company. REUTERS
Kemenko Marves Bantah Sumber Energi Fosil jadi Penyebab Elon Musk Tak Kunjung Berinvestasi di Indonesia

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menanggapi kabar batalnya Tesla--perusahaan milik Elon Musk berinvestasi di Tanah Air.


Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

28 Juli 2023

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif usai menghadiri Indonesia EBTKE Conex 2023 di ICE BSD, Tangerang, Rabu, 12 Juli 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Bidik 50 Ribu Unit Konversi Motor Listrik di Tahun Ini, Menteri ESDM: Insya Allah

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif optimistis target 50 ribu unit sepeda motor konversi terealisasi hingga akhir tahun.


Ilmuwan Temukan Fosil Gajah Purba Berusia 5,5 Juta Tahun di Florida AS

14 Juni 2023

Penemuan fosil gajah purba, mammoth, di lahan pembangunan bandara baru Meksiko. Foto: Facebook/Vagando con Mafedien
Ilmuwan Temukan Fosil Gajah Purba Berusia 5,5 Juta Tahun di Florida AS

Sebelum ditemukan di Florida AS, fosil gajah purba itu sebenarnya sudah pernah ditemukan di Montbrook pada masa lalu.