Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahan Aerogel Ini Bisa Mengubah Mars Layak Huni

image-gnews
Permukaan planet Mars, yang diduga bekas sungai miliaran tahun lalu. (ESA)
Permukaan planet Mars, yang diduga bekas sungai miliaran tahun lalu. (ESA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang dipublikasikan di Nature Astronomy, 15 Juli 2019, menjelaskan bagaimana bahan yang disebut aerogel dapat melindungi makhluk hidup di Mars. Lembaga antariksa Amerika atau NASA menggambarkan aerogel sebagai bahan padat paling ringan yang juga disebut sebagai asap beku.

Baca juga: NASA Curiosity Rover Temukan Pangkalan Alien di Mars?

Kebanyakan aerogel dibuat dari silika, suatu zat yang ditemukan dalam kaca dan bentuknya seperti awan. Aerogel dibuat dari 99 persen udara yang sangat ringan. Bahan itu memungkinkan cahaya lewat, namun menghalangi radiasi sinar ultraviolet berbahaya.

"Aerogel dapat memberikan solusi yang relatif mudah untuk membantu membuat Mars layak huni. Sebarkan di area yang cukup luas, Anda tidak membutuhkan teknologi atau fisika lain, Anda hanya perlu lapisan ini di permukaan, dan di bawahnya Anda akan memiliki air cair permanen," ujar Robin Wordsworth, profesor ilmu lingkungan dan teknik di Harvard University seperti dikutip laman voanews baru-baru ini.

Studi ini melibatkan para peneliti dari Harvard University, Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dan Universitas Edinburgh di Skotlandia. Mereka mengusulkan menempatkan perisai dengan lapisan aerogel dua hingga tiga sentimeter di berbagai daerah di atas permukaan Mars.

Eksperimen melibatkan lapisan aerogel dan lampu yang digunakan untuk mensimulasikan sinar Matahari Mars. Para peneliti melaporkan suhu pada permukaan Mars yang disimulasikan dinaikkan menjadi 65 derajat Celcius. Suhu ini akan cukup untuk melelehkan es di Mars.

Ilmuwan JPL NASA Laura Kerber yang membantu eksperimen mengatakan bahwa setelah Bumi, Mars adalah planet yang paling layak di dihuni di Tata Surya. "Tapi Mars tetap menjadi musuh bagi banyak jenis kehidupan. Aerogel itu dapat menciptakan pulau-pulau kecil yang dapat ditinggali manusia dan makhluk hidup lainnya," kata Kerber.

Masalah dengan gagasan ini adalah bahwa Mars mengalami kondisi ekstrem yang membuat manusia tidak mungkin bertahan hidup. Kondisi paling ekstrem adalah suhu yang sangat rendah dan tingkat radiasi tinggi dari Matahari. Kedua hal itu membuat Mars tidak layak untuk manusia, tanaman dan bentuk kehidupan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

NASA memiliki rencana untuk menempatkan manusia di Mars. Tujuannya adalah pertama mengembalikan manusia ke Bulan pada 2024. Kemudian berencana untuk melakukan beberapa misi Bulan dalam persiapan untuk mengirim astronot ke Mars pada 2030-an.

Studi ini menunjukkan lapisan aerogel di atas Mars memungkinkan cahaya yang cukup mencapai permukaan untuk memungkinkan fotosintesis. Ini adalah proses di mana tanaman menggunakan energi dari Matahari untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi makanan.

Jika berhasil, proses ini bisa memberi manusia kemampuan untuk menanam di Mars. Ini juga akan membantu mengurangi kebutuhan pengiriman pasokan yang membutuhkan peralatan dan bahan bakar yang mahal.

Rencana selanjutnya, peneliti akan melakukan eksperimen di luar laboratorium dan ke tempat yang memiliki iklim mirip Mars di Bumi. Dua area yang memungkinkan termasuk Gurun Atacama di Cile atau Lembah Kering McMurdo Antartika. Seperti Mars, kedua tempat ini mengalami suhu yang sangat dingin dan udara yang sangat kering.

NATURE ASTRONOMY | VOANEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

1 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

15 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

16 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

17 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

17 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

22 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

36 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.