TEMPO.CO, Jakarta- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI melakukan ekspedisi Nusa Manggala berupa penjelajahan pulau-pulau terluar Indonesia. Koordinator Ekspedisi Nusa Manggala Udhi Eko Hernawan menyatakan bahwa ekspedisi tersebut meghabiskan anggara Rp 9 miliar.
"Anggarannya kurang lebih Rp 9 miliar, untuk biaya kapal, itu biaya operasional kapal Rp 6 miliar, kurang lebih menghabiskan Rp 100 juta per hari. Kita total 60 hari berarti ada 6 M," kata Udhi, di SCBD, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Agustus 2019.
Baca Juga:
Ekspedisi Nusa Manggala dilakukan selama Oktober sampai Desember 2018 lalu, yang dilakukan selama kurang lebih 60 hari. Ekspedisi itu juga melibatkan sekitar 55 peneliti Indonesia dari bidang ekologi, daya dukung lingkungan, sosial kemanusiaan serta geomorfologi ikut andil dalam ekspedisi.
"Sisanya (Rp 3 miliar) itu untuk logistik, biaya penelitian, untuk workshop dan sebagainya," tutur Udhi.
Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa anggaran tersebut berasal dari Coral Reef Rehabitation Managemen Program- Coral Triangle Initiative atau COREMAP-CTI. "Kalau itu biayanya masih kecillah," kata Handoko.
Hasil ekspedisi tersebut didokumentasikan dalam bentuk buku dan film dokumenter berjudul Ekspedisi Nusa Manggala Kisah 8 Pulau Terluar. Film dan buku memberikan gambaran tentang bagaimana proses ekspedisi dan informasi tentang 8 pulau yang kunjungi yaitu Yiew, Budd, Fani, Brass-Fanildo, Liki, Bepondi, dan Meossu serta satu gugusan kepulauan Ayau di kawasan Raja Ampat, Papua.