Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Romeo, Fani dan 140 Orangutan yang Harus Dilepasliarkan

image-gnews
Romeo, orangutan yang sedang menjalani persiapan pelepasliaran di Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur. (Tempo/Gunawan Wibisono)
Romeo, orangutan yang sedang menjalani persiapan pelepasliaran di Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur. (Tempo/Gunawan Wibisono)
Iklan

BOS Samboja membangun 13 pulau buatan mengadopsi hutan tropis Kalimantan. Pulau ini merupakan observasi terakhir orangutan menuju program pelepasliaran.

Di pulau ini, orangutan dirangsang bertahan hidup di alam. Pawang pun menempatkan pakan buah buahan, jauh tinggi di atas pohon. 

“Agar orangutan memanjat dan membuat sarang di atas pohon. Itu harus dilakukan setiap hari dan belum tentu berhasil,” papar Imam.

Memang, bukan perkara gampang melatih orangutan. Butuh kesabaran luar biasa para pawang.

Meskipun begitu, tantangan terberat sebenarnya merawat bayi orangutan. Mayoritas mereka adalah orangutan usia 0 hingga 2 tahun berstatus yatim piatu.

“Merawat bayi orangutan butuh kasih sayang. BOS Samboja memperkerjakan baby sitter perempuan menangani mereka ini,” papar Imam.

Penanganan bayi orangutan sama persis manusia. Seluruh bayi orangutan akan manja kepada  baby sitter yang dianggap induknya.

Dua dari enam individu Orangutan bergelantungan di pohon setelah dilepaskan di dalam kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kabupaten Melawi, Kalbar, Kamis, 14 Februari 2019. IAR Indonesia bersama Balai TNBBBR dan BKSDA Kalbar melepasliarkan enam individu Orangutan di kawasan tersebut. ANTARA/Humas IAR Indonesia-Rudiansyah

“Bayi orangutan juga pakai popok, mereka tiap malam kadang terjaga dan rewel. Sehingga baby sitter menggendong dan memberi dot susu untuk menenangkannya,” ungkap Imam.

Setelah berusia di atas 3 tahun, orangutan mulai mengenal alam liar. Mereka belajar di sekolah hutan mempelajari keterampilan dasar seperti memanjat pohon, pembuatan sarang dan pencarian pakan.

“Pelatih dan orangutan lain akan mencontohkan keterampilannya. Pelatih bahkan mempraktekkan makan buah masam dengan mimik muka bahagia. Kalau terlihat tidak menikmati, orangutan pun enggan makan buahnya,” tuturnya.

Di sekolah hutan, pawang mengenalkan pakan asli mereka seperti pisang, cempedak, lay dan nangka. Orangutan pun dipandu menguasai teknik pembuatan sarang berupa kumpulan ranting dan daun.

Bayi orangutan umumnya butuh waktu tujuh tahun mempelajari program rehabilitasi. Mereka yang cerdas langsung berkesempatan tinggal di pulau pra pelepasliaran.

 “Sedangkan yang bodoh mungkin selamanya hidup di BOS Samboja,” katanya.

Selepas di pulau buatan, orangutan terbaik berkesempatan ikut program pelepasliaran. Seperti sebulan lalu, CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite melepaskan enam orangutan ke Hutan Kehje Sewen seluas 86.450 hektare.

Di hutan ini sudah berpenghuni 103 individu orangutan program BOS Samboja.

"Kami sudah melepasliarkan orangutan sejak 2012 silam,” ungkap Jamartin.

Jamartin mengatakan, butuh komitmen tinggi melestarikan primata Kalimantan ini. Pelepasliaran orangutan setidaknya butuh biaya Rp 50 juta per individu.

Bukan hanya itu, tim rescue pun harus menerabas ratusan kilometer hutan belantara dan sungai deras di Kalimantan.

Namun sejak awal, Yayasan BOS memandang penting program guna menjaga kelangsungan populasi orangutan Kalimantan. Sehingga mereka memilih orangutan terbaik, dengan asumsi memiliki kemampuan cukup untuk bertahan hidup.

“Hutan Kehje Sewen merupakan tujuan pelepasliaran orangutan. Kapasitas tampungnya sudah hampir tidak memadai,” papar Jamartin.

Hutan Kehje Sewen sudah menampung 103 individu orangutan. Populasi maksimal di hutan ini hanya 150 individu.

Untuk itu pula, Jamartin kembali memutar otak mencari hutan restorasi baru untuk pelepasliaran. Zaman sekarang ini, bukan perkara gampang mencari hutan perawan yang cocok untuk populasi orangutan.

Selanjutnya: Njlimetnya Persyaratan Pelepasliaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Bayi orangutan di Taman Safari Prigen Pasuruan Jawa Timur, Rabu 19 Agustus 2020. (Antara Jatim/Taman Safari Prigen/IS)
Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Staf dari National University Singapore (NUS) saat pertama kali menangkap Bathynomus raksasa saat ekspedisi (South Java Deep Sea) SJADES 2018 bersama Lembnaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kredit: SJADES 2018
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.


Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Misran, warga Desa Kandan Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, menyerahkan bayi orangutan yang ditemukannya saat memancing di Sungai Mentayan kepada Komandan Jaga BKSDA Kalteng Pos Sampit, Muriansyah, Senin 13 Juli 2020. ANTARA/HO
Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.


BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara melepasliarkan orangutan Maria ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Langkat. Kredit: ANTARA/HO-BBKSDA Sumatera Utara
BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.


Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Bayi orangutan Pancaran bersama induknya Pauline di kawasan Camp Pelepasliaran dan Pemantauan Gemini di Suaka Margasatwa Lamandau, Kalimantan Tengah. Kredit: ANTARA/HO-KLHK
Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.


Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Orangutan saat menyantap buah-buahan usai dilepasliarkan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di desa Sei Gohong di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.


Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Baswedan mengajak warga menyaksikan orangutan Sumatera dalam wisata virtual Taman Margasatwa Ragunan. Instagram/@aniesbaswedan
Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan


COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

Orangutan Sumatra (Pongo abelii) menggenggam tangan petugas, sebelum ditranslokasi, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin, 16 Desember 2019. Foto: Johannes P. Christo
COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.


Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Seekor orangutan saat berada di sebuah pulau sebelum pelepasliaran orangutan oleh Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di desa Sei Gohong di Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia, 3 Oktober 2019. REUTERS/Willy Kurniawan
Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.


Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

13 Maret 2020

Bayi orang utan Hope berada dalam gendongan induknya saat ulang tahun pertama di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta, Rabu 11 Maret 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Ulang Tahun Hope, Bayi Orang Utan di Kebun Binatang Gembira Loka

Bayi orang utan Hope berulang tahun di Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta pada Rabu, 11 Maret 2020.