TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan 5,8 Magnitudo mengguncang dari pesisir barat Sumatera, Selasa malam ini, 10 Maret 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG merekamnya terjadi pada Pukul 21:06:28 WIB.
Gempa itu disebutkan memiliki episentrum 5,89 LS dan 102,85 BT atau 88 kilometer sebelah tenggara Pulau Enggano, Bengkulu. Adapun hiposentrum atau kedalaman sumber gempa disebutkan 48 kilometer di bawah laut dan tidak berpotensi tsunami.
Belum ada keterangan lanjutan dari BMKG tentang dampak dan sumber gempa itu. Tapi, terakhir kali gempa di kawasan ini terjadi pada 28 Februari 2020. Saat itu sumbernya ada di darat sedalam 122 kilometer, berjarak 19 kilometer arah barat laut Bengkulu Selatan.
Gempa kala itu berasal dari aktivitas subduksi (penunjaman) lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia, dan kekuatan gempa yang dihasilkannya sebesar 5,2 Magnitudo. Guncangan gempa terasa di Kepahiyang dengan intensitas IV dalam skala MMI. Intensitas itu setara dengan terasa di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah, bisa memecahkan gerabah, dan membuat jendela atau pintu berderik, serta dinding berbunyi.
Adapun gempa malam ini menyusul gempa sore di Sukabumi yang berkekuatan 4,9 M. Gempa darat karena sesar lokal itu menyebabkan kerusakan sejumlah rumah dan melukai pemiliknya karena tertimpa bangunan yang ambruk.