Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini COVID-19 Mengoyak Paru-paru Turis Cina di Italia

image-gnews
Pasien terinfeksi virus corona yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS
Pasien terinfeksi virus corona yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Cremona di Italia Utara, 5 Maret 2020. LA7 PIAZZAPULITA/Reuters TV via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti di Italia mengungkap gambar paru-paru turis asal Cina yang menjadi korban pertama infeksi virus corona COVID-19 yang di negara itu. Peneliti di Institut Nasional Penyakit Menular di Roma mempelajari keduanya setelah mereka dinyatakan positif terinfeksi pada 29 Januari 2020. 

Kedua pasien tersebut adalah seorang pria sehat berusia 67 tahun dan wanita berusia 65 tahun yang juga bugar. Pemindaian sinar-X dan gambar CT-scan mengungkap bagaimana COVID-19 merusak paru-paru dan sistem pernapasan mereka. Kerusakan disebut sama di antara keduanya, namun berbeda jika dibandingkan dengan dampak SARS dan MERS--penyakit menular lainnya sebab virus corona.

Gambar-gambar paru-paru yang terinfeksi itu diterbitkan dengan izin putri dari kedua pasien. Si pemilik paru-paru itu sendiri dilaporkan masih kritis dan berada dalam perawatan intensif ketika penelitian dilakukan. Hasil penelitian selengkapnya akan dimuat International Journal of Infectious Diseases terbit bulan depan. 

Setelah mengalami masalah pernapasan dan demam, keduanya menjalani tes laboratorium yang mengkonfirmasi infeksi COVID-19 yang juga disebut SARS-COV-2. Kemudian, dilakukan pemeriksaan sindrom gangguan pernapasan dewasa (ARDS). Berselang empat hari kemudian, kedua pasien menderita gagal pernapasan, dan dua hari setelahnya sudah bergantung pada ventilator untuk bernapas.

Gambar x-ray awal mengungkap adanya glass-ground turbidity, di mana ruang udara di paru-paru mereka dipenuhi dengan cairan, biasanya air, nanah, atau darah. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan penebalan atau pembengkakan jaringan lunak. 

Terungkap pula sebuah fenomena yang disebut crazy paving, yang menunjukkan penebalan pembatas yang memisahkan suatu rongga atau ruang (septum) dan septum intralobular. Ini dapat menghambat kinerja paru-paru. 

Studi ini juga menemukan pembuluh darah dari jantung ke paru-paru membengkak. Peningkatan ukuran ini, yang dikenal sebagai hipertrofi, mengurangi ruang untuk udara di antaranya, menyebabkan kesulitan bernapas dan masalah pernapasan. Penyebabnya diduga hiperemia--kelebihan darah di pembuluh paru-paru--yang disebabkan oleh infeksi virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menulis: Pola paru-paru kedua pasien ditandai dengan hipertrofi pembuluh paru, yang ukurannya meningkat, terutama di daerah dengan gangguan interstitial yang lebih jelas.

Bukti radiologis baru ini juga menunjukkan perbedaan dari dampak infeksi virus SARS dan MERS. Peneliti di Italia menemukan keberadaan infiltrat paru--zat abnormal yang terakumulasi bertahap dalam sel atau jaringan tubuh--yang dapat menggambarkan prediktor awal dari kerusakan paru-paru.

Saat ini, 47 hari sejak dua pasien pertama didiagnosis positif, Italia telah mencatatkan angka kematian akibat COVID-19 lebih dari 2 ribu orang. Jumlah infeksi meroket hampir 28 ribu kasus.

DAILY MAIL | INTERNATIONAL JOURNAL OF INFECTIOUS DISEASES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

14 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

17 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

20 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

21 jam lalu

Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo
Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

1 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.