Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Data Virus Corona Indonesia, Dengar Curhat Peneliti

image-gnews
Momen virus corona menginfeksi sel sehat dalam sampel di laboratorium di bawah perbesaran mikroskop dua juta kali oleh tim peneliti Oswaldo Cruz Foundation, Brazil. Dailymail
Momen virus corona menginfeksi sel sehat dalam sampel di laboratorium di bawah perbesaran mikroskop dua juta kali oleh tim peneliti Oswaldo Cruz Foundation, Brazil. Dailymail
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Laman China National Center for Bioinformation (CNCB) 2019 Novel Coronavirus Resource (2019nCoVR) menyebutkan bahwa Indonesia sudah mengoleksi empat genom virus corona COVID-19. Data urutan gen virus itu dipandang sangat penting untuk mengetahui jenis, asal, dan mutasi virus yang beredar di Indonesia.

Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) yang mengungkap perkembangan itu. Namun disayangkan pula bahwa data genom itu tak tersedia bagi para peneliti di luar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Balitbangkes). 

Menurut, Sekretaris Jenderal ALMI, Berry Juliandi, para peneliti masih bertanya-tanya mengenai genom itu. “Tapi, sepertinya memang mereka (Balitbangkes) yang melaporkan (ke CNCB) karena mereka yang memiliki sampel tersebut. Namun datanya belum ada,” ujar dia saat dihubungi, Kamis, 16 April 2020.

Sejak diumumkannya kasus positif penyakit virus corona 2019 yang pertama pada 2 Maret 2020 lalu, data genom dan penanganan pasien belum bisa diakses. Dia mengatakan itu meski Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Kemenkes membuka datanya untuk publik.

“Sampel sudah ada, yang belum ada data genomnya. Itu yang seharusnya sudah dipublikasikan bersama data genom virus di negara lain," kata Berry sambil menambahkan, "Seharusnya sudah dilakukan kalau melibatkan banyak peneliti di berbagai institusi."

Dosen di Departemen Biologi IPB University itu mengatakan, di Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memang sudah ada tim pakar dan peneliti yang terlibat. Namun, Berry mengimbau desentralisasi pekerjaan dan keterbukaan untuk partisipasi bagi seluruh ilmuwan yang ingin membantu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berry menyebutkan bahwa banyak sekali peneliti Indonesia yang mampu dan mau terlibat namun mereka mengalami kesulitan untuk bergabung karena birokrasi dan kurangnya keterbukaan dalam perekrutan. "Saat ini birokrasi tersebut seharusnya dipangkas dan dipermudah demi kemajuan bersama,” kata dia.

Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga, Surabaya, Chairul Anwar Nidom, pernah mengungkap keluhan itu. Dia mengaku kesulitan untuk mendapatkan sampel virus corona untuk dia teliti lebih lanjut.

Dia mengibaratkan, saat ini di Indonesia hanya ramai di opini yang tidak jelas ujung pangkalnya dan tidak ada tindakan nyata. “(Untuk dapat sampel) kami bingung, apakah bersurat kepada presiden langsung, kepala BNPB, Menkes atau ke kepala Balitbangkes, kami belum pernah tahu regulasinya,” ujar Nidom yang juga Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin di Profesor Nidom Foundation (PNF) itu.

Dia menceritakan, prosesnya berbeda dengan pada saat dia aktif dalam riset wabah virus yang muncul sebelumnya seperti flu burung, flu babi, zika, dan MERS. Dalam menangani COVID-19, Nidom menilai, Indonesia terlalu fokus pada mitigasi akibat dari wabah, tidak ke penelitian dan riset terkait dengan virus.

Jadi saat ini, lulusan dokter hewan IPB University itu melanjutkan, butuh keterbukaan akses sumber virus selain sumber informasi. Menurutnya, harus ada fairness terhadap potensi semua anak bangsa. “Kami butuh informasi atau regulasi untuk permintaan virus tersebut, syaratnya apa. Jangan hanya fokus pada lockdown, PSBB, dan disinfektan saja,” kata Nidom.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setahun Genosida di Gaza, Israel Berlakukan Lockdown di Tepi Barat

2 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi serangan udara Israel di kamp Tulkarm, di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 4 Oktober 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Setahun Genosida di Gaza, Israel Berlakukan Lockdown di Tepi Barat

Israel mengumumkan penutupan total di Tepi Barat pada Senin 7 Oktober 2024, menandai peringatan satu tahun serangan Hamas pada 7 Oktober


KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

6 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. Budi Sylvana diperiksa sebagai tersangka dan belum menjalani penahanan terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi APD di Kemenkes, 2 Tersangka Ditahan Hari Ini

KPK menahan dua dari tiga tersangka korupsi APD di masa pandemi Covid-19. Audit BPKP menyebut ada kerugian negara sebesar Rp 319 miliar.


Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

7 hari lalu

Pasangan bakal calon Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (tengah) berjalan menuju ruangan pemeriksaan kesehatan di RSUD Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 30 Agustus 2024. Edy-Hasan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat maju pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024. ANTARA/Yudi Manar
Cerita Edy Rahmayadi Baru Jadi Gubernur Sumut Ditagih Bayar Utang Rp 1,7 Triliun

Edy Rahmayadi berkisah soal utang Rp 2,7 triliun yang harus dibayar Pemprov Sumut saat ia baru menjabat pada 2018 silam.


KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

9 hari lalu

Juru bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, memberikan keterangan pers, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Tessa mengatakan, pada rapim KPK sudah diambil keputusan laporan klarifikasi yang dibuat oleh Kaesang. Namun, saat ini hasilnya belum bisa diumumkan karena masih ada proses administrasi yang harus dilengkapi. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Kontroversi Ekspor Pasir Laut, Peneliti Pesisir IPB: Tidak Ada Untungnya bagi Indonesia

13 hari lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Freepik
Kontroversi Ekspor Pasir Laut, Peneliti Pesisir IPB: Tidak Ada Untungnya bagi Indonesia

Pimpinan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB menilai pengerukan pasir laut mengusik ekosistem. Kebijakan ekspor disebut tanpa kajian.


3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

17 hari lalu

Tupperware. shutterstock.com
3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

Tupperware dan beberapa anak usahanya mengajukan permohonan pailit


Peneliti IPB Yakin Proyek Cetak Sawah dan Tebu di Merauke akan Gagal

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan penanaman tebu perdana di PT Global Papua Abadi, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa (23/7/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Peneliti IPB Yakin Proyek Cetak Sawah dan Tebu di Merauke akan Gagal

Rencana food estate cetak sawah dan tebu 2,29 juta hektare di Merauke menghadapi masalah kesesuaian lahan. Proyek food estate disebut selalu gagal.


Catatan dan Tantangan untuk Ekowisata Satwa Liar yang Berkelanjutan di Indonesia

25 hari lalu

Pengunjung menikmati suasana hutan mangrove di ekowisata mangrove Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, 24 Desember 2015. Ekowisata ini menjadi tujuan wisata baru yang menyuguhkan wawasan tentang ekosistem mangrove kepada para pengunjung. ANTARA/Dedhez Anggara
Catatan dan Tantangan untuk Ekowisata Satwa Liar yang Berkelanjutan di Indonesia

Webinar ini dihadiri oleh narasumber yang dipandang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang ekowisata satwa liar berkelanjutan di Asia.


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

27 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

27 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet