Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profesor Teknik Amerika Bikin Sensor Covid-19 pada Smartphone

image-gnews
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor dari University of Utah, Massood Tabib-Azar, mengembangkan sensor deteksi Covid-19 yang terhubung dengan teknologi Bluetooth smartphone. Dia mengklaim bahwa alat tersebut dapat membantu mendeteksi berbagai virus, termasuk pelacakan penyakit yang disebabkan virus corona, dalam waktu 60 detik.

Tabib-Azar yang juga insinyur utama dalam proyek itu mengatakan, dirinya sudah memulai proyeknya sekitar 12 bulan yang lalu. "Ide utamanya adalah memungkinkan orang untuk memiliki sensor pribadi mereka untuk mendeteksi Zika di tempat-tempat yang mereka kunjungi," ujar dia, seperti dikutip laman Fox13now, Senin, 11 Mei 2020.

Para peneliti mengatakan jika seseorang bernapas, batuk, bersin, atau meniup sensor, itu akan dapat mengetahui apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak. Jika virus ada, untaian DNA pada sensor akan mengikat protein virus dan hambatan listrik diukur dalam perangkat akan menandakan hasil positif, hasilnya akan ditampilkan pada smartphone.

Tabib-Azar berencana akan mengambil sensor virus Zika dan memprogramnya untuk mengidentifikasi Covid-19 sebagai gantinya. "Prototipe kami akan berukuran sekitar seperempat dari ponsel dan akan terkoneksi dengan ponsel menggunakan bluetooth," katanya.

Menurut Tabib-Azar, itu juga bisa menguji virus di permukaan dengan menggunakan swab dan menempatkannya ke sensor, serta memungkinkan mengirim hasilnya ke lembaga kesehatan juga.

"Anda akan menekan tombol dan itu dapat mengirim ke lokasi pusat, Pusat Pengendalian Penyakit, atau otoritas lain yang akan Anda pilih dalam opsi Anda dan kemudian secara real time dapat memperbarui peta," kata Tabib-Azar.

Secara teori, ini bisa bekerja dengan aplikasi Healthy Together yang dikembangkan untuk negara bagian Utah dan aplikasi pelacakan Covid-19 lainnya. Sensor akan dapat digunakan kembali karena dapat menghancurkan sampel sebelumnya dengan arus listrik kecil yang memanaskan dan menghancurkan virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada prinsipnya, Tabib-Azar berujar, pengguna dapat menempatkan perangkatnya di tangan. "Begitu kami memproduksinya dalam skala besar dengan biaya murah, maka itu akan menjadi barang yang ingin dimiliki semua orang," tutur dia.

Prototipe ini akan berfungsi sekitar dua bulan lagi dan akan dikirimkan untuk uji klinis lebih dulu yang berlangsung sekitar sebulan. Sehingga, perangkat itu diperkirakan tersedia secara umum sekitar tiga bulan lagi.

"Dengan cara ini Anda dapat menguji diri sendiri setiap setengah hari, atau kapan saja Anda inginkan, dan memiliki ketenangan pikiran bahwa Anda sehat dan lingkungan Anda sehat," kata Tabib-Azar.

Perangkat ini dapat memberi dokter gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang di mana hot spot Covid-19 berada dan memungkinkan mereka mengumpulkan hasil tes dengan lebih mudah. Dalam proyek ini, Tabib-Azar menerima hibah US$ 200 ribu dari National Science Foundation Rapid Response Research untuk mengembangkan sensor portabel tersebut.

FOX13NOW | NATIONAL SCIENCE FOUNDATION RAPID RESPONSE RESEARCH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

14 jam lalu

Oppo Reno 11 5G (Oppo)
Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.


Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

1 hari lalu

Kampus Universitas Jember. Sumber foto : unej.co.id KOMUNIKA ONLINE
Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.


Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

1 hari lalu

Realme C65.
Realme C65 Masuk Indonesia, Ponsel 2 Jutaan dengan Sertifikat Anti Lemot

Realme C65 yang debut di Indonesia sejak 2 Mei 2024. Dengan jaminan lag-free 2 tahun, bagaimana harga dan spesifikasinya?


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

4 hari lalu

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi ketika meninjau Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos Depok. Kamis, 2 Mei 2024 (Dok. Kominfo)
Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

5 hari lalu

Dr. Adnan Al-Bursh. Istimewa
Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.