TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan ini, Minggu, 21 Juni 2020 akan muncul fenomena astronomi gerhana matahari cincin. Fenomena ini tidak akan terlihat lagi di langit sampai tahun depan.
Gerhana matahari jenis ini terjadi ketika bulan baru mendekati titik terjauh dari bumi (disebut apogee), membentuk garis lurus dengan bumi dan matahari, peristiwa yang terjadi setahun sekali. Ketika bulan berada pada puncaknya, sebagiannya akan menutupi matahari, demikian dikutip laman House Beautiful, Selasa, 16 Juni 2020.
Namun, karena tepi luar matahari tetap terlihat, sinarnya yang muncul di sekitar bulan menciptakan cincin efek api yang menakjubkan. Menurut laman Forbes, bulan baru akhir pekan ini akan memblokir maksimum 99,4 persen matahari, hampir membentuk gerhana matahari total.
Gerhana matahari cincin pada Minggu ini, akan terlihat di beberapa bagian negara seperti Afrika, Pakistan, India, dan Cina, menurut timeandate.com. Pengamat langit di area ini akan dapat melihat cincin api. Di Eropa selatan dan timur dan Australia utara, gerhana sebagian akan terlihat.
Perlu diingat gerhana matahari bisa membakar retina mata, jadi jika seseorang ingin menyaksikan secara langsung, pastikan untuk mengenakan pelindung mata yang tepat. Jika ingin menyaksikan gerhana matahari cincin dari rumah, bisa melalui siaran langsung di laman timeandate.com
HOUSE BEAUTIFUL | FORBES | TIME AND DATE