TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita hari ini diisi oleh tiga artikel dari dua isu yang berbeda yakni virus corona dan inovasi digital WhatsApp Business. Yang pertama adalah tentang perjalanan virus corona jenis baru 'menjajah' manusia di Bumi. Enam bulan sejak kemunculannya di Cina dan 12 juta orang telah terinfeksi, sebanyak lima pertanyaan besar masih belum terjawab oleh para ilmuwan. Di antaranya adalah kenapa gejala dan tingkat infeksi pada setiap orang yang dijangkitinya bisa sangat berbeda.
Artikel kedua adalah tentang WhatsApp Business yang didedikasikan WhatsApp untuk para pemilik usaha kecil. Plaform ini merayakan catatan 50 juta pengguna global dalam sebulan dengan dua fiturnya yang baru, yakni QR Code dan Berbagi Katalog. Keduanya terbukti menyebabkan peningkatan besar pengguna yang sejak awal pandemi Covid-19 kesulitan karena toko-toko ritel tidak dapat berhadapan langsung dengan pelanggannya.
Ketiga, artikel soal virus corona lagi. Artikel ini mengabarkan kalau tiga kelompok ilmuwan di Sinovac Biotech dari Cina, AstraZeneca dari University of Oxford, Inggris, dan Moderna dari Amerika Serikat telah memasuki tahap akhir uji coba vaksin Covid-19. Ketiganya berada di baris terdepan dari pacuan produksi vaksin untuk penanggulangan pandemi penyakit yang selama enam bulan ini telah menjangkiti 12 juta orang, dan 550 ribu di antaranya dibuat meninggal.
Berikut ini berita terpopuler di Kanal Tekno Tempo.co sepanjang hari ini, Jumat 10 Juli 2020,
1. Enam Bulan Wabah Virus Corona, Lima Misteri Besar Belum Terjawab
Sejak kemunculannya terdeteksi pertama di Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019, virus corona jenis baru penyebab pneumonia akut telah menginfeksi 12 juta orang di dunia. Sebanyak hampir 550 ribu di antaranya meninggal. Angka-angka itu dipastikan bisa terus bertambah karena kurva epidemiologis penyakit tersebut di banyak negara belum juga mencapai puncak—untuk kemudian bergerak turun.
Berkembang menjadi pandemi, dampak dari penularan penyakit ini telah memukul seluruh sektor kehidupan hingga melahirkan adaptasi atas krisis yakni 'new normal'. Krisis kesehatan yang merambat ke ekonomi itu memicu revolusi penelitian dengan para ilmuwan dan dokter berkejaran dengan waktu untuk memahami SARS-CoV-2, nama yang diberikan untuk virus itu, dan Coronavirus Disease 2019, nama penyakit yang disebabkannya.
Sejumlah gejala dan cara penularannya dilacak. Juga beragam uji klinis obat serta kandidat vaksinnya dilakukan. Semua dirasa masih berkembang karena setiap hal baru yang ditemukan dari virus ini malah memunculkan lebih banyak pertanyaan yang lain.
2. Pandemi dan Fitur Baru, WhatsApp Business Banjir Jutaan Pengguna
WhatsApp Business yang didedikasikan WhatsApp untuk para pemilik usaha kecil merayakan catatan 50 juta pengguna global dalam sebulan dengan dua fiturnya yang baru. Platform menerima peningkatan besar sejak awal pandemi Covid-19 karena toko-toko ritel tidak dapat berhadapan langsung dengan pelanggannya.
Dua fitur baru tersebut adalah QR Code dan Berbagi Katalog yang melengkapi pengguna untuk menjalankan bisnis usahanya. Masing-masing fitur membuatnya lebih mudah bagi pelanggan potensial untuk mulai mengobrol bisnis dan berbagi tautan ke produk yang ditawarkan ke platform lain.
WhatsApp juga meluncurkan paket stiker animasi 'Open for Business' baru yang juga tersedia untuk pengguna di aplikasi standar. "Dengan pandemi yang masih mempengaruhi bisnis secara global, menghubungkan pelanggan dari jarak jauh tidak pernah lebih penting," kata platform obrolan itu.
3. Tiga Perusahaan Farmasi Ini Masuki Uji Akhir Vaksin Covid-19
Tiga kelompok ilmuwan di Sinovac Biotech dari Cina, AstraZeneca dari University of Oxford, Inggris, dan Moderna dari Amerika Serikat telah memasuki tahap akhir uji coba vaksin Covid-19. Ketiganya berada di baris terdepan dari pacuan produksi vaksin untuk penanggulangan pandemi penyakit yang selama enam bulan ini telah menjangkiti 12 juta orang, dan 550 ribu di antaranya dibuat meninggal.
Sinovac Biotech Cina sedang memulai uji coba fase III dari vaksin Covid-19 potensial di Brasil dan menjadi salah satu dari tiga perusahaan farmasi untuk bergerak ke tahap akhir dalam perlombaan untuk mengembangkan inokulasi terhadap penyakit. Sinovac mengikuti persetujuan jalur cepat untuk uji coba oleh regulator di Brasil pada pekan lalu.
Bukan cuma di Brasil, tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Indonesia, beberapa hari lalu juga mengumumkan tengah menyiapkan uji klinis vaksin Covid-19 asal Cina. Mereka menyiapkan jumlah relawan imunisasi vaksin ditargetkan 1.640 orang untuk kerja sama Unpad dan PT Bio Farma dengan Sinovach Biotech yang memproduksi vaksin CoronaVac.