TEMPO.CO, Bengkulu - Rektor Institut Agama Islam (IAIN) Bengkulu, Sirajuddin, terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini Sirajuddin telah menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu.
"Sekarang kondisinya batuk, sesak napas dan sudah kita pasang oksigen, kalau kondisi lainnya masih stabil," kata Direktur RSUD M Yunus Bengkulu Zulkimaulub Ritonga, Rabu 29 Juli 2020.
Zulkimaulub menambahkan, Sirajuddin mulai menjalani perawatan di RSUD M Yunus Bengkulu pada Senin lalu. Dia mengaku belum mendapat keterangan perihal atau tidaknya penyakit penyerta pada sang profesor.
Kepala Sub Bagian Humas IAIN Bengkulu, Sri Ihsan, mengatakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bengkulu telah melakukan 'screening' dengan metode tes cepat terhadap 20 orang yang diduga memiliki riwayat kontak dengan rektor di lingkungan kampus IAIN Bengkulu.
"Iya hari ini dilakukan rapid test terhadap 20 orang di kampus IAIN Bengkulu, apa hasilnya kami belum tahu," kata Ihsan melalui sambungan telepon.
Ia juga memastikan aktivitas di kampus IAIN Bengkulu tetap berjalan seperti biasa. Sedang peran dan pekerjaan rektor disebutkannya akan sementara dilaksanakan oleh wakil-wakil rektor. "Jadi tidak ada masalah," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengakui ada dua tambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 di daerah itu. Namun dia menolak merincinya. Dia hanya mengatakan kalau kasus infeksi impor dari luar daerah.
"Iya benar ada salah satu rektor di Kota Bengkulu yang terkonfirmasi positif, diduga dia ini ada riwayat perjalanan dari luar daerah," kata Herwan.
Terpisah, Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Runtung Sitepu, dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah dua kali tes usap menunjukkan hasil negatif pada Jumat pekan lalu. Profesor yang satu ini telah selama dua pekan sebelumnya menjalani isolasi mandiri sejak dia dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 10 Juli 2020.
Pada hari yang sama dia dinyatakan sembuh, Runtung Sitepu mengeluarkan surat edara yang isinya menutup (lockdown) Kampus Universitas Sumatera Utara di Medan dari seluruh kegiatan untuk sementara. Alasannya, semakin banyak dosen di perguruan tinggi negeri itu yang dinyatakan positif Covid-19. Bahkan telah ada dosen yang meninggal karena kasus infeksi virus tersebut.
Lockdown pun ditetapkan demi keselamatan bersama. Berdasarkan surat edaran, penutupan aktivitas di USU terhitung sejak hari Senin, 27 Juli sampai dengan Minggu, 2 Agustus 2020.