TEMPO.CO, Buenos Aires - Argentina membukukan rekor kenaikan harian 10.550 kasus Covid-19 pada Rabu 27 Agustus 2020. Data Kementerian Kesehatan di negara itu mencatat total kasus infeksi penyakit itu menjadi 370.188 dan 7.839 kematian.
Argentina awalnya mampu memperlambat penyebaran virus corona Covid-19 lewat pemberlakuan lockdown pada Maret atau awal pandemi. Tapi sekarang Argentina dengan cepat menyusul negara-negara lain yang terkena dampak paling parah di kawasan itu, termasuk tetangganya Cile di mana kasusnya baru melambat
Amerika Latin telah menjadi episentrum pandemi global, dengan jumlah infeksi dan kematian tertinggi. Ekonomi kawasan itu pun turun tajam tahun ini yang mendorong jutaan orang jatuh ke dalam kemiskinan.
Presiden Argentina Alberto Fernandez menjawab perkembangan itu dengan memperpanjang pembatasan penguncian di dan sekitar ibu kota Buenos Aires hingga akhir Agustus.
Perkembangan di Argentina terjadi saat jumlah kasus virus corona di seluruh dunia menembus angka 24 juta. Sedang jumlah kematian akibat penyakit tersebut mencapai 821.650. Adapun kasus sembuh lebih dari 15,62 juta orang.
Amerika Serikat masih menjadi negara yang paling parah terdampak pandemi, dengan lebih dari 5,8 juta kasus dan hampir 180 ribu kematian. Brasil, yang melaporkan kasus dan kematian tertinggi di Amerika Latin, menjadi negara kedua dunia dengan jumlah infeksi tertinggi, yakni lebih dari 3,66 juta kasus.
Baca juga:
Sebut Virus Corona Flu Wuhan, Profesor Amerika Dirumahkan
Brasil mengkonfirmasi 116.500 lebih kematian Covid-19. India, Rusia, Afrika Selatan, Peru, Meksiko serta Kolombia juga termasuk di antara negara yang paling terdampak pandemi. Sedangkan Cina, yang pertama kali melaporkan kemunculan virus corona, mencatat 89.777 kasus dan 4.712 kematian.
Virus corona Covid-19 telah menyebar ke 188 negara dan kawasan sejak kemunculannya akhir tahun lalu.