Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

FKUI dan RSCM Luncurkan Buku Panduan Gangguan Kepribadian Ambang

image-gnews
Kampus Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran(Komunika Online)
Kampus Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran(Komunika Online)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) meluncurkan sebuah buku berjudul 'Mengenal dan Menyikapi Gangguan Kepribadian Ambang'.

Peluncuran buku dilakukan bersamaan dengan bedah buku secara virtual pada Minggu, 30 Agustus 2020, melalui aplikasi konferensi video.

Buku tersebut merupakan karya dua staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI RSCM, Sylvia Detri Elvira dan Nurmiati Amir, yang berisi pembahasan tentang pengertian, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahan, serta hal yang harus dilakukan bila mengetahui seseorang mengalami Gangguan Kepribadian Ambang (GKA).

Sylvia menerangkan kebutuhan akan pengetahuan tentang isi bukunya ternyata sangat dirasakan dan cenderung meningkat dalam praktik klinik psikiatri sepuluh tahun terakhir ini. "Buku ini disusun untuk membantu sebagian kecil dari teman, sanak atau saudara kita yang mengalami kondisi yang tentu tidak diduga dan diharapkan akan dialaminya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu.

GKA adalah kondisi yang tidak banyak diketahui atau disadari oleh yang mengalaminya maupun lingkungan terdekatnya. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk kepribadian yang ditandai dengan tidak stabilnya hubungan sosial (khususnya hubungan interpersonal), citra diri, adanya ketidakmampuan mengendalikan emosi, sering kali bersikap impulsif, dan kerap berperilaku merusak diri sendiri.

GKA juga merupakan kondisi yang akhir-akhir ini sering dijumpai dalam praktik klinis dan juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada remaja dan dewasa muda. Menurut Sylvia, dengan mempelajari tanda dan gejala GKA, diharapkan bisa mengantisipasi seandainya siapapun, teman atau kerabatnya mengalami kondisi tersebut secara lebih dini mencari pertolongan medis.

"Sehingga fungsinya dalam kehidupan sehari-hari dapat pulih kembali," kata Sylvia yang merupakan dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiatri itu.

Dari segi persentasi, orang yang mengalami gangguan kepribadian ambang (ODGKA) secara umum hanya 2 persen dari orang dari populasi. Sebanyak 10 persen ditemukan pada pasien rawat jalan dan 20 persen pada pasien rawat inap. Sementara sekitar 70 persen ODGKA melakukan perilaku merusak diri sendiri, dan sebanyak 8-10 persen meninggal akibat bunuh diri.

Nurmiati menuturkan, sumber penulisan yang juga dilengkapi dengan ilustrasi kasus itu, dihimpun dari penelusuran pustaka serta sekelumit pengalaman membantu pasien GKA. Tujuan penulisan buku 102 halamam itu adalah untuk bisa berbagi sesama mengenai informasi gangguan kejiwaan itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Terutama para remaja atau dewasa muda yang sedang dalam usia produktif yang mengalami kondisi ini, maupun bagi keluarga khususnya orang tua serta lingkungan terdekat, agar dapat menjadi pendukung yang berfungsi dengan baik untuk orang dengan GKA," tutur Nurmiati.

Kondisi GKA kerap tidak diketahui atau disadari oleh mereka yang mengalami dan lingkungan orang terdekatnya. Orang dengan GKA akan mengalami keadaan yang sangat tidak nyaman karena emosinya yang tidak stabil, mudah berganti dalam hitungan menit, jam, atau hari.

Orang dengan GKA juga membutuhkan bantuan segera, karena sering kali melakukan tindakan menyakiti dan atau membahayakan diri sendiri (self-harming behavior) untuk mengatasi rasa kosong atau hampa yang dialami. Keadaan ini yang juga membuat orang dengan GKA sering mengunjungi unit-unit gawat darurat rumah sakit-rumah sakit terdekat.

Menanggapi terbitnya buku tersebut, Dekan FKUI Ari Fahrial Syam, turut memberikan apresiasi kepada tim penyusun yang telah mendedikasikan keilmuannya dalam penyusunan buku panduan itu. Menurut Ari, lahirnya buku tersebut menunjukkan komitmen FKUI melalui sivitasnya dalam memberikan informasi terbaik kepada pasien maupun keluarga yang membutuhkan.

"Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi banyak orang serta menjadi inspirasi bagi yang lainnya," ujar Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam itu.

Selain itu, Ari juga menyampaikan bahwa dampak dari adanya pandemi Covid-19 saat ini tidak hanya mengancam kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental yang perlu menjadi perhatian khusus. "Kita dapat melihat dari meningkatnya pasien-pasien yang datang ke praktik klinis psikiatri," kata dia.

FKUI, Ari menambahkan, menyadari bahwa terdapat kesulitan bagi masyarakat umum untuk mengakses informasi-informasi kesehatan yang benar dan terpercaya. Dengan banyaknya hoaks yang beredar melalui media sosial, menurutnya, tidak jarang pasien maupun keluarga pasien mengambil keputusan yang salah karena informasi tersebut.

"Oleh karena itu, buku ini diharapkan dapat menjadi pegangan dan sumber informasi yang mudah dipahami oleh semua golongan agar dapat membantu siapa pun yang membacanya," kata praktisi klinis itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

22 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

16 hari lalu

Suasana Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang terbakar pada Ahad malam, 7 April 2024, sekitar pukul 22.20. Tempo/ Adil Al Hasan
Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

Kadis Gulkarma DKI Jakarta Satriadi Gunawan, menceritakan kronologi tewasnya petugas pemadam kebakaran di YLBHI, Samsul Triatmoko.


Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

18 hari lalu

Suasana Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang terbakar pada Ahad malam, 7 April 2024, sekitar pukul 22.20. Tempo/ Adil Al Hasan
Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

Kondisi korban kebakaran YLBHI terungkap pada Senin pagi. Akun @humasjakfire menyebut korban adalah anggota Sudin Gulkarmat, Samsul Triatmoko.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

28 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

29 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

34 hari lalu

Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand (kanan) bersama Vivie Yulaswati Deputi Menteri di Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam BAPPENAS (kiri) menghadiri peluncuran buku
PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.


7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

38 hari lalu

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku. Foto: Canva
7 Ide Bisnis Barang yang Laris di Bulan Ramadan

Apa saja bisnis barang yang laris di bulan Ramadan? Berikut ide bisnisnya yang berpeluang untung yang bisa dicoba. Mulai dari pakaian hingga buku.


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

39 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.


Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

39 hari lalu

Warga berolahraga di kawasan Jenderal Sudirman, Minggu, 10 April 2022. Masyarakat tetap berolahraga di kawasan Sudirman saat bulan puasa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.