Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seberapa Sulit Terapi Judi Online Dibanding Game dan Narkoba? Begini Kata Psikiater RSCM

image-gnews
Ilustrasi pemain judi online. Menteri Kordinasi Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkap 164 wartawan terlibat judi online dengan analisis transaksi keuangan mencapai Rp1,4 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ilustrasi pemain judi online. Menteri Kordinasi Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkap 164 wartawan terlibat judi online dengan analisis transaksi keuangan mencapai Rp1,4 miliar. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater Konsultan Adiksi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Kristiana Siste Kurniasanti, mengatakan penanganan pasien yang terkena gangguan jiwa imbas judi online tidak bisa disamakan dengan terapi kecanduan game online atau sejenisnya. "Ternyata tata laksana terapinya berbeda antara kecanduan judi dengan kecanduan game online," ucapnya dalam seminar web yang digelar oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sabtu, 26 Juli 2024.

Siste sendiri sempat menangani pasien dengan gangguan kejiwaan akibat judi online selama tiga tahun terakhir. Untuk memakai metode khusus untuk terapi adiksi atau pengobatan kecanduan tersebut.

Menurut dia, pasien gangguan jiwa imbas judi online semakin marak ditemukan setelah berlalunya pandemi Covid-19. Pada periode tersebut, akses pinjaman daring bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat. Pernyataan tersebut didasari cerita beberapa pasien yang berobet ke Klinik Adiksi RSCM.

Dari pengalaman Siste sejauh ini, ada beragam motivasi yang membuat orang terjerumus ke dalam permainan tersebut. Selain masalah finansial, judi online biasanya menular lewat lingkungan. Para pemainnya terbuai dengan iklan-iklan yang beredar di media sosial.

Beberapa pemain bahkan mengalami kecanduan tahap akut, dipicu oleh hasrat yang menggebu-gebu untuk bermain judi. Imbasnya adalah utang dan pinjaman yang semakin menumpuk.

"Pecandu judi online tidak memikirkan uang pinjaman atau uang pribadi yang habis. Dia hanya berpikir cara untuk menang dan akhirnya terbuai dengan hayalannya," ujar Siste. Dia menceritakan adanya pasien yang berpengalaman memenangkan Rp 80 juta, padahal sudah mengeluarkan modal hingga Rp 2 miliar.

Pada kasus judi online, adiksi atau kecanduan berasal dari perilaku. Hal ini berbeda dengan kecanduan narkoba yang mempengaruhi fisik. Menurut Siste, penanganan candu game lebih mudah diobati. Pasien hanya perlu dijauhkan dari perangkat permainannya. Dalam kasus gangguan jiwa akibat judi online, perlu tekad kuat dari pasien.  

“Serta pengurangan beban eksternal yang menganggu. Misalnya pelunasan hutang dan sejenisnya," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siste menyebut pecandu judi online dikembalikan ke lingkungan yang sudah terpapar permainan tersebut. Meski sudah sembuh, perilaku sebelumnya bisa muncul kembali bila kembali ke lingkungan yang sama.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Mohammad Adib Khumaidi, menyebut ujung dari judi online adalah stress dab depresi. "Kesehatan mental yang bermasalah akibat judi ini membuat stres, depresi, kecemasan dan sejenisnya," kata Adib dalam diskusi yang sama.

Judi online berdampak terhadap hampir seluruh lini kehidupan para pemainnya, dari soal perilaku sosial hingga ekonomi keluarga. "Judi online ini bisa dikatakan sebagai penyakit menular,” kata dia. “Bahkan di masa sekarang bisa disebut kita sedang dihadapkan dengan situasi pandemi judi online.

Adib juga mengkategorikan judi online sebagai bahaya laten, karena semakin marak terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Kondisi ini dipermudah dengan hadirnya banyak teknologi dan akses untuk memainkannya di media sosial.

"Sekarang lagi viral, kita juga bisa perhatikan ini lah ya. Ini juga sebuah bahaya laten dan bahkan sama dengan narkoba," ucap Adib.

Pilihan Editor: Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

1 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


Filipina Sambut Baik Penangkapan Wali Kota Buron Alice Guo di Indonesia

3 hari lalu

Mantan Wali Kota Bamban, Tarlac Alice Guo telah ditangkap di Indonesia lebih dari sebulan setelah dugaan pelariannya dari Filipina. X.com
Filipina Sambut Baik Penangkapan Wali Kota Buron Alice Guo di Indonesia

Departemen Kehakiman Filipina menyambut baik penangkapan buron wali kota Alice Guo di Kota Tangerang, Jakarta, Indonesia.


Menkes Puji Keberhasilan Bedah Telerobotik Pasien Pertama di Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi operasi. REUTERS
Menkes Puji Keberhasilan Bedah Telerobotik Pasien Pertama di Indonesia

Operasi bedah telerobotik kista ginjal berhasil dilakukan tim dokter di Bali atas pasien di Jakarta. Ada peran jaringan internet 5G di baliknya.


OJK Akan Blacklist Pelaku Judi Online: Tak Akan Bisa Nikmati Layanan Jasa Keuangan Lagi

8 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
OJK Akan Blacklist Pelaku Judi Online: Tak Akan Bisa Nikmati Layanan Jasa Keuangan Lagi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana melakukan blacklist terhadap pelaku (pemain) judi online. Bagaimana regulasinya?


Fakhruri Ayah Mahasiswi FK Undip dr Aulia Risma Meninggal, Ini Kronologi Kematian Sang Anak Akibat Bullying

10 hari lalu

dr Aulia Risma. FOTO/instagram
Fakhruri Ayah Mahasiswi FK Undip dr Aulia Risma Meninggal, Ini Kronologi Kematian Sang Anak Akibat Bullying

Fakhruri, ayah dr Aulia Risma Lestari meninggal setelah sang anak, dokter Aulia Risma Lestari diduga bunuh diri akibat bullying di FK Undip.


Bigo Live: Kami Menghargai Pengguna di Indonesia

11 hari lalu

Ilustrasi Aplikasi Bigo Live. (Play Store)
Bigo Live: Kami Menghargai Pengguna di Indonesia

Bigo Live mengungkapkan telah menerima surat teguran terbaru dari Kementerian Kominfo ihwal peredaran konten judi online dan pornografi.


Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

12 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polres Sukabumi Selidiki Kasus Wanita Dibunuh Pria Diduga ODGJ

Kini kasus perempuan dibunuh ODGJ itu diambil alih oleh Satuan Reskrim Polres Sukabumi.


Terancam Diblokir oleh Kominfo, Apa Itu Aplikasi Bigo Live?

12 hari lalu

Ilustrasi Aplikasi Bigo Live. (Play Store)
Terancam Diblokir oleh Kominfo, Apa Itu Aplikasi Bigo Live?

Bigo Live dibentuk untuk membangun platform global tempat seseorang dapat memamerkan bakat dan terhubung melalui streaming langsung.


Ini Alasan Kominfo Ancam Bakal Blokir Bigo Live

12 hari lalu

Ilustrasi Aplikasi Bigo Live. (Play Store)
Ini Alasan Kominfo Ancam Bakal Blokir Bigo Live

Bigo Live diancam diblokir karena ada temuan konten judi online dan pornografi.


Alvin Lim Ungkap 3 Nama Besar Operator Judi di Indonesia, Siapa Saja Mereka?

14 hari lalu

Alvin Lim. ANTARA
Alvin Lim Ungkap 3 Nama Besar Operator Judi di Indonesia, Siapa Saja Mereka?

Menurut Alvin Lim, 3 pihak ini mengelola jaringan bisnis judi, baik online maupun konvensional terbesar di Indonesia.