"Hal tersebut bisa saja terjadi akibat mengganti kekurangan tidur malam dengan tidur siang," kata Pan dkk. Namun, penelitian itu menemukan hubungan yang sebaliknya jika tidur siang kurang dari satu jam, yakni dapat meningkatkan kesehatan jantung pada orang yang kurang tidur malam.
Zhe Pan, dengan temuannya itu, menentang penelitian sebelumnya mengenai manfaat tidur siang. Dia mengatakan bahwa penelitiannya tersebut berusaha menentang pendapat umum yang menilai tidur siang dapat mengatasi utang tidur di waktu malam. “Studi kami menentang pendapat yang banyak dipegang ini,” ujar Zhe Pan.
Sementara itu, sebuah penelitian yang dipaparkan dalam pertemuan ilmiah tahunan ke-68 American of Cardiology di New Orleans, Amerika Serikat, pada 2019 lalu, menyebutkan bahwa orang yang tidur siang cenderung mengalami penurunan tekanan darah. Pada 60 menit tidur siang, tekanan darah sistolik turun rata-rata 3 mmHg dalam 24 jam.
Tidur siang disimpulkan memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah hampir setara dengan obat anti-hipertensi. “Tidur siang dapat menurunkan tekanan darah dengan besaran yang sama dengan perubahan gaya hidup lain seperti mengurangi asupan garam dan minuman beralkohol,” ujar Manolis Kallstratos, ahli jantung dari Asklepieiom General Hospital di Voula, Yunani.
Penelitian yang dilakukan Kallistratos sendiri melibatkan 212 partisipan dengan tekanan darah rata-rata 129,9 mmHg. Para partisipan sendiri berusia 62 tahun atau lebih dan setengahnya merupakan perempuan.
Baca juga:
Dua Komet di Langit September, Satu Hanya Debunya
Semantara itu, Direktur Medis Hopkins Sleep Disorders Center, Dr. Charlene, mengatakan tidur siang merupakan hal yang baik, namun harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. “Perlu dilakukan sesuai konteks orang tersebut dan siklus tidur tubuhnya sendiri,” ujar Charlene.
MUHAMMAD AMINULLAH | ZW | INSIDER | ESCARDIO