Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Gugat Sandworm, Unit Perang Siber Rusia Paling Merusak

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Amerika menggugat Sandworm, unit perang siber Rusia yang paling merusak. Kredit: Departemen Kehakiman AS
Amerika menggugat Sandworm, unit perang siber Rusia yang paling merusak. Kredit: Departemen Kehakiman AS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari Senin, 19 Oktober 2020, Departemen Kehakiman Amerika mengungkap dakwaan, termasuk penipuan komputer dan konspirasi, terhadap enam peretas yang diduga membentuk Sandworm.

Sandworm adalah sebuah kelompok yang juga dikenal di industri keamanan dengan nama Telebots, Voodoo Bear, dan Hades, dan dikonfirmasi awal tahun ini bekerja di Unit 74455 dari badan intelijen militer GRU Rusia yang berbasis di sebuah gedung yang dikenal sebagai Tower di pinggiran kota Moskow, Khimki.

Surat dakwaan menyebut enam pria Rusia, yang berusia akhir dua puluhan hingga awal tiga puluhan, yaitu Yuriy Sergeyevich Andrienko, Sergey Vladimirovich Detistov, Pavel Valeryevich Frolov, Artem Valeryevich Ochichenko, dan Petr Nikolayevich Pliskin, serta Anatoliy Sergeyevich Kovalev, yang sebelumnya didakwa dua tahun lalu karena perannya yang diduga meretas Dewan Pemilihan Negara Bagian AS pada tahun 2016.

"Tidak ada negara yang mempersenjatai kemampuan sibernya dengan jahat atau tidak bertanggung jawab seperti Rusia, dengan sembrono menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengejar keuntungan taktis kecil dan untuk memuaskan rasa dengki," kata asisten jaksa agung John Demers dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Wired, Senin, 19 Oktober 2020.

"Mereka terus melakukan serangan yang mengganggu dan merusak terhadap siapa pun yang mereka anggap sebagai musuh Rusia atau telah merendahkan Rusia dalam beberapa hal," tambah seorang pejabat senior Departemen Kehakiman yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, dalam komunikasi dengan WIRED. "Ini mungkin salah satu kelompok peretas paling berbahaya dan agresif yang ada di luar sana."

Tuduhan tersebut tidak hanya merupakan dakwaan kriminal pertama terhadap Sandworm karena serangannya yang paling merusak, tetapi juga pertama kalinya sebagian besar peretas yang didakwa telah diidentifikasi secara publik sebagai anggota grup peretas.

Dua peretas GRU lainnya yang diyakini sebagai bagian dari Sandworm — Aleksey Aleksandrovich Potemkin dan Aleksandr Vladimirovich Osadchuk — sebelumnya disebutkan dalam dakwaan terpisah tahun 2018 terhadap 12 peretas GRU atas peretasan yang mengganggu pemilu AS 2016. Kovalev, yang dalam dakwaan baru dituduh membantu meretas kampanye 2017 presiden Prancis Emmanuel Macron, juga disebutkan dalam dakwaan 2018 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dakwaan baru tersebut juga merupakan pengakuan resmi pertama dari pemerintah AS bahwa Sandworm bertanggung jawab atas serangan dunia maya di Olimpiade Musim Dingin 2018, di mana sebuah malware yang dikenal sebagai Olympic Destroyer menghancurkan banyak infrastruktur IT Olimpiade tepat saat pembukaan.

Serangan Sandworm diketahui sejak hampir setengah dekade lalu. Saat itu para peretas Rusia itu menghantam Ukraina Barat dengan serangan siber pertama yang menyebabkan pemadaman, tindakan perang siber yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mematikan lampu bagi seperempat juta warga Ukraina. Mereka baru saja memulai.

Dari sana, Sandworm memulai serangan destruktif selama bertahun-tahun: serangan pemadaman listrik lainnya di ibu kota Ukraina Kyiv pada tahun 2016, pelepasan worm NotPetya pada tahun 2017 yang menyebar secara global dari Ukraina menyebabkan kerusakan senilai $ 10 miliar, dan serangan siber yang untuk sementara menghancurkan IT Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan.

Namun meskipun melewati setiap garis merah yang telah dicoba ditarik oleh dunia keamanan siber untuk melindungi infrastruktur penting sipil dari peretasan yang dahsyat, anggota Sandworm tidak pernah dituntut atau bahkan disebutkan secara resmi sehubungan dengan serangan tersebut. Sampai sekarang.

Sumber: WIRED

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

1 hari lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

2 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

7 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

7 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

17 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

18 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

23 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Data Pribadi Puluhan Juta Pelanggan AT&T Kembali Bocor, Passcode Mudah Dibaca

25 hari lalu

Kantor pusat AT&T di Michigan. AP/Paul Sancya
Data Pribadi Puluhan Juta Pelanggan AT&T Kembali Bocor, Passcode Mudah Dibaca

Perusahaan telekomunikasi AT&T mengakui adanya kebocoran data pribadi 7,6 juta pelanggan eksistingnya dan 65 juta eks pelanggan


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

29 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.