TEMPO.CO, Yerusalem - Israel mulai menguji kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkannya sendiri pada manusia, Minggu 1 November 2020. Jika berhasil, pemerintahan setempat menyatakan vaksin tersebut dapat siap didistribusikan untuk masyarakat umum pada akhir musim panas tahun depan.
Sebanyak 80 relawan akan mengambil bagian dalam uji klinis tahap awal. Jumlah itu akan diperluas menjadi 960 orang pada Desember. Jika kedua tahap awal itu berhasil dilalui, uji klinis tahap akhir akan dilakukan dengan 30.000 sukarelawan yang dijadwalkan berlangsung pada April atau Mei.
"Kami berada pada tahap terakhir," kata Shmuel Shapira, Direktur Jenderal Institut Riset Biologi Israel, tentang pengembangan vaksin Covid-19 itu.
Institut tersebut, yang diawasi oleh Kementerian Pertahanan setempat, memulai uji coba pada hewan pada Maret lalu. Kandidat vaksin yang diberi nama BriLife itu baru seminggu yang lalu mengumumkan telah menerima persetujuan badan pengawas untuk melanjutkan ke tahap uji klinis.
Shmuel Yitzhaki, Kepala Divisi Biologi di Institut Riset Biologi Israel, mengatakan bahwa jika semuanya berjalan dengan baik, vaksin tersebut dapat menjangkau masyarakat umum pada akhir musim panas mendatang.
Sementara itu, saat yang sama, sekolah dasar di Israel telah mulai dibuka kembali pasca penutupan secara nasional yang kedua kalinya sejak pandemi Covid-19. Pembatasan sosial berskala besar di negeri berpenduduk sembilan juta jiwa itu juga perlahan-lahan dicabut.
Siswa kelas satu sampai kelas empat adalah yang pertama kembali ke sekolah pada Minggu. Anak-anak kelas lebih tinggi masih belajar dari rumah. Pemerintahan Tel Aviv juga menyetujui pembukaan kembali bisnis dan kegiatan rekreasi secara bertahap.
Israel mencatat 674 kasus baru pada Jumat lalu. Angka itu turun dari puncak kasus lebih dari 9.000 beberapa minggu lalu. Secara keseluruhan, Israel telah melaporkan 314.535 kasus positif Covid-19 dan 2.541 kematian akibat pandemi Covid-19.
Baca juga:
Moderna Siapkan Peluncuran Vaksin Covid-19 Secara Global
Sebagai pembanding, Indonesia, per saat ini, melaporkan 412.784 kasus positif dan 1.943 angka kematian karena Covid-19.
Sumber: Reuters, JHU