Situs berita Ynet melaporkan pada Jumat lalu kalau, berdasarkan kontrak yang telah disepakati, Israel akan membayar $ 35 juta di muka, dan $ 202 juta saat vaksin pertama tiba. Sejak itu, Pfizer lalu akan menyediakan ratusan ribu dosis setiap bulan sepanjang 2021.
Menurut Ynet, kesepakatan yang tercapai tak mewajibkan Pfizer untuk menyuplai vaksin itu. Melainkan hanya menyatakan kalau perusahaan itu bermaksud untuk melakukannya 'mengikuti situasi dan kondisi'. Berbeda dengan Channel 13, Ynet juga melaporkan jika gagal melakukannya, Pfizer akan mengembalikan uang muka dari Israel.
Israel sebenarnya telah menjalin kontrak dengan dua perusahaan farmasi lain untuk pengadaan vaksin Covid-19. Tel Aviv bahkan mengembangkan vaksin sendiri di dalam negerinya yang saat ini sudah mulai uji klinis tahap awal.
Israel, misalnya, menurut Harian Haaretz, sudah membayar total $ 120 juta kepada Moderna dari Amerika dan sekitar $ 295 juta kepada Arcturus. Plus, Israel juga menekan kesepakatan dengan perusahaan biotek Italia ReiThera untuk menyuplai juga kalau perusahaan itu mengembangkan vaksin. Selain juga mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk membeli vaksin yang dikembangkan negara itu.
Hadassah Medical Center, Israel, pada awal bulan ini mengatakan telah pre-order 1,5 juta dosis vaksin Sputnik V. Vaksin Covid-19 dari Rusia itu juga sudah di tahap akhir uji klinis dan diklaim sepihak Moskow memiliki efektivitas sebesar 92 persen.
Baca juga:
Profil Vaksin Covid-19 Moderna yang Klaim Efektif 94,5 Persen
Sedang untuk Pfizer, selain Uni Eropa, Amerika Serikat telah memesan 100 juta dosis, Kanada 10 juta dosis, dan Jepang 120 juta.
TIMES OF ISRAEL