TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi Moderna berharap vaksin Covid-19 yang dikembangkannya dapat melindungi dari varian baru virus corona yang menyebar di Inggris. Tingkat infeksi yang 70 persen lebih tinggi membuat media setempat melabeli virus mutan yang dikodekan dengan N501Y itu sebagai supercovid.
"Kami berencana menjalankan tes untuk memastikan aktivitas vaksin terhadap strain apa pun," bunyi pernyataan Moderna, Rabu, 23 Desember 2020.
Baca juga:
Pakar di UI dan Unair Bicara Virus Corona Supercovid, Adakah di Indonesia?
Komentar Moderna muncul di tengah rencana pemerintah Inggris melakukan pembatasan sosial yang ketat. Adapun Moderna baru saja mendapat otorisasi penggunaan darurat di Amerika Serikat dan berharap mampu mengatasi varian baru virus corona Covid-19 itu.
Mereka mengaku telah menguji serum dari hewan dan manusia yang telah disuntikkan dengan vaksinnya itu terhadap sejumlah varian virus corona sebelumnya. "Dari virus SARS-CoV-2 yang telah muncul sejak wabah pertama dan menemukan bahwa vaksin kami tetap sama efektifnya."
Rencananya, Moderna akan melakukan tes tambahan vaksin dalam beberapa pekan mendatang untuk memastikan ekspektasinya tersebut.
Beberapa hari lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa vaksin Covid-19 yang baru didistribusikan di dunia masih bisa digunakan untuk melawan supercovid dari Inggris. Ini disampaikan Mike Ryan, ketua tim ahli kedaruratan di WHO.
Baca juga:
Vaksin Merah Putih Unpad dari Antibodi Ayam, Siap Uji Praklinis
Ryan mengatakan banyak varian mutasi SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, telah muncul beberapa bulan belakangan. Meski begitu, tidak ada yang sampai memicu alarm adanya level keparahan lebih tinggi, "atau kemampuan menghindari diagnosa kami atau bersembunyi dari efektivitas vaksin-vaksin."
REUTERS | GLOBAL NEWS