TEMPO.CO, Jakarta- Tanpa diduga, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meneken perintah melarang delapan aplikasi Cina di Amerika. Alasan presiden yang sudah dipastikan akan lengser dari hasil pemilu lalu itu, berkaitan dengan ancaman keamanan nasional dan diduga menyerap informasi sensitif dari perangkat pengguna.
Mengutip GSM Arena, Rabu, 6 Januari 2021, aplikasi yang dimaksud adalah Tencent QQ, CamScanner, SHAREit, VMate, Alipay, QQ Wallet, WeChat Pay, dan WPS Office. Semuanya tidak akan lagi tersedia di toko Google Play Amerika setelah 45 hari. Larangan tersebut juga menandai kemungkinan aplikasi-aplikasi itu digunakan untuk melacak dan mengumpulkan file tentang karyawan federal Amerika.
“Amerika harus mengambil tindakan agresif terhadap mereka yang mengembangkan atau mengontrol perangkat lunak yang terhubung ke Cina untuk melindungi keamanan nasional,” bunyi pernyataan dari Gedung Putih, seperti dikutip dari BBC, Rabu.
Pemerintah Amerika Serikat khawatir aplikasi-aplikasi tersebut memiliki hubungan dengan pemerintah Cina dan dapat mengekstraksi data sensitif. Tuduhan tersebut hampir sama dengan yang ditujukan kepada TikTok dan juga Huawei.
Perintah Trump mengatakan: “dengan mengakses perangkat elektronik pribadi seperti smartphone, tablet, dan komputer, aplikasi perangkat lunak yang terhubung ke Cina dapat mengakses dan menangkap banyak informasi dari pengguna, termasuk informasi sensitif yang dapat diidentifikasi secara pribadi dan informasi pribadi."
Pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan pada perusahaan Cina di bulan-bulan terakhir masa jabatannya, termasuk yang dianggapnya sebagai berisiko bagi keamanan nasional negara itu.
Baca juga:
Facebook dan Twitter Lumpuhkan Status Trump Soal Covid-19 dan Flu
Namun, perlu diingat, perintah eksekutif dari presiden itu mungkin akan berubah lagi setelah Trump turun dan digantikan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat terpilih.
GSMARENA