Menurut James Meese dari RMIT University, Melbourne, apa yang dilakukan Facebook di Australia adalah yang pertama di dunia. Dia menduga, kasus ini akan menjadi eksperimen terbuka tentang dampaknya terhadap hoax dan konsumsi berita. "Dunia akan mengamati apa yang terjadi di Australia ini sebagai sebuah test case," katanya.
Facebook awalnya mencabut banyak halaman non-news juga, termasuk halaman Facebook milik otoritas kesehatan Australia, layanan darurat, dan biro cuaca nasional. Organisasi derma, termasuk institut riset kanker anak dan sebuah layanan bantuan untuk kekerasan domestik juga ikut terdampak.
Belakangan seorang juru bicara Facebook mengatakan yang non-news sejatinya tak termasuk dalam keputusan diblokir. Dia mengatakan kalau draf legislasi yang ada tidak menyediakan tuntunan jelas untuk definisi konten media sehingga Facebook mengambil definisi yang luas dengan alasan menghormati hukum yang ada.
"Namun kami akan memulihkan halaman-halaman yang seharusnya tidak terdampak," katanya.
Google pada bulan lalu juga mengancam menarik keluar layanan mesin pencarinya dari Australia jika mereka menjadi sasaran dari regulasi media tersebut. Namun, raksasa teknologi itu kini telah memiliki kesepakatan yang diteken bersama sejumlah perusahaan media, termasuk Seven West Media dan News Corp, dan kemungkinan menjadi pengecualian dari keharusan membayar konten berita yang ditayangkan di pencarian Google.
Sementara itu, Pemerintah Kanada berkomitmen untuk mengikuti langkah Australia, melalui undang-undangnya akan mewajibkan Facebook membayar ke perusahaan penerbit untuk setiap artikel berita yang masuk ke platform tersebut. "Kanada ada di garis depan pertempuran ini... Kami masuk ke kelompok pertama negara-negara di dunia yang melakukan hal ini," kata Menteri Warisan Budaya Kanada, Steven Guilbeault, dikutip dari Reuters, Jumat 19 Februari 2021.
Baca juga:
FKUI Terlibat Uji Klinis Terbesar Evaluasi Pengobatan Covid-19
Pada tahun lalu, organisasi media massa di Kanada menyatakan ada potensi kerugian jika tidak ada campur tangan pemerintah. Menurut mereka, cara yang dilakukan Australia akan membantu memulihkan penerbit senilai 620 juta dolar Kanada per tahun. Penerapan tarif terhadap Facebook dan perusahaan digital lainnya dipandang mampu menyelamatkan 700 macam pekerjaan di media cetak dari total 3.100.
NEWSCIENTIST | ANTARA