Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setahun Covid-19, Guru Besar UI dan Unair Bicara Penanganan Pandemi di Indonesia

image-gnews
Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Beringharjo, Malioboro, Yogyakarta, pada Senin 1 Maret 2021. Dok. Humas DI Yogyakarta
Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pasar Beringharjo, Malioboro, Yogyakarta, pada Senin 1 Maret 2021. Dok. Humas DI Yogyakarta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Selasa, 2 Maret 2021, tepat setahun sejak kasus terinfeksi Covid-19 pertama di Indonesia. Dua guru besar, Ari Fahrial Syam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Chairul Anwar Nidom dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga memberikan gambaran dan evaluasi bagaimana penanganan pandemi di Indonesia.

Baca:
Setahun Covid-19: Ini Inovasi Ilmuwan Indonesia untuk Tangani Pandemi

Selama setahun, per pagi ini, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan terdapat 1.341.314 terkonfirmasi positif. Dari angka tersebut 1.151.915 sudah dinyatakan sembuh dan 36.325 meninggal.

Ari yang merupakan Dekan FKUI menjelaskan, di awal Indonesia termasuk memiliki respon yang lambat dalam penanganan Covid-19 ini. Dia menceritakan bahwa pada akhir Januari 2020, pihaknya sudah melakukan simposium awal, karena berpotensi mencapai pandemi saat itu.

“Kami berharap pemerintah siap, dan kami terus-terusan bilang agar menjaga ketat pintu masuk. Kami berkali-kali bicara itu,” ujar dia kepada Tempo, Selasa, 2 Maret 2021.

Masalah lainnya, Ari yang juga Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI itu melanjutkan, kesiapan dari laboratorium yang di awal hanya boleh dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dari Kementerian Kesehatan. Padahal, dia berujar, hal itu merupakan pekerjaan sehari-hari para dokter dan ilmuwan di bidangnya.

“Meskipun akhirnya kita dilibatkan setelah beberapa waktu. Itu juga terlambat,” kata pria berusia 54 tahun itu.

Menurutnya, Covid-19 ini memang di dunia terjadi secara tiba-tiba, sehingga muncul masalah keterbatasaan alat pelindung diri (APD). Hal ini memunculkan masa sulit di awal-awal pandemi, termasuk dalam melakukan tes swab yang sempat kewalahan.

“Kami dari Universitas Indpnesia telah melakukan kontribusi. Seperti membuat ventilator, dan masih ada beberapa hal yang dilakukan, termasuk edukasi,” tutur Ari.

Selain itu, Ari menyebutkan adanya masalah ego sektoral yang terjadi di Indonesia dalam menangani pandemi, ditambah dengan komitmen atau kebijakan terkait dengan libur panjang yang menimbulkan ledakan kasus hingga tembus lebih dari satu juta orang yang terinfeksi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, kata Ari, semakin hari pihaknya tetap optimistis. Karena menurutnya, masyarakat sudah mulai paham dan patuh dengan protokol kesehatan. “Yang kita takutkan terjadinya second wave atau lonjakan kedua. Meskipun sekarang sudah turun kasusnya, tapi harus tetap diingatkan untuk 3M,” katanya.

Dihubungi terpisah, Nidom yang merupakan Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler dari FKH Unair menceritakan, saat setahun lalu Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan adanya kasus pertama yang muncul di Depok, Jawa Barat, Indonesia seperti orang yang baru bangun.

Menurutnya, berdasarksn pengalaman wabah flu burung yang sudah terjadi lebih dulu, seharusnya para ahli (terutama ahli virologi) dikumpulkan, sehingga bisa segera diketahui karakter virus ini.

“Tapi sepertinya cukup lama tidak terbentuk semacam Satgas, sehingga persiapan dan penanganan tidak terkordinasi dalam satu komando. Saya ingat Maret 2020 mengusulkan agar dilakukan lockdown kepulauan, tapi akhirnya berdasarkan wilayah,” ujar dia, Senin malam.

Selama setahun perjalanan pandemi ini, kata Ketua tim Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF) itu, tidak tampak jelas arahnya. Namun, hal ini juga terjadi di negara-negara lain yang masih juga belum memiliki titik terang dalam penanganannya.

Dia menyebutkan meskipun ada ramalan berakhirnya pandemi pada April 2021 atau Agustus 2021, termasuk awal awal 2022, tetap belum bisa dipastikan. Karena masih mengabaikan karakter Covid-19.

Virus ini, disebutnya sangat cerdik dan suka meliuk. Dia mencontohkan beberapa kasus seperti yang akhir-akhir ini terjadi di India, awalnya sudah turun drastis, tapi tiba-tiba muncul jumlah kasus baru yang tinggi, ditambah dengan munculnya varian Covid-19 baru di Inggris dan Afrika Selatan

Bahkan, Nidom berujar, akhir-akhir ini telah diidentifikasi koalisi virus Inggris dengan virus California. “Jika ini benar adanya, suatu hal aneh sifatnya, mengingat yang bisa berkoalisi hanya virus influenza. Jadi sudah setahun belum bisa mengidentifikasi karakter virus ini,” tutur Nidom.

Profesor di FKH Unair itu menjelaskan, pihaknya dari tim Laboratorium PNF, sejak awal Februari 2020 saat Covid-19 menginfeksi Wuhan, Provinsi Huberi, Cina, sudah khawatir terjadinya perluasan wilayah infeksi. Tapi di Indonesia belum melakukan antisipasi bila sewaktu-waktu penyakit itu masuk. “Dan saat itu saat juga menyampaikan tentang empon-empon atau rempah-rempah, agar masyarakat tidak terlalu panik. Syukur empon-empon tersebut tetap digunakan oleh sebagian besar orang,” katanya menambahkan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

13 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

1 hari lalu

Bamsoet Dukung UI Racing Team Berlaga di Formula Student Czech 2024

Bambang Soesatyo mendukung para mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam UI Racing Team ikut dalam kompetisi Formula Student Czech 2024


Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Penjelasan Guru Besar FKUI Soal Kenapa 1 Juta Lebih WNI Pilih Berobat di Luar Negeri

Jokowi menyebut 1 juta lebih WNI berobat ke luar negeri. Apa alasannya?


Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

1 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
Universitas Indonesia Jaring Calon Mahasiswa Baru Melalui UI Open Days 2024

Universitas Indonesia menggelar UI Open Days 27-28 April 2024 untuk menjaring calon mahasiswa baru.


Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

1 hari lalu

Peserta mempersiapkan berkas sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Tips Lolos UTBK SNBT 2024 Versi Unair

Simak tips lolos UTBK SNBT 2024 di sini.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

3 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

3 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


Unair Buka Pendaftaran 4 Jalur Seleksi Mandiri: Jadwal Lengkap, Syarat dan Biayanya

3 hari lalu

Salah satu peserta memperlihatkan surat keterangan hasil tes cepat (rapid test) sebelum mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, Jawa Timur, Ahad, 5 Juli 2020. UTBK yang diikuti 31.242 peserta tersebut selain memberlakukan protokol kesehatan juga mewajibkan peserta menunjukkan surat keterangan hasil rapid test guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Moch Asim
Unair Buka Pendaftaran 4 Jalur Seleksi Mandiri: Jadwal Lengkap, Syarat dan Biayanya

Universitas Airlangga buka Seleksi Mandiri, yang terdiri dari empat jalur yaitu Mandiri Prestasi, Mandiri UTBK, Mandiri Ujian Tulis, Mandiri Kemitraan Ujian Tulis.