Pesawat F-16 misalnya telah mendapatkan mesin, radar, dan persenjataan yang baru ketimbang saat mereka diluncurkan di awal 1980-an. Secara keseluruhan pesawat itu kini lebih bebobot 5 ribu pound lebih berat. Lockheed Martin juga membuat versi terkininya, F-16V, dilengkapi dengan teknologi dari F-22 Raptor dan F-35 Joint Strike Fighter.
Tapi Brown bergeming. “Saya ingin mampu membangun sesuatu yang benar-benar baru dan berbeda dan itu bukan F-16, tapi yang lebih cepat dan menggunakan pendekatan digital yang kami miliki," katanya.
Brown merujuk kepada teknik baru rekayasa digital yang mulai digunakan AU AS untuk diam-diam membangun, mendesain, dan menguji pesawat tempur baru hanya dalam setahun. Sebagai pembanding, butuh 13 tahun sebelum bisa melihat F-35 lepas landas dan mengudara.
Alasan lain, jet tempur F-16 kemungkinan tidak memiliki fitur yang diinginkan militer Angkatan Udara Amerika untuk dimiliki jet tempur barunya. Berkembangnya kekuatan militer Cina dan menggeliatnya kembali Rusia mengharuskan mereka memikirkan potensi konflik di Asia Pasifik dan Eropa. Itu artinya jarak terbang yang sangat jauh dari Amerika.
Jet tempurnya yang berbasis di pangkalan militer di Italia harus terbang lebh dari seribu mil sebelum bisa menyerang target di Rusia. Atau, jetnya yang terbang dar Guam harus terbang pada jarak maksimumnya sebelum bisa meng-intersep bomber Cina dan meluncurkan rudal hipersoniknya.
Sedang pesawat F-35 memang memiliki banyak fitur tapi terbang jarak jauh tidak termasuk di antaranya. Mereka akan dipaksa isi ulang bahan bakar di udara dan membawa tangki bahan bakar eksternal yang membuatnya mudah terbaca radar musuh jika harus menjalankan misi ke Asia Pasifik atau Rusia.
Pesawat F-22 dan F-35 disebut jet tempur generasi kelima terutama karena kemampuan teknologi siluman yang dimiliki. Material selubung yang membuatnya siluman itulah yang membuat ongkos terbang pesawat-pesawat itu menjadi begitu mahal. Sebuah jet tempur Generasi 4,5 berarti non siluman dengan teknologi generasi kelima di dalamnya. Ini dianggap bisa menghemat banyak anggaran.
Pesawat tempur paling canggih di dunia, F-22 Raptor di Pangkalan Udara Gwangju, Korea Selatan, 4 Desember 2017. Latihan yang melibatkan pesawat temur generasi kelima dan keempat, bomber, pesawat mata-mata, dan pesawat pendukung lainnya, disebut sebagai unjuk kekuatan terhadap Korea Utara. Yonhap via AP
Jet tempur Generasi 4,5 diperkirakan lebih besar daripada ukuran F-16 karena mengakomodasi suplai bahan bakar yang lebih banyak. Sisanya, pesawat akan memiliki fitur yang sama seperti F-35, termasuk kemampuan radar, kamera inframerah, berbagi data dengan sistem, pesawat, atau kapal perang Amerika lainnya.
Baca juga:
Pesawat Tempur F-35 Amerika Jatuh Karena Pilot dan Helmnya
Lalu bagaimana dengan nasib F-35 sepeninggal F-16? Angkatan Udara AS tetap membutuhkannya untuk membersihkan langit dari pesawat musuh dan penetrasi pertahanan udara musuh.
POPULAR MECHANICS