Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesawat Tempur F-35 Amerika Jatuh Karena Pilot dan Helmnya

Reporter

image-gnews
Pesawat generasi kelima buatan Lockheed Martin, F-35A Lightning II di ajang Paris Air Show di Bandara Le Bourget Airport, Paris, 20 June 2017. REUTERS/Pascal Rossignol
Pesawat generasi kelima buatan Lockheed Martin, F-35A Lightning II di ajang Paris Air Show di Bandara Le Bourget Airport, Paris, 20 June 2017. REUTERS/Pascal Rossignol
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) telah merilis hasil investigasinya terhadap penyebab kecelakaan pesawat tempur F-35A Joint Strike Fighter di Pangkalan Udara Eglin, Florida, Mei lalu. Laporan yang diumumkan akhir September itu menemukan beberapa penyebab pesawat senilai Rp 2,5 triliun itu menghantam landasan, berguling-guling dan terbakar habis, di antaranya adalah faktor helm si pilot.

Helm pilot F-35 dikenal helm 'magis' karena memiliki layar build-in yang memproyeksikan informasi penting di sepanjang medan pandang pilot. Teknologi ini untuk menyesuaikan jet F-35 yang tidak menggunakan sistem tampilan informasi serupa di layar kokpit. Untuk teknologinya tersebut, helm ini ditaksir senilai Rp 5,8 miliar.

Baca juga:
Rusia Uji Rudal Hipersonik Tsirkon, Kecepatannya 8 Mach

Pada kecelakaan Mei lalu, helm disebut tidak pas di kepala pilot, menuntun pilot meyakini kalau dia mendapat informasi yang tidak akurat di saat yang kritikal dan membingungkan. "Pilot terpaku pada simbol yang salah dari tampilan helm pada fase kritis dengan mengesampingkan pemeriksaan silang," tulis Angkatan Udara AS pada laporannya, dikutip dari The Drive.

Tampilan informasi pada helm juga didapati memiliki tingkat kecerahan yang berlebih. Cahaya hijau yang tampil di layar helm disebut telah mengganggu pandangan pilot ketika menangkap isyarat di landasan. Hal itu diperparah dengan layar yang lembap sehingga pilot semakin sulit mendapatkan fokus.

Pesawat generasi kelima buatan Lockheed Martin, F-35A Lightning II terbang demo di atas ajang Paris Air Show di Bandara Le Bourget Airport, Paris, 20 June 2017. AP Photo/Michel Euler

Proyeksi data di layar helm F-35 diketahui juga pernah menjadi masalah pada pesawat Joint Strike Fighter sebelumnya, sama seperti saat ini. Pentagon lalu menghadirkan perbaikan pada 2019 dengan mengganti teknologi LCD pada helm tersebut dengan teknologi OLED yang dinilai lebih baik pada cahaya yang redup.

Masalah helm tak sendirian menyebabkan kecelakaan tersebut. Angkatan Udara AS melaporkan faktor utama penyebab kecelakaan adalah keputusan sang pilot melakukan pendaratan di ketinggian yang terlalu rendah. Sudut terbangnya menuju landasan hanya sebesar 5,2 derajat, lebih tajam 10 derajat dari sudut yang direkomendasikan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

14 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

17 jam lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

2 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Persenjataan Komplet Militer Iran, Punya Rudal Balistik hingga Drone Tempur

Iran belum memperlihat semua senjata tempur udaranya ketika membalas serangan Israel. Apa saja alat tempur canggih Iran?


Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

6 hari lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.


Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

7 hari lalu

Benda-benda terlihat di langit di atas Amman setelah Iran meluncurkan drone ke arah Israel, di Amman, Yordania 14 April 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. Video Obtained by REUTERS/via REUTERS
Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

Iran mengoperasikan berbagai macam barisan pertahanan rudal pada jarak berbeda yang bertujuan untuk bertahan dari serangan Israel.


Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

8 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kesaksian Pilot Israel Cegat Drone Iran: Seperti 'Top Gun' Melawan 'Star Wars'

Pilot cadangan AU Israel yang turut menjatuhkan ratusan drone dan rudal Iran ke Israel menyebut sebagai misi paling rumit


Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

13 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar gudang pengolahan ban bekas di Marelan, Medan, Sumatera Utara, Jumat, 17 November 2023. Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar gudang tersebut. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?


Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

18 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.