TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian dosis CoronaVac, vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk imunisasi massal di Indonesia kedaluwarsa pada Maret 2021. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara mengatakan sejauh ini tidak ada temuan vaksin kedaluwarsa untuk penyuntikan massal.
Baca:
Heboh Vaksin AstraZeneca dan Penggumpalan Darah, Ini Kronologisnya
“Vaksin yang kedaluwarsa Maret sudah habis (dipakai) Februari,” kata Ahyani, Kamis, 18 Maret 2021. Selanjutnya, imunisasi Covid-19 di Kota Bandung memakai vaksin hasil produksi baru. “Expired vaksinnya Juli.”
Sejak Januari lalu, pemerintah Kota Bandung menggelar program vaksinasi Covid-19. Pada tahap awal, sasaran vaksinasi sebanyak 28.117 orang petugas kesehatan. “Tahap satu sudah 100 persen,” kata Rosye Arosdiani, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kamis.
Adapun sasaran kalangan lanjut usia pada tahap kedua berjumlah 118.870 ribu orang. Target penyuntikannya tuntas pada pekan kedua Juni 2021. “Target lansia baru 16,6 persen,” ujar Rosye. Selain itu vaksin yang diterima pada termin pertama untuk pelayanan publik sebanyak 18.949 sudah terpakai 90 persen.
Sebelumnya diberitakan, sebagian vaksin Sinovac kedaluwarsa pada Maret ini. Juru bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto menyatakan istilah kedaluwarsa kurang tepat.
"Untuk vaksin ini, istilah yang digunakan bukan kedaluawarsa, tapi shelf life, yang kalau diterjemahkan bebas adalah umur simpan," katanya seperti dikutip Antara, Selasa 16 Maret 2021.
Bambang mengatakan BPOM telah memutuskan umur simpan vaksin Coronavac selama masa penggunaan izin darurat (EUA) adalah enam bulan sejak tanggal produksi. Gunanya untuk memastikan keamanan dan khasiat vaksin.
Vaksin yang umur simpannya akan habis pada Maret ini angkatan produksi pertama. Jumlah totalnya yang dikirim ke Indonesia pada Desember 2020 sebanyak 3 juta dosis.
Vaksin tersebut telah didistribusikan sejak Januari 2021 dan telah diberikan termasuk kepada Presiden Joko Widodo dan 1,45 juta tenaga kesehatan, serta 50 ribu petugas pelayanan publik. "Jadi vaksin tersebut saat ini telah habis digunakan," katanya.
Bambang memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang sekarang digunakan untuk vaksinasi tahap kedua bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik bukan vaksin Coronavac batch pertama, melainkan vaksin yang datang di tahap berikutnya dalam bentuk bulk lalu diproses oleh Bio Farma. "Kemasannya beda, bukan lagi botol kecil yang untuk sekali penyuntikan, tapi dalam botol besar atau vial yang berisi 10 dosis," katanya.
ANWAR SISWADI