TEMPO.CO, Jakarta - Laporan dari perusahaan riset teknologi Omdia mengungkap bahwa MediaTek mengirimkan chip terbanyak ke produsen smartphone di dunia sepanjang tahun lalu. Totalnya sebanyak 351,8 juta unit, atau lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya 238 juta unit.
“Ini adalah pertama kalinya MediaTek menjadi pemasok chipset smartphone terbesar. Mengalahkan Qualcomm di posisi teratas,” kata Omdia, seperti dikutip Digitimes, Senin, 29 Maret 2021.
Baca juga:
MediaTek Rilis Helio G95, Chip Terbaru Smartphone Gaming
Pada 2020, volume MediaTek meningkat 113,8 juta unit atau 47,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Pasarnya pun berkembang menjadi 27,2 persen dibandingkan dengan 17,2 persen pada 2019.
Xiaomi menjadi pelanggan MediaTek terbesar tahun lalu, dengan 63,7 juta smartphone yang didukung oleh chip MediaTek. Sementara pada tahun sebelumnya hanya 19,7 juta unit. Distribusi smartphone Xiaomi yang ditenagai chip MediaTek melonjak 223,3 persen.
Namun, Xiaomi bukanlah merek dengan tingkat pertumbuhan tertinggi di antara pelanggan MediaTek. Pada 2020, Samsung meningkatkan pembelian chipset MediaTek, dengan mendistribusikan di dunia sebanyak 43,3 juta smartphone dengan chip MediaTek, naik 254,5 persen dibandingkan tahun lalu.
Selain itu, OPPO menjadi pelanggan terbesar kedua MediaTek pada 2020, dengan 55,3 juta smartphone yang didukung MediaTek. Pada 2019, OPPO mendistribusikan 46,3 juta unit dengan chip MediaTek dan menjadi merek terbesar untuk chip MediaTek tersemat di dalamnya.
“Pada 2020, gabungan 83,19 juta smartphone yang didukung MediaTek didistribusikan oleh OPPO dan Realme,” tulis Omdia.
Selain itu, setelah diblokir dari produk Amerika, Huawei pun mulai menggunakan chip MediaTek. Sayang tidak disertakan keterangan jumlah unitnya.
Analis senior dari komponen perangkat di Omdia, Zaker Li, menunjuk alasan pertumbuhan MediaTek pada 2020 karena produk chip-nya berada di segmen harga utama. MediaTek menjadi pilihan karena dunia sedang tertekan oleh dampak pandemi. Wabah belum pergi, pasar ponsel pulih pada paruh kedua tahun ini.
Li menjelaskan, perangkat mid dan low-end menjadi sangat populer. “Kemampuan MediaTek untuk bersaing menghadirkan alternatif chip Qualcomm di segmen harga ini membantu perusahaan tumbuh,” tuturnya.
MediaTek diperkirakan Li masih akan memperpanjang tren memimpin di industri smartphone pada tahun ini. Di satu sisi akan ada lebih banyak permintaan outsourcing chipset dari New Honor dan Huawei, karena chipset Kirin akan menghilang di pasar.
Baca juga:
5 Hal Seputar Krisis Chip Dunia Saat Ini, Pandemi Bukan Satu-satunya Penyebab
Namun, di sisi lain, pertumbuhan pasar smartphone di masa depan ada di pasar negara berkembang, kebutuhan smartphone kelas bawah dan murah akan lebih banyak. “Dan MediaTek sesuai dengan kebutuhan itu,” kata Li.
DIGITIMES | OMDIA