TEMPO.CO, Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyatakan tetap akan menggelar pembelajaran tatap muka di sejumlah wilayah pada Juli 2021. Pelaksanaan terpaksa akan dilakukan terbatas karena belasan ribu guru belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 karena kehabisan stok.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan bahwa hingga saat ini, vaksinasi tahap kedua untuk pegawai publik, termasuk tenaga pengajar, di Cianjur baru menyasar sebagian kecil saja. Untuk guru, dari total 20 ribu guru berstatus PNS dan honorer di wilayah itu, baru 2.000 yang sudah mendapatkan vaksin.
"Sehingga proses pembelajaran tatap muka, tetap akan dilakukan pada bulan Juli, namun terbatas bagi sekolah yang 100 persen gurunya sudah mendapatkan vaksinasi," katanya, Rabu 31 Maret 2021.
Ia menjelaskan, untuk mengejar target seluruh tenaga pengajar di Cianjur mendapatkan vaksinasi, pemerintah daerah setempat telah mengajukan tambahan dosis vaksin ke pemerintah pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Harapannya, sebelum Juli seluruh guru sudah mendapatkan vaksinasi.
"Kami berharap pembelajaran tatap muka dapat digelar secara serentak, namun bagi tenaga pengajar yang belum mendapatkan vaksinasi, untuk sementara tetap menjalani proses belajar mengajar secara online sambil menunggu vaksinasi tuntas," kata Herman.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan kalau 2.000 guru telah menerima vaksinasi penuh yakni dua kali suntik atau dosis. Sedangkan sisanya, 18.000 orang, masih menunggu karena stok vaksinasi yang tidak mencukupi.
"Mereka yang sudah divaksin berbarengan dengan lansia di sejumlah lokasi di Cianjur," katanya.
Baca juga:
Yogya Dilarang Memulai Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah April
Yusman mengatakan telah mengajukan tambahan dosis untuk mengejar target seluruh guru di Cianjur sudah mendapatkan vaksinasi secara lengkap sebelum Juli. "Sehingga target pembelajaran tatap muka dapat digelar," katanya.