Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Orangutan Dilepasliarkan di Kawasan TNBK Kapuas Hulu

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Putussibau - Tiga ekor orangutan dilepasliarkan di hutan kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) Daerah Aliran Sungai (DAS) Mendalam, Kecamatan Putussibau Utara, wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Baca:
Ahli ITB Ungkap Cara Petir Tropis Bisa Membakar Kilang Pertamina Balongan

"Tiga ekor orangutan itu dilepasliarkan di hutan TNBK DAS Mendalam yang sebelumnya sudah dilakukan survei bahwa hutan tersebut aman dan akan diawasi oleh tim monitoring sampai orangutan itu bisa hidup secara liar di habitatnya," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) Kapuas Hulu Arief Mahmud, di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa, 6 April 2021.

Arief mengatakan pelepasliaran itu sudah ketujuh kalinya dilakukan di kawasan TNBK dengan total sudah ada 16 ekor, bahkan sudah ada orangutan yang berkembang biak memiliki satu ekor anak.

Menurut dia, dalam menjaga populasi orangutan melibatkan warga setempat di Desa Nanga Ovat DAS Mendalam termasuk tim monitoring juga bersama masyarakat.

"Kami yakin populasi orangutan tetap terjaga dan kami pun lakukan pemberdayaan kepada masyarakat contoh di bidang pendidikan, kami buka taman baca, petugas kami membantu mengajar di sekolah karena memang kondisi pendidikan di daerah itu memprihatinkan, kemudian kami juga ada berikan beasiswa untuk anak sekolah," jelas Arief.

Perwakilan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Dini Wahyu mengatakan tiga ekor orangutan itu hasil penyerahan secara sukarela dari masyarakat di luar Kapuas Hulu, namun kawasan TNBK di Kapuas Hulu memenuhi syarat untuk pelepasliaran orangutan.

"Di kawasan TNBK itu layak untuk pelepasliaran orangutan, karena memiliki pakan untuk kelangsungan hidup dan populasi orangutan," kata Dini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Dini, orangutan selama ini didominasi penyerahan dari masyarakat ke BKSDA yang kemudian dititipkan untuk proses rehabilitasi salah satunya Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang.

"Jadi orangutan itu terlebih dahulu di rehabilitasi untuk mengembalikan keliarannya sehingga dapat bertahan hidup di hutan bebas," jelas Dini.

Sementara itu, perwakilan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang drh Victor Vernandes mengatakan sebelumnya ada 13 ekor Orangutan dilepasliarkan, kemudian saat ini ada tiga ekor dan masih ada sekitar 33 ekor orangutan masih tahap rehabilitasi.

Menurut Victor, tiga ekor yang akan dilepasliarkan itu sudah menjalani masa rehabilitasi kurang lebih bertahun-tahun.

"Jadi tidak mudah untuk mengembalikan keliaran orangutan, apalagi yang sudah terbiasa dengan makanan layaknya seorang manusia, istilahnya kita sekolahkan atau proses rehabilitasi sampai orangutan tersebut benar-benar bisa kita lepas liarkan dan mampu hidup di hutan dengan makanan yang tersedia di hutan," kata Victor.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

17 jam lalu

Suasana benteng Hisor yang berada di komplek kota tua Hisor (Hissar), Tajikistan, Selasa 10 September 2019. Menurut Kepala Museum Hisor, Akmal Hamido, Hisor  dulunya merupakan ibu kota Tajikistan sekaligus pusat pemerintahan dan perekonomian. Penjelajah dunia Marcopolo serta penakluk dunia Alexander Agung dan Jenghis Khan pernah singgah di kota ini. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

14 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

27 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

28 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.


365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

28 hari lalu

Sawit 2
365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.


Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

28 hari lalu

Shutterstock.
Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

28 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

31 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

31 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

32 hari lalu

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.