Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sel Dendritik dan Vaksin Nusantara, Ahli Patologi: Bisa Disuntik Seumur Hidup

Reporter

image-gnews
Botol kecil berlabel stiker
Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli Patologi Klinik Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto, memberi gambaran bagaimana proses pembuatan vaksin dari sel dendritik untuk terapi kanker. Seperti diketahui, teknik ini diadopsi untuk melawan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, oleh tim riset Vaksin Nusantara yang dipimpin eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Yang mengejutkan dari paparan Tonang adalah suntikan ulangan vaksin dari sel dendritik mungkin dilakukan seumur hidup. Padahal, dia mengungkapkan, biaya terapi kanker ini sangat mahal. Dia menyebut contoh satu perusaaan di Jepang yang mengembangkannya dan menetapkan biaya sekitar 2 juta Yen untuk sekali pemberian satu set terapi pada seorang pasien.

“Kurs 1 Yen saat ini Rp 133. Berarti sekitar Rp 275 jutaan. Itu untuk vaksinasi berbasis sel dendritik pada kanker,” kata Tonang dalam grup WhatsApp Liputan Covid-19, Minggu, 18 April 2021. Pernyataan tentang kisaran biaya ini senada dengan yang pernah disampaikan epidemiolog di Griffith University, Australia, Dicky Budiman.

Tonang menjelaskan bahwa dalam terapi sel dendritik, darah diambil dari pasien itu sendiri, kemudian dibiakkan secara khusus, menggunakan reagen khusus, sampai dapat ditemukan sel dendritik. Kemudian, dilakukan pajanan atau paparan terhadap antigen atau protein dari sel-sel kanker. Setelah 'direkam' oleh sel dendritik, lalu disuntikkan kembali ke pasien itu sendiri.

Harapannya adalah sel dendritik dengan rekaman antigen sel kanker itu akan memicu daya tahan atau sistem imun terhadap sel kanker yang diderita. “Jadi penentunya pada antigen yang digunakan itu. Tapi, beda kanker, beda pula antigennya,” kata peraih gelar PhD dari Tottory University, Jepang, itu.

Bahkan, untuk kanker yang sama jenisnya, tapi kalau beda orang, terkadang harus beda pula antigennya. Tujuannya, antigen didapatkan yang benar-benar spesifik terhadap kanker yang diderita, diambil langsung dari sel-sel kanker pasien itu sendiri. Di sinilah muncul kemungkinan kebutuhan penyuntikan seumur hidup karena, setiap setelah disuntikkan, harus dilakukan evaluasi untuk mengukur efektivitasnya.

“Tidak selalu langsung berhasil. Bila perlu, dilakukan suntikan ulangan, bisa seumur hidup sampai tercapai efek yang diharapkan,” tutur Tonang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie menerima penyuntikan vaksin sel dendritik SARS-CoV-2 atau Vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Jumat, 16 April 2021. Penyuntikan dilakukan langsung oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto: Istimewa.

Dia menunjuk kepada faktor kemampuan sel dendritik menurunkan sifat dan kemampuannya dalam memicu kekebalan kepada sel-sel keturunannya. Menurut Tonang, ada banyak faktor yang mempengaruhi proses penurunan sifat itu. Belum lagi kalau ada perubahan sifat sel-sel kanker, perlu ada pajanan lagi dengan antigen yang baru.

Untuk aplikasinya melawan SARS-CoV-2, berarti jika ada beda tipe virus, atau ada mutasi, risikonya antigen itu berkurang spesifitasnya (kekhususannya). Akibatnya, kekebalannya juga menurun. Harus diberi pajanan antigen yang sesuai juga.

“Seperti juga vaksin metode lainnya, harus disesuaikan ulang bila patogennya berubah signifikan. Jadi memang poin pentingnya antigen yang dipajankan,” ujar Tonang merujuk kepada Vaksin Nusantara.

Baca juga:
RSUP Sardjito Yogya Uji Terapi Stem Cell pada Pasien Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

19 jam lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

Kiki Fatmala pernah alami kanker paru-paru stadium 4. Berikut gejala kanker paru-paru stadium 1 hingga 4.


Mengenal Jamur Enoki, Kandungan Nutrisi, dan Manfaatnya Bagi Tubuh

5 hari lalu

Kreasi resep jamur enoki krispi/Foto: Doc. Cookpad/Dian Yunita
Mengenal Jamur Enoki, Kandungan Nutrisi, dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Jamur enoki dikenal sebagai salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat di Korea Selatan. Lalu, apa itu jamur enoki dan apa saja manfaatnya bagi kesehatan?


Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

6 hari lalu

Seorang pria yang membawa seorang anak duduk di luar rumah sakit anak-anak di Beijing, Cina, 27 November 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Lonjakan Penyakit Pernapasan Cina Tidak Setinggi Masa Pra-Pandemik Covid-19

Sehubungan lonjakan penyakit pernapasan, WHO menegaskan tidak ada patogen baru atau tidak biasa yang ditemukan dalam kasus-kasus baru-baru ini.


Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

9 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
Tentang Peningkatan Penyakit Pernapasan, Cina: Tidak Ditemukan Patogen Aneh

Data menunjukkan peningkatan penyakit pernapasan ini terkait dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta peredaran patogen yang biasa menyerang anak.


WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

10 hari lalu

Ilustrasi WHO.  REUTERS/Dado Ruvic
WHO Minta Cina Beri Informasi Mengenai Wabah Penyakit Pernapasan

WHO mengatakan ada laporan peningkatan kejadian penyakit pernafasan di negara tersebut.


Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB

11 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri didampingi asisten Jubir, Takdir (kiri), memberikan keterangan kepada awak media terkait kegiatan penggeledahan rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. Ali Fikri menyatakan tim penyidik KPK telah melakukan kegiatan penggeledahan di rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, selama 20 jam, berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa mata uang rupiah dan asing dengan jumlah mencapai puluhan miliar, dokumen penting, catatan keuangan dan aset yang bernilai ekonomis dalam pengembangan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Sidik Kasus Korupsi APD Covid-19 di Kemenkes, KPK Geledah Kantor BNPB

KPK menggeledah beberapa lokasi yang berhubungan dengan dugaan kasus korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Kementerian Kesehatan.


Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

12 hari lalu

Kanselir Menteri Keuangan Rishi Sunak berbicara dalam konferensi pers tentang situasi yang sedang berlangsung dengan penyakit virus Corona (COVID-19) di London, Inggris 17 Maret 2020. [Matt Dunham / Pool via REUTERS]
Investigasi Covid-19 di Inggris: Sunak Pernah Mengatakan Biarkan Orang Mati daripada Lockdown

Rishi Sunak dikutip mengatakan pemerintah seharusnya "membiarkan orang mati" selama pandemi COVID-19 daripada memberlakukan lockdown


Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi

13 hari lalu

Dr Leong Hoe Nam (right), anInfectious Disease Specialist at Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapore, Dr Egemen Ozbilgili, MD (middle), the Vice President of Asia Medical Lead, Pfizer Emerging Markets Asia, and Choo Houren (right), an oral antiviral user in a discussion of oral antiviral use to treat Covid-19 in the endemic age, in the Conrad Centennial Singapore, on November 17, 2023.  Photo by: Pfizer.
Penanganan Covid-19 Setelah Masa Pandemi

Ahli menyatakan pentingnya mengobati gejala Covid-19 untuk mencegah penyakit menjadi parah atau bahkan terjadinya peradangan.


Kongres APSR 2023: Covid-19 Masih Mengancam Kesehatan

13 hari lalu

Kongres APSR 2023: Covid-19 Masih Mengancam Kesehatan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun deklarasi darurat kesehatan masyarakat sudah berakhir, Covid-19 masih menjadi ancaman global.


Thailand Batalkan Patroli Bersama dengan Polisi Cina setelah Mendapat Kecaman

18 hari lalu

Helen Yi, seorang turis asal Taiwan, melihat lilin yang diletakkan di luar pusat perbelanjaan mewah Siam Paragon tempat polisi Thailand menangkap seorang remaja pria bersenjata yang diduga membunuh orang asing dan melukai orang lain dalam penembakan, di Bangkok, Thailand, 4 Oktober 2023. REUTERS/Jorge Silva
Thailand Batalkan Patroli Bersama dengan Polisi Cina setelah Mendapat Kecaman

Gagasan agar polisi Cina dan Thailand berpatroli di daerah-daerah wisata muncul setelah peristwa penembakan maut di mal mewah Bangkok bulan lalu.