TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali menimbulkan pertanyaan tentang nasib awak kapal selam tersebut. Rubrik Ilmu dan Teknologi Koran Tempo, 9 Agustus 2011, menulis keseharian awak kapal selam. Bagi mereka pertempuran tidak hanya terjadi di permukaan air, tapi juga di bawah laut.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Amerika Serikat mengirimkan peralatan pencarian dan penyelamatan untuk membantu Indonesia mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang dengan 53 awak di dalamnya, kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN.
Selain itu, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat angka kematian Covid-19 telah semakin mendekati 1.000 kasus. "Hari ini bertambah 5 sehingga total kasus meninggal akibat Covid-19 di DIY sudah 932," ujar juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, Jumat 23 April 2021.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Pertempuran Sesungguhnya Awak Kapal Selam: Pasokan Oksigen
Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali menimbulkan pertanyaan tentang nasib awak kapal selam tersebut. Rubrik Ilmu dan Teknologi Koran Tempo, 9 Agustus 2011, menulis keseharian awak kapal selam. Bagi mereka pertempuran tidak hanya terjadi di permukaan air, tapi juga di bawah laut.
Ya, pertempuran sesungguhnya terjadi di dalam kapal selam itu sendiri. Mereka harus bertempur dengan rasa jenuh, takut, dan terisolasi. Seorang awak kapal selam perang bisa hidup berbulan-bulan, bahkan tahunan, di bawah permukaan laut. Ruang gerak sangat terbatas. Sebuah kapal selam tempur memiliki panjang 85,5 meter dengan lebar 9,5 meter serta tinggi 9,5 meter.
Hidup dalam kapal selam memang jauh dari menyenangkan. Tak ada sinar matahari atau udara segar yang masuk. Hidup hanya dikelilingi tembok besi dan baja. Tak ada jendela atau pintu keluar. Lantas, bagaimana mereka mendapat pasokan udara?
Ada tiga masalah utama yang sangat krusial bagi sebuah kapal selam yang selalu menjadi prioritas utama, yakni mempertahankan kualitas udara, mempertahankan pasokan udara segar, serta mempertahankan temperatur ruangan.
2. AS Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Kirim Pesawat C-17
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat
Amerika Serikat mengirimkan peralatan pencarian dan penyelamatan untuk membantu Indonesia mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang dengan 53 awak di dalamnya, kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN.
Tiga pesawat C-17 diperkirakan meninggalkan Pangkalan Angkatan Udara Dover Jumat, 23 April 2021, dengan perahu dan peralatan pencarian dan penyelamatan bawah air untuk membantu upaya yang sedang berlangsung untuk menemukan kapal selam sebelum kapal kehabisan oksigen. (TNI AL menyebut pesawat yang dikirim adalah P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat)
Peralatan tersebut akan membantu dalam upaya pencarian dan penyelamatan dan jika perlu, membantu dalam misi pemulihan.
"Kami sangat sedih dengan berita kapal selam Indonesia yang hilang, dan pikiran kami tertuju pada para pelaut Indonesia dan keluarga mereka," sekretaris pers Pentagon John Kirby tweeted Kamis. "Atas undangan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset udara untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang."
3. 10 Hari Pertama Ramadan, 70 Kasus Kematian Covid-19 di DIY
Ilustrasi - Sejumlah petugas medis mengangkat peti jenazah pasien positif Covid-19 saat simulasi pemakaman di Lhokseumawe, Aceh, Jumat, 17 April 2020. Kredit: ANTARA/Rahmad
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat angka kematian Covid-19 telah semakin mendekati 1.000 kasus. "Hari ini bertambah 5 sehingga total kasus meninggal akibat Covid-19 di DIY sudah 932," ujar juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih, Jumat 23 April 2021.
Gugus Tugas Covid-19 juga mencatat, 10 hari pertama bulan ramadan, 13-23 April, total ada 70 kasus kematian. Ini artinya rata-rata ada 7 orang meninggal. "Per hari ini total kasus terkonfirmasi 37.983, di mana kasus sembuh sebanyak 32.686 dan kasus aktif sebanyak 4.370."
Pekan ini penambahan kasus di DIY turut disumbang dari hasil tracing klaster-klaster baru yang ditemukan. Salah satunya klaster di Padukuhan Jongke Kidul, Kelurahan Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman di mana 35 orang positif dan dua diantaranya meninggal.
Belum diketahui pasti penyebab penularan klaster baru di Sleman itu. Hingga Jumat ini Gugus Tugas Covid-19 Sleman masih menggencarkan tracing yang menyasar 300 warga di kawasan yang telah masuk menjadi zona merah Covid-19 itu. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.
Baca:
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pencarian KRI Nanggala-402, Virus Corona B.1.1.7