Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno Berita Kemarin: Kapal Selam San Juan dan KRI Nanggala-402

Reporter

image-gnews
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 25 April 2021. Upaya evakuasi kapal selam masih akan dilakukan. ANTARA/Fikri Yusuf
Bagian kapal KRI Nanggala 402 hasil citra Remotely Operated Vehicle (ROV) MV Swift Rescue ditunjukkan saat konferensi pers di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 25 April 2021. Upaya evakuasi kapal selam masih akan dilakukan. ANTARA/Fikri Yusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 26 April 2021, seluruhnya mengenai tragedi kapal selam. Dimulai dari kilas balik investigasi komisi bentukan parlemen di Argentina dalam kasus ARA San Juan yang tenggelam di Samudera Atlantik sebelah selatan pada November 2017 lalu.

Lalu, artikel kedua, adalah Top 3 Tekno Berita Minggu 25 April 2021. Di dalamnya juga didominasi artikel kapal selam nahas. Di antaranya, penjelasan ahli kapal selam dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengenai pembaruan sistem dan teknologi yang dijalani KRI Nanggala-402 beserta risikonya.

Artikel ketiga tentang sosok Letkol Heri Oktavian, komandan yang gugur bersama KRI Nanggala-402. Sebelum menjabat sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada April 2020, Heri Oktavian disebutkan pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Awal Kapal Selam.

Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 26 April 2021, selengkapnya,

1. Bukan Ditembak atau Ditabrak, Ini Sebab Kapal Selam Argentina Tenggelam

Ini masih cerita dari kapal selam Argentina, ARA San Juan, yang tenggelam di Samudera Atlantik Selatan empat tahun lalu. Hasil investigasi atas penyebab tragedi kapal selam yang sama-sama buatan Jerman 40 tahun lalu, tapi berbeda tipe, tersebut menarik untuk dibuat bercermin dalam kasus KRI Nanggala-402.

Sebuah komisi bentukan parlemen Argentina menyimpulkan penyebab tenggelamnya ARA San Juan bersama 44 awaknya bukan karena korban serangan ataupun korban ditabrak kapal di permukaan. Komisi menyebut penyebab tragedi kapal selam itu adalah inefisiensi di Angkatan Laut dan pembatasan anggaran.

Kapal selam militer Argentina ARA San Juan mengalami kecelakaan pada 17 November 2017 yang menewaskan 44 orang. Kecelakaan ini disebabkan api dipicu dari kebocoran pada sistem ventilasi yang membuat air laut sampai ke baterai itu. Handout via REUTERS

"Dugaan-dugaan bahwa kapal selam diserang kapal perang asing, ditabrak kapal ikan, atau sedang menjalani misi rahasia di luar wilayah yurisdiksi perairan Argentina telah dikesampingkan," bunyi pernyataan komisi itu pada awal Agustus 2019 lalu--sekitar setahun setelah bangkai kapal ditemukan dengan jejak ledakan padanya di lantai laut sedalam 870 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Top 3 Tekno Berita Hari Ini: KRI Nanggala-402, Yogya Periksa Pemudik di Rumah

Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih sangat layak beroperasi. Keyakinan ini disampaikan Teguh Muttaqie dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Teguh adalah peneliti di Pusat Teknologi Industri Pertahanan dan Keamanan yang juga mengambil program doktor bidang kapal selam di Korea Selatan.

Berita terpopuler selanjutnya tentang Kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam (subsunk) per Sabtu sore, 24 April 2021, atau hampir 100 jam sejak dinyatakan hilang kontak pada Rabu pagi lalu. Status ini mengingatkan kepada insiden kapal selam hilang terbaru sebelum ini, yakni ARA San Juan milik Angkatan Laut Argentina.

Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta menegaskan tidak melakukan penyekatan untuk mengantisipasi pemudik seiring adanya larangan mudik yang ditetapkan pemerintah pada 22 April-24 Mei 2021.

3. Sosok Letkol Heri Oktavian, Komandan yang Gugur Bersama KRI Nanggala-402

Komandan KRI Nanggala-402 Letkol Heri Oktavian bersama tiga Arsenal dan 49 awak kapal lainnya dinyatakan gugur dalam tugas setelah kapal selam yang dikomandoinya tersebut dinyatakan hilang kontak saat latihan penembakan torpedo pada Rabu, 21 April 2021 dini hari.

Aksi simpatik berdoa untuk seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 25 April 2021. ANTARA/Maulana Surya

Terakhir kali kapal selam terpantau berada di 95 kilometer sebelah utara dari Pulau Bali, kemudian pada Sabtu, 24 April 2021 TNI AL mengisyaratkan kapal tersebut tenggelam dan keesokan harinya, Minggu, 25 April 2021 kapal selam KRI Nanggala-402 terdeteksi berada di kedalaman air 838 meter dan dalam keadaan terbelah tiga.

Sebelum menjabat sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada April 2020, Letkol Laut (P) Heri Oktavian sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Awal Kapal Selam atau Dansekasel di Pusat Pendidikan Khusus atau Pusdiksus Komando Pendidikan Operasi Laut pada November 2019, menggantikan pejabat Plt Mayor Laut (P) Agus Pujiono.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

2 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

2 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

2 hari lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

4 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.