TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona Covid-19 menyebar cepat di India dan mengejutkan para ilmuwan. Jumlah kasus harian telah meledak sejak awal Maret, bahkan pemerintah melaporkan 352.991 kasus infeksi baru secara nasional pada 25 April, yang menjadi rekor kasus harian di dunia.
Beberapa peneliti menjelaskan bahwa kecepatan dan skala wabah yang terjadi disebabkan oleh varian virus yang muncul. Secara anekdot, peneliti pengobatan paru di PD Hinduja Hospital & Medical Research Center di Mumbai, Zarir Udwadia, mengatakan bahwa seluruh anggota rumah tangga di India sekarang terinfeksi virus itu.
"Tidak seperti gelombang pertama, hanya satu orang yang dinyatakan positif dalam keluarga," katanya seperti dikutip Nature, 21 April 2021.
Zarir menduga varian virus corona penyebab Covid-19 yang lebih menular berada di balik tsunami kasus baru tersebut. “Jadi jika satu orang dalam keluarga memilikinya, saya dapat menjamin bahwa setiap orang dalam keluarga memilikinya (infeksi virus).”
Data sekuensing genom menunjukkan bahwa varian B.1.1.7, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, telah dominan di negara bagian Punjab, India. Sedang varian lain, yang baru dikenal di negara itu sebagai B.1.617, disebut menyebar di negara bagian Maharashtra--negara bagian terpukul paling parah.
Shahid Jameel, virolog di Ashoka University, Sonipat, menerangkan, varian B.1.617 menarik perhatian karena memiliki dua mutasi yang berelasi dengan meningkatnya kemampuan infeksi si virus dan meliuk menghindari respons kekebalan tubuh. Dari maharashtra, varian ini telah terdeteksi hingga di 20 negara lain.
Seorang pria duduk di samping jenazah korban meninggal akibat Covid-19, menjelang kremasi massal di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin, 26 April 2021. Kasus baru harian Covid-19 di India terus meningkat, hingga mencapai di atas 300.000 dalam sehari. REUTERS/Adnan Abidi
“Laboratorium di India mencoba membiakkannya untuk menguji seberapa cepat ia bereplikasi, dan apakah darah dari individu yang divaksinasi dapat memblokir infeksi,” kata Jameel.
Menurut Jameel, situasi di India kini mirip dengan di Brasil akhir tahun lalu. Di Brasil, kebangkitan Covid-19 di Kota Manaus bertepatan dengan penyebaran varian sangat mudah menular yang dikenal sebagai P.1. Virus ini mampu menghindari efek kekebalan tubuh yang diberikan oleh infeksi virus corona sebelumnya.
Baca juga:
310 Ribu, Rekor Kasus Harian Covid-19 di India Sudah Lampaui Amerika